Hi, Hayi | hanbin

927 61 7
                                    

Pagi yang cerah membuat Hayi bersenandung riang sembari menyiram bunga-bunga yang ia tanam sejak berakhirnya kelas 3 di sekolah akhirnya.

"Hayi-ah!!!" suara cempreng milik Suhyun membuat gadis berambut coklat pirang itu menoleh dan menghentikan aktivitasnya.

Suhyun memakai pakaian olahraga-nya dengan rambut panjang hitam yang ia ikat ekor kuda.

"Kau lama sekali!" dengus Hayi sambil menyelesaikan siraman bunga terakhirnya.

Suhyun meringis lalu mengambil sepatu olahraga Hayi untuk gadis itu memakainya.

"Ini pakai nanti kita kesiangan." Ujar Suhyun yang dibalas tatapan kesal milik Hayi.

Hayi memakai sepatunya lalu menggiring Suhyun keluar. Janji gadis bermata sipit itu untuk lari pagi jam 5 dan kenyataannya sudah jam 6 lebih dan Suhyun baru datang. Itu benar-benar membuat Hayi dongkol meski takkan berlangsung lama.

"Hayi-ah~~~" panggil Suhyun dengan nada menggemaskan. Hayi menoleh dan menghembuskan nafas dalam.

"Kau benar-benar tidak bisa membuatku marah huh." Ucapan Hayi dibalas dengan lendotan tangan Suhyun di badan mungilnya.

Mereka akhirnya sampai di taman kompleks dimana kedua gadis itu akan berlari pagi.

Keduanya berlari kecil sambil bercanda ria. Membicarakan ujian sekolah lalu, anak-anak kelas yang menyebalkan dan ngangenin, perkuliahan yang masih menunggu pengumuman, jurusan apa yang ingin mereka ambil, hingga deretan nama laki-laki yang mereka sukai.

Tiba-tiba gadis bermata bulat itu melambatkan lari-nya dan berbisik pada sahabatnya yang masih tertawa, "Suhyun-ah, itu Hanbin bukan?" tanyanya bingung karena beberapa saat lalu dia melihat pemuda itu memperhatikan mereka.

Bukannya menjawab pertanyaan Hayi, Suhyun berjalan mendekati pemuda yang sedang berdiri dan memperhatikan mereka. Gadis berwajah riang itu menyapa sang pemuda sambil bersalaman ala mereka dan menggoda pemuda berwajah tampan itu.

Hayi hanya tersenyum tipis sambil memperhatikan kedua temannya. Yah, teman sekolah dasarnya. Lee Suhyun dan Kim Hanbin. Mereka berdua adalah salah dua dari teman satu kelas di sekolah dasar yang sama dengan Lee Hayi.

Hmm, Kim Hanbin. Bagaimana mungkin Hayi tidak kaku dan hanya diam saja pada Hanbin jika dia ingat bagaimana dulu dia sangat menyukai bocah bernama Kim Hanbin itu hingga teman-temannya menggoda Hanbin jika mereka bertemu.

Hanbin tertawa kecil dengan guyonan Suhyun.

"Ayo lari!" seru Suhyun senang, seperti biasa.

"Ayo lari tuan sudah di lolos sekolah tinggi ternama!" goda Suhyun lagi membuat pemuda berbadan sehat itu tertawa malu.

Mereka berdua berjalan melewati Hayi dan akan berlari bersama hingga Suhyun menggoda keduanya.

"Kau tak menyapa Hayi huh?" tanya Suhyun bercanda

Hanbin yang sudah berlari duluan mengangkat tangannya dan menoleh sedikit, "Eh hai Hayi!" serunya sambil berlari meninggalkan kedua gadis itu.

Suhyun menatap Hayi yang kebingungan lalu dia mengajak sahabatnya itu berlari kecil lagi mengejar Kim Hanbin yang sudah jauh didepan.

***

"Ahjussi!"

"Ahjussi kenapa cepat sekali larinya?"

"Ya! Ahjussi!"

Suhyun terus meneriaki Hanbin yang berlari didepan kedua gadis itu.

"Ya! Hanbin Ahjussi!" pemuda itu menggeleng menyembunyikan senyumnya lalu berlari lebih cepat meninggalkan Suhyun yang meneriakinya.

