Belum Ketahuan

6.9K 630 15
                                    

Minggu pagi yang cerah dikediaman kecil Uzumaki. Biasanya jika hari minggu atau libur aktivitas keluarga unik ini akan malas-malasan dan bangun siang. Tapi tidak untuk hari ini, Sasuke yang biasanya akan bangun pada tengah hari, pagi-pagi begini malah sudah rapi dengan bajunya wangi lagi.

Tok tok
Sasuke mengetuk pintu kamar Naruto aka mamanya

Hening, tak ada jawaban mungkin mamanya masih tidur.
Akhirnya Sasuke membuka sendiri kamar mamanya dan benar saja seseorang yang ingin ditemuinya masih tertidur pulas, bergelung dalam selimut hangatnya.

Sasuke masuk kedalam kamar Naruto, menghampiri sosok yang masih tidur lelap untuk minta izin keluar.

"Ma! Ma! Aku mau keluar sama teman-temanku. Mungkin pulang sore. Ma!" Sasuke menguncang tubuh Naruto supaya bangun, tapi tetap saja masih tidur nyenyak.

"Ma! Aku pamit keluar dulu. Ma! Ma! Boleh gak ma?"

Dan jawaban 'hm' yang terdengar.

Menghela nafas panjang, Sasuke akhirnya menulis pesan dan dia taruh dimeja makan.

Sebelum pergi Sasuke menyempatkan membuat sarapan untuk dirinya sendiri dan juga mamanya.

Pukul delapan pagi sang putri tidur terbangun dari tidurnya menguap lebar dan merenggangkan tubuhnya yang merasa enakan setelah tidur. Turun dari ranjangnya, membasuh mukanya dan berjalan keluar kamar, Naruto atau putri tidur tadi menuju dapur rumahnya berniat membuat sarapan. Tapi, niatnya terbatalkan ketika dilihatnya meja makan sudah ada sarapan pagi tersaji.

"Tumben sekali sudah ada sarapan? Apa Sasuke sudah bangun ya?" bergumam sendiri Naruto meneliti makanan apa yang dibuat anaknya ini dan matanya tertuju pada secarik kertas yang terselip dibawah gelas.

"Ahh, ada surat."

'Ma aku pergi keluar sama teman-teman mungkin sore baru pulang.'

'Sasuke'

Begitu singkat dan padat langsung ke tujuan ciri khas seorang Sasuke, walau luar biasa manja pada mamanya tapi Sasuke sebenarnya sangatlah dingin, keras kepala dan irit bicara.

Menganggukan kepalanya seolah membolehkan Sasuke pergi bermain Naruto mulai memakan masakan anaknya yang sebenarnya agak lumayan. Maksudnya lumayan gak enak.

Selesai menyantap sarapannya dan sedikit membereskan rumah. Naruto mandi, berpakaian rapi seperti mau pergi saja.
Dia ingat hari dirinya ada acara. Dia harus menghadiri acara pernikahan temannya siang nanti.

Sebelum keluar rumah Naruto menyempatkan menulis surat dahulu untuk Sasuke. Siapa tau nanti anaknya pulang dan khawatir kalau tak tahu keberadaan dirinya. Kan gawat

Naruto memilih naik angkutan umum daripada naik motor. Sebenernya pengin banger naik motor tapi yang tersisa dirumahnya hanya motor ninja milik Sasuke sementara motornya yang satu pasti dibawa sasuke pergi. Pengin sih coba naik motor gede tapi pasti nanti kalo anaknya tahu dia akan kena marah. Lebih baik cari aman saja kan?

Sesampai diacara pernikahan temannya Naruto menghampiri pasangan pengantin dan memberi mereka selamat lalu bergabung bersama teman yang lain yang datang lebih dahulu.

Acara demi acara dilalui denagn lancar dan tiba waktunya untuk tampilan band yang disewa pembuat acara.

Terkejut
Naruto begitu terkejut melihat siapa yang ada diatas panggung sana. Dia tak salah lihat kan? Itu anaknya kan? Iya si Sasuke anaknya yang manjanya minta ampun itu. Pertanyaannya kenapa bisa?

Diatas panggung sana anaknya dengan keren memainkan gitar mengiringi sang vokalis menyanyi. Seperti bukan Sasuke yang dia kenal.

