My Way

5.2K 366 8
                                    

Seline Smith : Sarah Synder
Zea.                : Matt Lanter
Edward.     : Renan Grassi
Jade.           : Gregg Sulkin
Daren.      : Camerondallas
Author Pov
Seperti yang sudah diduga oleh Seline, kini wajahnya tampak sangat tidak mendukung. Kantung mata, mata yang sedikit membengkak, wajahnya masih terlihat sembab dan kepala yang masih setengah pusing.

Seharusnya Seline memoles make-up yang sedikit tebal untuk menutup wajahnya yang berantakan itu. Tapi ketika menatap kaca rias dan dia merasa terlihat seperti jalang jika wajahnya dibalut makeup yang tebal. Maka Seline menghapus lagi makeup nya dan memolesnya kembali dengan sewajarnya.

Suara klakson terdengar menandakan Zea pasti sudah ada diluar. Mengingat nama Zea, percakapan antara Seline dan Neira kembali berputar di kepala Seline. Sambil sedikit memijat pelipisnya, Seline segera keluar dari kamarnya untuk menghampiri Zea.

"Morning." ucap Zea menyapa Seline yang baru saja membuka gerbang rumahnya. Seline tidak bisa mengatakan apapun selain mengembangkan senyumnya.
"Katakan aku tidak bisa, maka aku akan melakukannya. Aku akan mencoba mencintaimu Zea. Jangan kecewakan aku." batin Seline kemudian langsung memeluk Zea.

"Kau sedang ada masalah?" tanya Zea sedikit terkejut ketika Seline yang tiba-tiba saja memeluknya.
"Tidak. Aku hanya ingin memelukmu." jawab Seline jujur yang membuat Zea tersenyum penuh arti.
"Aku mencintaimu." ucap Zea seakan kata itu tidak akan lelah diucapkannya.
"Terimakasih." jawab Seline yang membuat Zea sedikit kecewa karena itu berarti Seline belum membukakan pintu hatinya.

"Kau tampak pucat, Sel." ucap Zea sambil melepas pelan pelukan Seline.
"Tidak, tenang saja." ucap Seline meyakinkan Zea.
"Kau tidak percaya padaku?" tanya Seline yang membuat Zea mau tidak mau hanya bisa mengalah dan tidak berdebat dengan Seline.
"Baiklah, sebenarnya tidak." ucap Zea dan lengannya langsung ditahan oleh Seline.

"Kau harus mempercayai kekasihmu, Tuan." ucap Seline sambil melipat kedua tangannya diatas dada.
"Kau tampak bossy sekarang, Sayang." ucap Zea yang tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
"Tapi kau mencintaiku." ucap Seline dengan senyum kemenangannya.
"Yah, aku mencintaimu." ucap Zea membenarkan perkataan Seline kemudian mengecup puncak kepala Seline.

"Munafik jika aku mengatakan bahwa aku hanya ingin mengecup keningmu. Munafik jika aku mengatakan itu sudah cukup. Aku ingin lebih. Semua yang ada padamu. Aku ingin. Tapi aku sadar kau belum siap. Aku sadar aku tidak mungkin mengambil apa yang bahkan masih belum menjadi milikku. Yang bahkan dia sendiri masih ragu tentang perasaannya." batin Zea ketika sudah membukakan pintu mobilnya untuk Seline.

Seline Pov
Sejujurnya, untuk melangkahkan kakiku menuju lift dengan sangat berat. Hanya saja yah jika saja tidak mengingat CEO perusahaan ini yang gila dan menyebalkan, mungkin aku akan mengambil cuti untuk satu hari ini. 

Tinggg...
Lift terbuka dan tidak ada siapapun didalam. Hah, kebetulan.
Aku memasuki lift dan mengambil posisi paling sudut agar bisa bersender setelah menekan tombol lantai tujuanku.

Tinggg...
Pintu lift terbuka menandakan lantai tujuanku sudah sampai. Aku menyeret kakiku dengan penuh usaha sampai memasuki ruanganku.

"Good morning Ms, saya diberi perintah untuk membersihkan ruangan ini." ucap wanita berbaju toska yang ku yakini dia adalah cleaning service perusahaan ini.
"Iya, silahkan." ucapku kemudian langsung berjalan kearah tempatku. Aku bingung apa yang harus dibersihkan? Ruangan ini masih bersih, paling yah beberapa debu di sudut ruangan yang ku yakini hanya dengan mengelap saja pasti akan bersih kembali.

Baru saja aku ingin mengambil map untuk persiapan meeting nanti, aku sudah mulai bersin berkali-kali.

"Hattttchii! Ha..hattchi!!!"
Ku lihat wanita berbaju tosca itu sudah memakai maskernya dan jika diperhatikan baik-baik, ada debu bertebaran. Yah walaupun tidak banyak tetapi debu tetaplah debu. Apa lagi ketika melihatnya membongkar sebuah lemari yang berisi piagam-piagam entah apa itu.

What is Mine, is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang