[01]

5.7K 366 27
                                    

"Anne!" Teriak Lukas dari bawah sana, akupun langsung berlari ke bawah melewati tangga. Dengan kekuatan super cepat, agar aku langsung sampai dihadapannya.

Kini Lukas menatapku dengan tatapan kesal. Yeah, aku memang sedikit lama. Aku berdandan dulu, dan sebenarnya kami akan pergi berbelanja untuk stok bulanan.

Aku membuka pintu rumah, dan kami keluar, Lukas berjalan didepanku menuju garasi, kemudian aku mengunci pintu. Kami berjalan menuju garasi, ia langsung menekan tombol buka kunci diremote yang ada dikuncinya.

Kamipun langsung masuk ke dalam mobil, aku melirik Lukas sekilas, yang fokus menstater mobilnya. Kamipun berjalan menjauhi rumah dan menuju supermarket.

Spontan aku langsung memeriksa kantung dibajuku, refleks aku menepuk jidatku. Lukas menoleh dan bertanya padaku,

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya, dan aku menggeleng. Aku ke tinggalan sesuatu. "Tidak, ponselku tertinggal." Jawabku, dan aku lihat dia memutarkan bola matanya.

"Kukira ada apa," ucapnya dengan santai. Aku menghela nafas, astaga bagaimana jika ada telpon penting? Ah, aku sangat ceroboh. Aku memukul-mukul kepalaku.

"Kau membawa catatan yang kuberikan tadi siangkan?" Aku menggeleng, astaga... hari ini aku benar-benar kurang fokus. "Astaga, apa kau hapal apa saja yang akan kita beli nanti?" Jawabnya dengan kesal, aku kembali menggeleng. Kini dia kwmbali memutarkan bola matanya.

"Maafkan aku, setidaknya jika kita lihat barangnya, kita akan ingat." Ucapku dengan berusaha menenangkan diri dan Lukas, tapi pria itu malah terus menggerutu kesal. Ah, menyebalkan.

Beberapa menit kemudian mobil kita telah sampai diparkiran sebuah super market, dan aku diperintahkannya turun dari mobil. Tentu saja aku nurut, untuk apa aku menunggu dimobil, aku bisa mati kehabisan oksigen. Lukas mencabut kuncinya dan keluar, aku masih menunggu di depan mobil dan dia berjalan didepanku masuk ke supermarket.

Baiklah, Lukas Randolph adalah kakak kandungku, usia kami berbeda 5 tahun. Aku berumur 23 dan dia 28. Dia mengelola Restoran milik keluarga kami, dia bekerja sebagai Koki juga disana.

Hobbynya selain masak, dan menulis adalah mengerjaiku. Dan dia manusia paling menyebalkan di dunia ini. Oiya, kami tinggal dirumah nenek. Nenek kami meninggal 10 tahun yang lalu, dan kami memutuskan untuk menempati rumahnya 5 tahun kemudian.

Ayah dan Ibuku tinggal di pendalaman, wajar saja. Kami adalah bangsa Werewolf, jadi lebih suka menghindari dari manusia. Tapi tidak denganku dan Lukas, kami malah tinggal berbaur dengan manusia.

Kulihat sekitarku, dan Lukas sudah menghilang. Aku menghela nafas kesal, pria itu pasti langsung berbelanja masakkan. Lukas memang pria menyebalkan, bawel, aneh, dan protective. Tapi, berbeda jika dia kepada orang lain. Dia lebih cuek, arogan, akuh, dan tidak peduli.

Lukas memang masuk dalam kategori pria tampan idaman para wanita. Tapi, dibalik itu semua, Lukas tidak setampan yang mereka kira. Kenapa tidak? Dia memiliki kebiasaan aneh, yaitu mengorok saat tidur, selain itu dia menderita Sleep-Walking dimana keadaan berjalan padahal masih tidur.

Aku berjalan menuju tempat keju, susu, dan yogurt. Tanganku refleks mengambil yogurt dan meminumnya saat itu juga, aku sangat kehausan. Tanpa sengaja aku mundur dan menabrak seorang wanita. Ia hampir jatuh, astaga aku bersumpah, aku tidak sengaja.

"Sorry, aku tida- Mrs. Lawrence?" Ucapku terkejut saat melihat Mrs. Lawrence, istri bosku. Dia menoleh dan tersenyum. "Hey! Kau.. Anna ya?" Tanyanya dan aku mengaguk sambil terkekeh.

"Annette, ya panggilanku Anna atau Anne. Ohiya, Maafkan aku Mrs-" ucapku kini terpotong olehnya. "Panggil aku Meghan, agar tidak terlalu panjang." Ucapnya dengan senyuman kemudian kekehan. Aku ikut terkekeh.

AnnetteDonde viven las historias. Descúbrelo ahora