"Hm, enaknya di apain itu anak. Berani juga memberiku kejutan." Naruto bergumam sendiri, membuat rencana mengejutkan anaknya.

Para undangan yang ada begitu menikmati lagu yang dibawakan band tersebut apalagi anggota band itu yang masih muda dan ganteng-ganteng. Naruto juga terus melihat anaknya, bahkan dia terus memfoto anaknya dengan hpnya.

Acara telah selesai hampir semua undangan sudah bubar yang tersisa hanya kerabat terdekat sang pengantin. Karena Naruto termasuk dekat dia juga masih disana dan para pengisi acara juga masih disana, termasuk band Sasuke. Yalah kan nunggu bayaran.

Naruto mencari-cari dimana anaknya itu bermaksud mengajak pulang bersama. Tapi begitu melihat anaknya sedang asik bersama teman-temannya Naruto memilih untuk pulang terlebih dahulu. Biar nanti saja dia menggoda anaknya habis-habisan. Bukan menggoda yang itu loh~

Naruto pulang dengan rencana-rencana aneh untuk menggoda anaknya, sepanjang jalan berbagai ekspresi dia keluarkan sampai orang-orang melihatnya aneh.

Sementara itu Sasuke merasakan merinding dan sepertinya hari ini dia tak usah pulang kerumah.

Sore hari Sasuke hanya berdiam diri didepan pintu rumahnya, ada aura tak mengenakkan keluar dari rumahnya. Dia tak ingin masuk kerumah tapi, dia dari tadi belum ketemu mamanya tapi, tapi..

Tok tok
Sasuke lebih memilih mengetuk rumah, jaga-jaga jika ada kejutan yang menanti didalam rumah.

Hening, tak ada sahutan atau seseorang yang membukakan pintu. Apa tidak ada orang dirumah ya?

Sasuke akhirnya memilih membuka pintu rumahnya tapi, "Ehh, dikunci?" rumahnya dikunci, Naruto belum sampai ternyata.

Sasuke duduk didepan rumahnya karena dia tak membawa kunci cadangan. Sasuke kira mamanya tak akan pergi kemana-mana.

Jam enam sore mamanya belum pulang juga, Sasuke gak bisa menghubungi mamanya karena hpnya mati dari tadi.

Sasuke berjalan kesana-kemari menunggu mamanya yang tak pulang-pulang. Tak seperti biasanya mamanya pulang lama sampai sore. Sebenarnya kemana sih Naruto mampir?

Hampir saja Sasuke akan mencari mamanya. Orangnya sudah berdiri didepan pagar dengan senyum lebar.

"Sasuke udah pulang, gimana harimu nak?" Naruto bertanya dengan senyum masih menempel diwajahnya.

"Darimana saja mama? kok sore banget pulangnya?" Sasuke bertanya dengan nada menyindir

"Kondangan ketempat temen mama yang lagi nikah. Kamu sendiri dari mana?" Naruto berjalan menuju pintu membukanya dan masuk, sementara Sasuke juga ikut masuk dan menutup pintu kembali.

"Main, kan udah ijin tadi."

"Masa? Kayaknya tadi mama lihat ada yang mirip kamu diatas panggung." Naruto memulai aksinya menjahili Sasuke.

"Gak mungkinlah, salah liat kali mama" Kan bener firasat Sasuke jelek kalo pulang kerumah.

"Trus siapa dong tadi? Mirip banget sama kamu loh?" Naruto sudah ingin tertawa melihat wajah anaknya yang sok datar bersikap seolah memang bukan dia yang dimaksud mamanya.

"Udahlah, aku mau mandi. Ikut gak ma?" Sasuke mengedipkan matanya menggoda sang mama.

"Mandi sendiri! Mama mau masak."

Naruto mendorong anaknya yang ingin mendekat, gak mau ya dirinya mandi barenga anaknya. Naruto lebih memilih untuk menunda dulu menggoda anaknya dan berlalu menuju dapur. Sementara Sasuke berlalu menuju kamar mandi.

Tbc

Waaa maaf, maaf gaje banget tapi suwer saya gak yakin ma chapter ini. Dan maaf banget sasuke jadi sering bicara panjang kan ama naruto tercayang..

Akhir kata terima kasih buat yang udah mampir
See you..

MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang