Can You Give Me A Chance, Suzy?

679 118 11
                                    

"Bae Suzy bukan siapa-siapa bagiku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bae Suzy bukan siapa-siapa bagiku. Tidak mungkin seorang Oh Sehun menyukai gadis sepertinya."

Kalimat itu adalah kalimat yang paling kusesali seumur hiduku –mungkin. Gadis itu telah berubah. Sudah dua tahun lamanya aku tak bertemu dan dia muncul dengan keadaan yang berbeda.

Dia semakin cantik, manis, juga baik hati. Dia cukup terkenal di kampus kami. Seorang senior bahkan mengejar-ngejarnya sekarang. Berada di sisinya sepanjang hari hanya demi bersamanya. Aku melihat kedua mata pria itu berbinar saat menatapnya.

Mata berbinar yang pernah Suzy berikan untukku namun tak pernah kusadari. Aku selalu menolaknya. Dan dia selalu mengejarku. Aku memanfaatkannya. Dan dia tetap tersenyum.

"Tidak apa-apa kau tidak mencintaiku. Aku akan membuat kau menyukaiku dulu, Sehun-ah. Ah, bagaimana kalau kita berteman dulu?"

"Shirreo!"

Saat itu aku mengabaikannya. Memilih untuk merangkul gadis yang lebih cantik dan populer dibandingnya. Padahal aku tahu jelas, gadis-gadis di sekitarku hanya melihatku sebagai seorang Oh Sehun yang tampan, kaya, dan populer. Sementara Suzy, dia melihatku sebagai Oh Sehun. Aku tahu.

Kami sudah kenal sejak kecil. Kami tumbuh bersama di lingkungan yang sama. Tapi kemudian orangtuaku pindah ke luar negeri. Dan saat aku kembali, dia mengenaliku, mencoba mengajakku kembali berteman dengannya. Bahkan dia mengatakan perasaannya padaku. Sementara aku? Aku seolah lupa padanya.

Aku tak menyesal karena tak dapat berpacaran dengannya saat dia mengejarku dan memintaku sebagai kekasihnya. Yang kusesali adalah, aku harus menjadi Oh Sehun yang kejam dan jahat pada sahabat kecilku itu. Aku bukan Oh Sehun yang dulu.

Aku telah berubah.

Sebuah helaan nafas frustrasi terhembus dari bibirku. Di tanganku ada sebuah kotak kecil berpita. Hari ini tepat hari ulang tahun Bae Suzy sekaligus hari kelulusan kami dari kampus. Aku ingin dia bisa memaafkanku. Menjadi temanku –sekali lagi- dan mungkin berhubungan lebih baik lagi. Aku sudah menyesalinya.

"SUZY-YA!"

Saat aku melihat kehadirannya. Seorang pria sudah berada di sisinya. Saat melihatku, dia berdiri di depan Suzy seolah menghalangiku untuk bertemu dengan gadis itu. Dia Kim Myungsoo, senior kami yang selalu membuntuti Suzy selama ini. Yang mencintai gadis itu tulus dan berbuat baik padanya saat aku begitu kejam.

"O-Oh Sehun?"

Aku hanya memberi sebuah senyuman tipis sebelum menyodorkan kado yang telah kusiapkan untuknya.

"Saengil Chukkae, Bae Suzy." Ucapku tulus. "Dan... aku benar-benar minta maaf atas semua yang kulakukan padamu selama ini. Aku menyesal."

Suzy terkejut. Terlihat jelas dari kedua matanya yang membulat tak percaya. Seperti yang kuduga, dia tetaplah Bae Suzy, tak ada yang berubah darinya. Selain dia bertambah cantik dan mempesona. Pesona yang akhirnya baru kulihat sekarang. Saat seseorang telah bersamanya.

"Gwaenchana, Sehun-ah. Aku sudah lama memaafkanmu."

Suzy memberikan senyumannya. Dia mengambil kado dariku dan tersenyum lebih lebar saat membukanya. Sebuah kalung yang dahulu pernah kujanjikan padanya sebelum aku ke luar negeri. Kini akhirnya dapat kuberikan.

"Gomawo. Suzy-ya, maukah kau berteman denganku lagi?"

Suzy mengangguk. Dia tersenyum lebih lebar saat menatapku. Hal yang selalu bisa membuatku ikut tersenyum saat melihatnya.

"Tentu saja, chingu-ya!"

"EHEM..."

Deheman Kim Myungsoo membuat kami berdua tersadar akan kehadirannya. Sepertinya sudah waktunya aku melepaskan Suzy seutuhnya pada pria yang lebih pantas bersamanya –Kim Myungsoo.

"Kalau begitu, kita masuk ke dalam? Sepertinya acara kelulusan akan segera dimulai."

"Eoh... ehm... oppa kau tunggu di luar, ne?" Ucap Suzy pada Myungsoo dan pria itu sepertinya tak senang.

"Geurae. Tapi jangan nakal eoh! Jangan sampai geu namja menyentuhmu! Jangan bicara banyak-banyak dengannya. Ingat, kalian hanya TEMAN dan aku adalah KEKASIH-mu. Ingat itu, Bae Suzy!" Ucapnya penuh penekanan sembari menatap tajam ke arahku.

"Jangan khawatir! Kau berlebihan kalau cemburu."

"Tetap saja... Itu karena aku takut kehilanganmu, Bae Suzy."

Mereka saling berpandangan. Aku tahu ada pandangan penuh kasih sayang di antara mereka. Begitu tulus hingag orang-orang di sekitarnya akan iri pada hubungan mereka –begitu juga aku.

*END*

BIRTHDAY SPECIAL EVENT (Myungzy)Where stories live. Discover now