MASIH KAMU 27

2.7K 100 0
                                    

"Hey, ayo cepat jgn ngelamun aja, kita serahkan semuanya ke WO, aku gak mau repot" ucap salim
"Aku gak mau pernikahan seperti ini! Aku gak mau di madu! Ucap jodha keras
"Yaa terserah, aku bisa saja membatalkan pernikahan ini, tapi aku tidak bisa menjamin nasib ayahmu" ucap salim cuek
Jodha berfikir sejenak tentang orang tuanya dan perjodohan ini. Jodha mengumpat dalam hati. 
"Sialan! Aku harus gimana" rutuk jodha 
"Jodha, cepat naik mobilnya" teriak salim dari dalam mobil
Jodha terkejut dan mahhhhhsuk kedalam mobil. Jodha cuma bengong seperti orang linglung.
"Kita kemana? Ucap jodha melihat mobil salim berhenti didepan rumah seseorang
"Kita jemput anar, aku juga akan mempersiapkan pernikahanku dengannya" ucap salim
"Apa? Km ngajak anar? Apa km tidak bisa hargai aku! Ucap jodha keras
"Duh gak usah teriak2 deh, km terima aja nasibmu. Toh aku tidak ingin pernikahan ini. Ini hanya keinginan orang tua kita yg pemikirannya kuno" ucap salim
Belum jodha akan menyaut ucapan salim anar sudah datang
"Hey beb" ucap anar lalu mencium salim
"Jodha km pindah kebelakang yaa" ucap salim
Jodha dengan tatapan sewot pindah kebelakang
"Anar" ucap anar ramah memperkenalkan dirinya
"Jodha" ucap jodha membalas keramahan anar
"Jadi kamu jodha, calon istri salim. Cantik juga yaa km, aku harap salim tidak tertarik beneran sama km" ucap anar
"Gak syg, aku sudah memberitahu semuanya dengan jodha dan dia menerima" ucap salim
"What? Siapa yg nerima! Sumpah kalo gak karena papa aku sudah loncat dari mobil ini" batin jodha
"Iyaa jodha, makasi atas pengertianmu. Aku gpp walau hanya menyandang status istri kedua, asalkan aku dengan salim" ucap anar sambil bergelayut di tangan salim
"Km knp tidak menolak pernikahan ini, jika anar sudah hamil" ucap jodha 
"Aku sudah memberitahunya jodha, tapi mereka ingin anar menggugurkan anakku dengan alasan sudah berjanji pada orang tuamu. Aku tidak ingin kehilangan anakku" ucap salim tiba2 sedih
"Iyaa jodha, padahal kita sudah pacaran 4 tahun, aku sangat mencintai salim" ucap anar menambahkan
Jodha hanya diam tampak berfikir jika kali ini dia memang sangat2 bernasib buruk, kemarin harus menyaksikan kemesraan jalal dan rukaya dan hari ini calon suaminya ternyata mencintai orang lain dan itu bukan salah mereka. Jodha diam sepanjang jalan, dia terus merutuki nasib sialnya.

#sesampai di WO
Salim dan anar tampak bahagia memilih acara pernikahan mereka, sedangkan jodha hanya diam mengikuti keputusan mereka.
"Andai aku bersama jalal saat ini, pasti aku akan sangat bahagia" batin jodha sambil memegang salah satu jas yg ukurannya sangat pas buat jalal
"Tuhan aku masih ingin tuhan merubah takdirku" batin jodha lagi
"Jodha, ayo kita pilih2 baju pengantinnya" ucap anar ramah
"Jodha, aku tidak akan mengangap km sebagai maduku, karena ku percaya salim sangat mencintaiku. Aku akan mengangap km sebagai kakakku" ucap anar
"Sudah sinting wanita ini sepertinya" batin jodha lalu jodha hanya membalas dengan tersenyum.

*****

Jodha dan salimpun berpura2 mesra didpn kedua orang tuanya, mereka tidak ingin menyakiti hati orang tua mereka tapi mengorbankan perasaan mereka tepatnya mengorbankan perasaaan jodha.

Hari ini tepat tiga minggu bharmal dirawat dirumah sakit dan ini kunjungan terakhir dr. jalal keruangan bharmal.
Jalal selalu menata emosinya setiap keruangan bharmal bahkan dia mengecek dulu apa ada jodha atau tidak diruangan, karena jalal menghindari ketemu jodha karena dia tau percuma untuk bersatu dengan jodha.
"Keadaan bapak sudah baik hari ini dan bapak sudah boleh pulang nanti sore dan sebelum pulang ibu bisa keruangan saya nanti" ucap jalal penuh wibawa
"Terimakasih dok, entah kenapa saya senang sekali dengan dokter, dokter sangat baik dan penyayang" ucap bharmal
"Terimakasi pak atas pujiannya" ucap jalal
"Dok, ini undangan resmi anak saya, semoga dokter cepat nyusul yaa" ucap menawati ceplas ceplos
Jalal hanya tersenyum kecut dan dengan engan dia mengambil undangan itu dan memasukannya kesaku jasnya
"Terima kasih undangannya" ucap jalal 
" Dok kami berharap dokter datang" ucap bharmal lalu menggenggam tangan jalal
"Iya pak, oh yaa bapak bisa panggil saya jalal saja tanpa perlu dokter" ucap jalal 
"Iyaa dok, eh jalal bapak doakan km semoga cepat dapat pendamping hidup" ucap bharmal 
"Iya" ucap jalal lemas
"Dok masak dokter ganteng gini sama sekali gak punya pacar? Ucap menawati ingin tahu
"Saya mencintai wanita yg akan menikah bu" ucap jalal keceplosan
"Walah? Kok bisa ?" Ucap menawati melonggo
"Saya juga tidak tau, begitu sulit jalannya kita bersatu. Dan entah kenapa saya tidak bisa mencintai wanita lain" ucap jalal lirih
"Nak percayalah jika jodoh tidak akan kemana" ucap bharmal mencoba menguatkan jalal
Tiba2 jodha masuk bersama salim 
"Pa" ucap jodha ceria lalu seketika wajahnya berubah melihat jalal diruangan apa lagi dengan muka jalal yg sendu
"Jodha bagaimana persiapannya ? Sudah fix? Lagi seminggu lho kalian menikah" tanya menawati
Jodha tidak bisa menjawab bibirnya tercekat tidak dapat digerakan, apalagi melihat sorot mata jalal membuat jodha enggan berkata2
"Sudah ma, semua sudah beres tinggal nunggu papa keluar dari rumah sakit" ucap salim
"Baguslah papa juga hari ini keluar" ucap menawati bahagia
"Baik saya permisi dulu" ucap jalal 
"Jalal" ucap jodha tiba2
Jalal berbalik dan melihat kearah jodha
"Eh maksud saya dokter, terima kasih sudah merawat ayah saya" ucap jodha gugup karena dia kelepasan memanggil jalal
Jalal hanya tersenyum mengambang.

MASIH KAMU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang