Chapter 1

2K 101 1
                                    

Soft,warna soft mendominasi dekorasi pesta pernikahan, seluruh tamu sedang sibuk mencari kursi terbaik dimana mereka dapat melihat janji suci pernikahan. Di sudut lain ada sebuah lorong dengan cat putih yang mengarahkan para Wedding Organizer menuju suatu ruangan, dimana si mempelai laki laki duduk menunggu saat saat akan dibacakan Iklar. Sunyi tidak ada suara apapun bahkan kuas makeuppun tidak mengeluarkan suaranya.

Pria itu menatap dirinya dicermin tubuhnya yang kecil, bibir cerynya dan mata selentik mata rusa, hari ini dia sempurna belum lagi jas dan kemeja yang melekat ditubuhnya ditambah dasi yang cukup membuat dia tampak gagah.

Perias itu sudah selesai membuat suatu karya di wajah mempelai pria dan segera meminta ijin untuk keluar. Pria itu mengijinkan dengan sebuah anggukan tidak ada suara, rasanya dia seperti menahan sesuatu.

Dia kembali menatap dirinya di cermin kemudian ia memindahkan pandangnya pada buket bunga mawar merah dan putih disampingnya, dia menangis benar benar benar menangis

FLASHBACK

Kau tahu dia anak yang penurut dan tidak akan membantah, dia dididik seperti itu dari awal, dia pribadi yang lugu, lembut, dan penyayang binatang, dia juga anak yang periang.

Tapi ternyata tepat ketika seminggu sebelum ulang tahunya Tuhan memang sedang mempermainkan takdirnya.

Ayahnya memanggilnya, dia menurut ketika ayahnya memberikan tumpukan dokumen dia pikir itu hanya urusan pekerjaan yang harus dia kerjakan tapi ternyata tidak. Dokumen itu berisi surat surat pernikahan termaksud dengan perjanjian bersama wedding organizer ternama, tak ada alasan untuk  ia menolak karena ia yakin orang tua pasti mencarikan jodoh yang terbaik untuknya. Tapi dia salah jodohnya bukan seorang wanita tapi seorang laki laki sama sepertinya. Ia menatap tumpukan dokumen tersebut membacanya berkali kali sambil sesekali menatap ayahnya meminta penjelasan, tapi Baekhyun tak dapat penjelasan apapun . Dia tahu pasti ada alasan dibalik ini semua bukan?

Dia kembali ke kamarnya menatap dokumen dokumen tersebut membukanya satu persatu, melihat tanggal pernikahan, melihat tanggal fitting gaun, melihat beberapa jadwal lainnya sampai matanya menatap sesuatu, suatu kertas foto yang menggambarkan wajah pasangannya kelak. Dia tahu dia akan selalu dibawah dia tahu pasti dia yang akan menyandang status istri, dan dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan sekarang semuanya hancur hanya menangis yang bisa ia lakukan.

"  Park Chanyeol..?  "

___________________________________

Luhan merapihkan jasnya, tadi sore ummanya mengatakan bahwa dia harus bersiap siap untuk makan malam dengan keluarga calon suaminya dan disinilah Luhan disebuah restoran hotel bintang lima milik keluarga dari calonya, tak ada eskpresi apapun yang di tampilkan dia hanya sibuk memainkan jari lentiknya. Luhan menatap ummanya, dia masih cantik, sehat dan kuat walau Luhan tahu ummanya semangkin tua. Ummanya menggenggam erat tangan Luhan membisikan sebuh kalimat Yang membuat Ada sebuah senyuman di raut wajah Luhan membuat his ia semangkin menawan.

Jam menunjukan pukul 19.00 tepat dimana keluarga Oh tiba di restaurant. tuan Xi berdiri dari duduknya untuk menyambut kedatangan keluarga Oh, bukan hanya Tuan Oh tapi anak dan istrinya juga demikian seaakan mereka dibawah kendali keluarga Oh. Dibawahkan kendali? Jelas saja demikian!.

Tuan Xi mempersilakan keluarga Oh untuk duduk. Luhan menarik kursinya kembali didepanya sekarang seorang laki laki bertubuh tegak duduk tanpa menggambarkan ekspresi apapun. Luhan menunduk ketika mata pria itu menatapnya, dingin itu yang Luhan rasakan Ia takut benar benar takut.

" Maafkan keterlambatan kami Tuan Xi kau Tahu bagaimana jalanan Seoul'kan? " Tuan Oh membuka suara.

" Tentu saja Tuan Oh, jalanan Seoul memang sangat susah ditebak akhir akhir ini " Tuan Xi memaklumi.

" Tuan Xi kita langsung saja, kau tak aku tidak suka basa-basikan? "

" Baiklah Tuan Oh, saya akan memperkenalkan anak sulung kami.. " Tuan Xi menatap Luhan seolah berkata ' cepat perkenalkan dirimu'.

luhan berdiri kembali dia memberikan senyum terindah nya

" Perkenalkan Nama saya Xi Luhan saya anak pertama dari keluarga Xi, senang bertemu dengan kalian semua. "

Luhan melirik sedikit kearah pria dihadapannya ia masih saja acuh.
Tuan Oh tersenyum senang, dia berpikir bahwa dia menemukan berlian seindah Luhan.

Sekarang giliran Tuan Oh mempersilakan anak kedua dari keluarga mereka memperkenalkan diri.

" Perkenalkan saya Oh Sehun anak kedua dari keluarga Oh " Sehun menunduk memberi sedikit hormat, tidak ada yang menentang pernikahan ini. Tidak Luhan tidak juga Sehun. Jika Luhan menikah dengan sehun dalam keadaan Ikhlas karna kewajibannya sebagi seorang anak lain soalnya dengan Sehun, dia ingin menolak tapi dia tidak bisa. Sehun memiliki kekasih dan mencintainya kekasih nya dengan sangat dia bahkan ingin menikahi wanita tersebut, tapi sayangnya ayahnya menolak mentah mentah, bukan karna wanita itu berasal dari keluar miskin, tetapi Tuan oh tahu mana yang menguntungkan dan mana yang tidak untuk dirinya. .

Tuan Oh mengungkapkan betapa senangnya dia mendapat menantu semanis Luhan, Jika menurut khalayak pernikahan ini adalah pernikahan terburuk yang pernah ada beda halnya dengan Tuan Oh dia tidak perduli pendapat masyarakat tentang ini semua, buknya pernikahan ini dilakukan untuk mencuri perhatian masyarakat dunia?. Sampai detik ini hanya Luhan yang tidak tahu apa arti perjodohan yang ia pahami adalah perjodohan ini berlangsung untuk kebaikan perusahaan masing masing, tetapi nyatanya berbeda bukan itu alasan sebenarnya. Mereka sengaja merahasiakan dari Luhan kenyataan yang sebenarnya.

Makanan yang dihidangkan sudah habis dan sudah dirapihkan kedua keluarga kini sedang menikmati makanan penutup. Sehun menatap Luhan ada rasa jijik dan benci didalam raut wajahnya yang ditatappun hanya menunduk.

" Pernikahan kalian akan dilangsungkan 1 minggu dari sekarang tepat dimana Luhan berulang tahun. " Tuan Oh kembali berusaha kepada anaknyabdan calon menantunya

" Lebih cepat lebih baik, kalian setuju bukan? " Tuan Xi memperhatikan keduanya.

"Apa tidak terlalu cepat? Kami butuh waktu untuk saling mengenal bukan " Kali ini Sehun yang mulai bersuara.

" Tidak Sehun menurutku ini waktu yang sangat pas " Ayah sehun mencoba meyakinkan.

" Aboji ini pernikahanku, cukup sampai dimana kau memilihkan pasangan hidupku selebihnya bair aku yang urus! " Sehun kembali bersuara dia menatap Luhan mulanya lalu beralih menatap semua keluarganya.

" Ah.. Sehun maafkan kami kau tahu apa tujuan pernikahan ini bukan? " Ayah Luhan mengingatkan, Sehun berdecak sebal.

" Sehun pergilah antar Luhan pulang kami akan menyusul! " ayah Sehun memerintahkan.

Sehun mengambil kuncinya,Luhan berdiri sedikit memberi hormat pada orang tua dihadapanya begitu juga Sehun, Sehun melirik Luhan memberi tanda agar dia segera keluar dari restoran .

Luhan mengikuti langkah Sehun yang menurutnya dua kali lipat lebih cepat dari langkahnya.

" Sehun jangan cepat cepat " Luhan berlari lari kecil menghampiri Sehun yang sudah berdiri didepan pintu mobilnya.

" Kau pikir aku benar benar akan mengantarmu?. aahkks ya sebaiknya aku mengantarmu banyak hal yang ingin aku katakan prihal pernikahan ini! " Sehun membuka pintu mobil itu, sebelumnya dia mengisyaratkan Luhan agar cepat masuk malam ini akan menjadi malam panjang untuk Luhan

FLASHBACK AND.

______________________________________

UPDATE HOREEEEEEE
UHHSSKK Maaf kalo kependekan MAAFFFF, KUBERUSAHA MEMPERBAIKI KUALITAS PENULISAN WKWKKW.
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN TERIMAKASIH ..

Ignore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang