Broken Heart 24~ Kode Mantan

7.9K 265 0
                                    

Setelah semuanya berubah dan tak lagi sama, kamu datang membawa kengangan dan ingin mengulang kembali, semudah itukah? Setelah kau berikan serpihan luka untukku.








💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔

"Khaista Diandra. Bisakah kamu bercerita ke depan? Karena ibu ada urusan sebentar." Ucap bu Indah yang habis menerima telepon.

"Eh, baik bu." Tata mulai maju ke depan menghampiri bu Indah.

"Eum...saya harus bercerita apa bu?"

"Kamu ceritakan tentang ini saja." Bu Indah memberikan sebuah buku cerita tersebut.

"Baik bu."

Tata mulai menghadap ke depan. Ke arah teman-temannya. Sedangkan bu Indah sudah meninggalkan kelas. Tata mulai membuka buku itu yang berjudul. 'Broken Heart'.

"Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, "semua murid-murid menjawab salam Tata. "Saya disini akan menggantikan bu Indah untuk bercerita, yang mana biasanya bu indahlah yang bercerita. Kali ini, saya akan membaca kisah cerita yang berjudul 'Broken Heart' oleh penulis Anisa Destiana."

Tata mulai bercerita isi ringkasan cerita tersebut saja. Karena sebelumnya ia sudah membacanya terlebih dahulu. Tapi, kalau Tata pikir-pikir, cerita 'Broken Heart' ini seperti sebuah sindiran untuknya.

"Oke, aku akan menjelaskan ringkasannya saja yah, " Tata menghela nafas dan mulai bercerita. "Bermula dari kisah seorang gadis yang polos. Gadis yang ramah dan baik hati kepada siapapun. Gadis itu bernama Lala. Ia bertemu dengan seorang pria yang dari lama ia kagumi. Namanya Oli. Sampai akhirnya mereka berdua berpacaran. Namun, seiring berjalannya waktu. Sampai pada suatu fakta menyadarkan Loli bahwa dirinya hanya di....permainkan, " hati Tata terasa teriris saat membaca kata itu. "Hari demi hari pun berlalu. Namun, luka dihatinya tak kunjung berlalu. Masih membekas dan tak pernah padam. Kemudian, datanglah Pria tampan untuk mengobati hati Lala yang hanya tinggal kepingan-kepingan. Pria itu bernama Ali, " Ozi menatap serius Tata saat bercerita. "Lala ingin move on dan membuka lembaran baru lagi bersama Ali. Namun, dalam situasi yang tidak memungkinkan, Oli ingin meminta Lala kembali kedalam rengkuhannya."

"Lala bingung harus memilih mana diantara mereka. Tapi disatu sisi ia masih mencintai Oli. Dengan pengorbanan cintanya Ali. Ia mengizinkan Lala untuk hidup bahagia bersama Oli. The end."

Setelah Tata menyelesaikan cerita itu. Kemudian disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Tata melihat ke arah murid-murid yang biasanya tertidur pulas dan menguap saat bu Indah bercerita. Tapi kali ini, semua murid-murida semua pada terharu maru. Sampai mengeluarkan air mata seperti itu.

"Duh, Ta. Ceritanya sedih amat, hiks."

"Hiks, gue sampai habis tissue stock ini."

"Itu ngapa lagi si Lala malah milih Oli. 'Kan kasian Ali."

"Semua karena cintaaaa..." Salah satu murid bernyanyi.

"Si Ali mah buat gue aja, deh. Mubajir."

Dan masih banyak lagi. Murid-murid yang berkomentar pada cerita yang telah diceritakan Tata.

Tata mulai bersuara, "Jadi, kesimpulannya adalah jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan pertama. Karena kesempatan kedua takkan sama seperti kesempatan pertama, " Jeda Tata, "eum...apa ada yang mau ditanyakan?" Tata mengedarkan pandangannya melihat salah satu murid yang mengacungkan tangan. Sampai berakhir pada....

"Gue." Ozi mengacung.

"O-ouh. Silahkan."

"Bagaimana pendapatmu tentang kisah Lala dan Oli yang bersatu kembali, setelah Oli mematahkan hati Lala."


Jleb.


Kata 'patah'nya itu loooohh.


"Menurutku....Lala tidak salah memilih dalam perihal Cinta, dalam perihal rasa, karena ia tahu, tak ada salahnya bila mengulang kembali lembaran baru dan melupakan masa lalu yang pernah melukai hatinya tersebut."

"Oh, jadi tak ada salahnya yah, bila misalkan aku kembali sama mantan. Membuka lembaran baru dan mengulang semuanya dari awal." Tata tertegun mendengar ucapan Ozi. Ia tahu maksud Ozi namun ia pura-pura tidak mengerti.

"Wooaaa...ini mah saling kode meng-kode namanya." Seru Niko.

"Itu tandanya ada yang berharap pengen balikan sama mantan." Timpal Ari. Ozi langsung mendelik dengan menatap tajam kepada kedua temannya Niko dan Ari. Yang paling horror adalah tatapan paling tajam untuk Ari. Tatapan tajam Ozi yang seraya berkata 'gue penggal lo hidup-hidup'. Oke, mungkin Niko masih termaafkan tapi tidak untuk Ari. Kadang Ari itu suka asal ceplas-ceplos. Tanpa pikir panjang dahulu tentang perkataan yang ia lontarkan.

Niko hanya cengar-cengir dan Ari cengar-cengir sambil mengacungakan kedua jarinya berbentuk huruf V.

"Y-yah mungkin kamu memang berfikir seperti itu. Tapi yang tadi hanyalah sebuah tanggapanku tentang cerita tersebut. sedangkan menurutku, Bahwa mengulang lagi kisah Cinta, sama saja dengan menggali luka kembali."

Tata menatap tajam ke arah Ozi. Tapi, Ozi tahu tatapan itu bukanlah tatapan tajam untuknya. Namun, Itu adalah tatapan lirih. Itu berarti rasa sakitnya masih ada. Rasa cintanya masih ada.

Adakah harapan untuknya, tuk bisa kembali dan mengulang semuanya dari awal?








💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔

Broken HeartDonde viven las historias. Descúbrelo ahora