MASIH KAMU 31

2.7K 90 0
                                    

"Jodhaaa" ucap pria itu berusaha bangkit dari aksi tabrak lari barusan, semua mata melongo melihat kuatnya pria itu dengan darah di kepalanya, tangan kirinya memegang kepalanya dan tangan lainnya berusaha mengapai jodha. Pria itu menaiki tangga dengan sisa tenaganya darah bercecer disepanjang anak tangga. Saat berada dihadapan jodha pria itu memeluk jodha dengan tangan kanannya.
"Jodha aku mencintaimu dan tak ingin pria lain memilikimu" ucap pria itu lalu terjatuh dipelukan jodha.
"Jalallllllllllll" teriak jodha histeris
Iya pria itu jalal, jalal yg kalah dengan logikanya yg mengikuti kuatnya perasaanya pada jodha dan membatalkan study konsultannya demi jodha. Dan membuktikan kuatnya kekuatan cinta.

#flashback
Jalal terus berperang dengan perasaannya. Hingga saat2 terakhir penumpang telah masuk ke dalam pesawat, jalal seperti hilang kendali dia nekat untuk keluar dari pesawat
"Sir, penerbangan sebentar lagi . Anda mau kemana? Tanya pramugari pada jalal
Jalal tidak menjawab dia terus menerobos lorong pesawat, menuruni tangga pesawat dan mencari kereta menuju ke pintu masuk bandara. Secepatnya jalal berlari menyetop taksi, kali ini pikirannya jalal hanya jodha. Tepat disaat mobil jodha mogok disana terjadi kemacetan jalal dengan tidak sabar turun dari taksi dan berlari tanpa melihat kanan dan kiri padahal ada jodha yg berdiri disamping mobil. Jalal kesana kemari mencari ojek hingga dia menemukan ojek. Saat itu barengan dengan mobil jodha yg sudah selesai dari mogoknya dan saat2 akan dekat dengan tempat jodha, tukang ojek mohon ijin beli bensin dengan cemas jalal menunggui si tukang ojek hingga saat itu jodha duluan nyampek. Dari kejauhan jalal sudah melihat jodha menaiki tangga maka setelah turun dari ojek jalal tidak melihat kekanan dan kekiri langsung menyebrang menghampiri jodha. Yg akhirnya dia tertabrak motor.
Flashbackend#

Hamida tidak dapat berkata apa2 dia sungguh tidak menyangka dengan aksi bodoh anaknya. Humayun dengan segera berlari mengambil mobil untuk membawa jalal kerumah sakit. Jodha sambil memegang tubuh jalal dibantu oleh rukaya merobek ujung kainnya dan melilitkan ke kepala jalal yg berdarah.
"Bertahanlah jalal" ucap jodha sedih 
Jodha dibantu oleh rukaya salima dan nazima membawa jalal kedalam mobil humayun, hanya jodha dan rukaya yg ikut kerumah sakit.
"Jodha!!! Mau kemana! Teriak bharmal baru bisa berbicara melihat kejadian yg sungguh cepat di depan matanya
"Jodha tidak akan menikah kecuali dengan jalal! Ucap jodha dari dalam mobil yg sudah melaju kencang
"Jodha!!! Bharmal mencoba mengejar jodha tapi dicegah oleh salim
"Biarkan pa, papa harus tau salim tidak ingin membohongi papa kalau kita tidak bisa menerima pernikahan ini. Salim sudah memiliki anar dan dia mengandung anak salim" ucap salim sambil menggandeng anar
"Salim! Ucap papanya membentak aksi berani salim
"Biarkan salim menentukan pilihan salim pa, salim gak mau berpisah dengan anar dan anak salim. Pernikahan tetap terjadi tapi antara anar dan salim" ucap salim tegas
Bharmal tidak dapat berkata apa2 dia hanya memegangi dadanya
"Papa!" ucap menawati mencoba menguatkan bharmal
"Ayo segera bawa ke rs! Ucap shivani kuatir
saat ini bharmal masih sadar namun dadanya sudah terasa sesak dan berfikir keras dengan semua kejadian ini.
Bharmal tidak dapat berkata2 hanya terdiam, lututnya serasa lemas, segera salim dibantu oleh yg lain membawa bharmal ke mobil, nazima dengan cekatan mengeluarkan mobil dan membawa kerumah sakit.
Dengan cepat nadira (ibu salim) mendorong anar lalu anar terjatuh dari tangga
"Anar!!!!!!!! " ucap salim panik
Salimpun ditarik tangannya oleh todar (ayah salim) tapi salim melawan tampak anar tergelatak lemah dibawah lantai
"Lepaskan salim! Anar!!!! Anar!!!! Ucap salim berontak
"Jika km menelong anar km tidak akan mendapatkan sedikitpun warisan dari papa!ucap todar
"Salim tidak butuh uang salim butuh anar!! Ucap salim lalu meolong anar.

****
Rumah sakit
"Bertahanlah jalal" ucap jodha membantu perawat mendorong berangkat menuju ruang UGD
Kali ini rukaya tidak dapat menguatkan jodha, karena perasaanyapun sama hancur dengan jodha melihat jalal tergeletak lemah.
Hamida terus menagis dalam pelukan humayun
"Sabar ma, jalal anakku pasti kuat" ucap humayun menguatkan
Jodha dan rukaya mondar mandir didpn ruang UGD sambil terus berdoa.

****
Bharmal didalam mobil terus memegang dadanya yg sesak. Menawati mencoba menguatkan, hingga di tengah perjalanan bharmal tidak sadarkan diri.
"Papa!!! Ucap shivani histeris
Nazima semakin keringatan membawa mobil, salima beberapa kali memperingatkan nazima untuk hati2 karena saking paniknya nazima berkali2 nerobos lampu merah. Akhirnya mereka sampai dirumah sakit.
Salima segera mengambil berangkat dibantu oleh perawat dan membawa bharmal ke UGD.
"Papa!! Ucap jodha melihat bharmal
Dengan tatapan sengit menawati dan shivani melihat jodha yg berusaha mendekati bharmal.
"Pergilah bersama orang yg kakak cintai! Gak usah anggep papa adalah papa kakak!! Ucap shivani berteriak dimuka jodha sambil menangis
Jodha hanya memejamkan matanya menangis sedih.
Nazima menarik jodha agar tidak bertengkar dirumah sakit, sedangkan salima menguatkan rukaya yg tampak terpukul.
"Aku tdi mlm ketemu putra dan sekarang dia seperti ini salima" ucap rukaya menangis dan syok melihat jalal penuh darah
"Tenangkan dan kuatkan dirimu ruk, putra pasti selamat" ucap salima

Seorang dokter keluar dari ruangan 
"Prof darah dikepala dokter putra tidak dapat berhenti sepertinya ada sesuatu didalam kami harus melakukan sedikit sayatan pada dahinya untuk mengeluarkan benda itu" ucap dokter itu
"Lakukan saja yg terbaik untuk anakku" ucap humayun berusaha tenang
Jodha dan rukaya kembali panik mondar mandir didpn ugd
"Selamatkan jalal tuhan, aku mencintainya" batin jodha

Seorang dokter lain muncul lagi
"Keluarga tuan bharmal" ucapnya 
Menawati segera mendekat
"Bapak bharmal keadaanya baik2 saja hanya perlu istirahat total , 1 jam lagi bisa pulang" ucap dokter
Tampak wajah lega dari menawati, shivani dan jodha
Jodha mendekat dan akan memeluk menawati
"Jgn mendekat kalo km masih memilih pria lain bukan papamu" ucap menawati sinis
"Ma, jodha " sebelum jodha berkata2
Menawati sudah meninggalkan jodha bersama shivani
Jodha hanya diam pasrah disudut ruangan.
Sebuah tangan lembut membantunya untuk kuat
"Jodha kmu harus kuat jika kalian berjodoh pasti ada jalan" ucap hamida dengan senyum lembut
Membuat perasaaan jodha lega dan memeluknya
"Tante jodha tidak tau harus memilih siapa" ucap jodha disela tangisnya
"Pilihlah keluargamu jodha, dan pelan2 membujuk mereka. Mereka pasti akan mengerti" ucap hamida sabar
"Terimakasih tante" ucap jodha dalam tangisnya

TBC

MASIH KAMU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang