[09]

2.3K 186 6
                                    

Hari ini, Anne tidak di izinkan Lukas untuk pergi bekerja. Entahlah, Lukaspun hari ini tidak pergi ke restorannya. Anne tidak suka seperti ini, ia sangat membenci Lukas.

Anne tidak tahu apa yang sedang Lukas lakukan di luar kamarnya, dan sekarang wanita itu hanya membaca buku semacam Diaries miliknya yang sudah lama tidak ia sentuh.

Suara pecahan kaca memecahkan ke heningan. Anne terkejut dan segera keluar dari kamarnya. Ternyata, sebuah guci keramik milik mendiang neneknya jatuh dan pecah. Anne segera membersihkannya dan tak lama Lukas datang dengan pakaian rapih. Bukan rapi karena akan berangkat kerja, namun terlihat sangat rapi seolah ingin pergi.

"Cepat ganti bajumu!" Ucap Lukas pada Anne. Wanita itu bangkit dari duduknya di lantai dan diam meminta jawaban kenapa Lukas menyuruhnya.

"Cepat! Tidak usah mandi dan sebagainya! Kita harus pulang!" Lukas mendorong Anne kekamarnya dan mencarikan baju untuk Anne di lemari wanita itu.

"Hey hey! Ada apa ini! Kita sudah pulang! Ini rumah kita Luk!" Bentak Anne yang tidak mengerti semuanya. Lukas memejamkan matanya dan mengeraskan rahangnya kesal.

"Disini tidak aman lagi, aku akan menjelaskan padamu jika kau mengganti bajumu itu! Dari kemarin kau masih menggunakan pakaian kantormu." Ucap Lukas dan Anne memutarkan bola matanya kesal. Wanita itu segera menutup pintu agar Lukas keluar dan ia mengganti pakaian santai seperti kaos oblong dan jeans.

Tak lupa ia menggunakan jaket yang sebelumnya disarankan oleh Lukas untuk menggunakan itu. Wanita itu mencari Sneakers yang dibutuhkan saat ini. Biasanya dipagi hari ia menggunakan Heels atau Wedges sedangkan pagi ini ia menggunakan Sneakers.

Wanita itu sudah siap dan ia menguncir rambutnya sehingga terlihat lebih enak dilihat walaupun belum mandi. Lukas sedang memasukan beberapa koper dan sebagainya ke mobil, Anne memeriksa beberapa benda yang perlu dibawa.

Anne belum tau kemana ia akan pergi bersama Lukas tetapi ia tidak bisa menentang Lukas karena disaat seperti ini ia juga harus menuruti apa kata Kakaknya itu.

Lukas menyuruh Anne masuk kedalam mobil dan Anne mengunci pintu rumah itu lalu berlari kecil menuju mobilnya. Lukas menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang karena masih di lingkungan rumahnya.

Gerbang besar itu terbuka automatis dan Mobil mereka telah melewatinya dan kini Lukas menujukan mobilnya ke tempat yang akan ia tuju.

Anne tidak berani bertanya apa-apa pada Lukas karena pria itu terlihat sangat marah dan kesal. Ia hanya bisa diam dan mengikuti alur yang ditentukan Lukas. Pria berkaos biru itu menoleh pada Adiknya yang termenung melihat mobil yang berlalu-lalang.

Ia tidak tega harus berlaku kasar pada Adiknya, dan ia tidak mau adiknya sedih karenanya. Tapi ini semua adalah yang terbaik untuk Anne dan keluarganya maka dari itu ia memutuskan untuk pindah. Entah sementara atau selamanya.

"Maafkan aku Anne." Ucap Lukas yang memulai percakapan pada Anne. Wanita itu belum menjawab ucapan Lukas.

"Domani bilang, semua anggota Pack Dark-moon sudah mengetahui keberadaan kita. Termasuk John dan Robert, mereka sudah tau kau adalah Lycan." Anne membalikan tubuhnya dan menatap wajah Lukas yang berubah menjadi wajah merasa bersalah dan lirih.

"John.. sudah mengetahuinya?" Ucap lirih Anne pada Lukas, dan pria itu mengangguk.

"Bagaimana kau tahu?"

"Domani memataimu, aku yang menyuruhnya. Untuk menjagamu." Anne menghembuskan nafasnya panjang dan menyender ke jok mobil.

"Lalu, bagaimana kita sekarang?" Ucap Anne pada Lukas, pria itu menoleh dan berkata, "kembali kepada Ayah dan Ibu." Anne mengangguk dan menutup matanya perlahan.

AnnetteWhere stories live. Discover now