"Mau kejar Hanbin?" Suhyun menoleh pada Hayi yang hanya tersenyum melihat sahabatnya bertingkah.

"Huh?"

"Heish, mau kejar dia tidak?" Hayi menggeleng lalu memanyunkan bibirnya

Mata Hayi menangkap seorang bocah kecil gemuk yang mencoba berlari dengan pengasuhnya dan ibunya yang memakai topi anti panas.

"Lucu sekali!" gumam Hayi gemas

Suhyun menatap bocah itu lalu memanggilnya, "Hello adik kecil!" sapanya senang

Hayi ikut tersenyum melihat bocah laki-laki itu tertawa.

"Ayo lari yuuk. Kejar noona!" pengasuhnya bermain dengan bocah kecil itu yang mulai berlari dengan lucunya.

"Anyeong!!" salam kami pada bocah itu sambil melambai senang.

Kedua gadis itu tertawa lagi dengan obrolan yang lain hingga mereka melihat Hanbin yang sedang duduk untuk latihan sit up.

"Ayo ke Hanbin! Aku juga mau sit up!" ajak Suhyun yang dibalas dengan anggukan kecil Hayi. Mana mungkin Hayi bisa menolak Lee Suhyun?

Hanbin yang melihat kedatangan kedua temannya menghentikan aktivitas sit up-nya dan duduk melihat kedua gadis itu.

"Ajari aku sit up!" perintahnya pada Hanbin yang hanya memanyunkan bibirnya

Hayi tersenyum melihat keduanya. Gadis itu hanya duduk untuk menghalangi matahari mengganggu aktivitas Lee Suhyun.

"Thank you Hayi-ah!" ujar Suhyun kesenangan saat sinar matahari tidak mengganggu matanya yang sipit itu bertambah menyipit.

"Kakinya yang lurus!" potong Hanbin saat Suhyun akan menurunkan badannya. Suhyun mendengus sambil tertawa kecil. Hayi tertawa melihat Hanbin mengomeli gadis itu.

Hanbin melirik Hayi sebentar saat gadis berbadan pendek itu melonggarkan otot-ototnya dan membelakanginya. Senyuman tipis tertera di bibir pemuda mancung itu.

Tiba-tiba Hayi menoleh dan bertanya pada Hanbin membuat pemuda itu kikuk.

"Hanbin bawa jam tangan?" tanya Hayi sambil melihat pemuda itu mengangkat tangannya dan memeriksanya dengan canggung.

"Hape?" tanya Hayi lagi

"Enggak." Jawab Hanbin singkat, sesingkat tatapannya pada Hayi.

"Aduh! Hahaha!" Suhyun menurunkan badannya lalu mencoba duduk. Gadis itu tertawa karena salah mengambil langkah sit up.

"Kamu gimana sih." Omel Hayi disambung dengan tawanya. Hanbin juga ikut tertawa.

Suhyun duduk mendekat pada Hayi yang masih pada posisi duduknya.

"Gimana udah lolos tahap satu?" Suhyun memulai percakapan pada Hanbin yang diam.

"Eh? Udah ujian tahap dua kok."

"Oh udah."

"Eh kalau udah lulus dari situ si Hayi jadiin kloter pertama calon istri yah." Ucapan Suhyun membuat mata Hayi membulat.

"Apaan sih!" Hayi mencubit Suhyun kesal.

Hanbin hanya terdiam, tidak bereaksi apa-apa.

"Eh aku pulang dulu yah." Hanbin beranjak dari duduknya dan meninggalkan kedua gadis itu yang kebingungan.

"Hanbin-ah, kamu pakai apa?" Suhyun memanggil pemuda itu kembali.

Hanbin menoleh, "Pakai kaki. Aku jalan!" pemuda itu kembali berjalan tanpa menunggu jawaban Suhyun.

Hayi mendengus pada sahabatnya yang suka bercanda itu.

"Wae?" tanya Suhyun bingung.

"Kau taukan dulu aku suka Hanbin." Hayi melirik Suhyun tajam

Suhyun tertawa, "Iya-iya aku tau. Makadari itu kau harus jadi calon istri pertamanya Lee Hayi!"

"Dasar!" Hayi merangkul Suhyun lalu mereka tertawa bersama dan kembali pulang.

Hayi tersenyum sendiri tanpa sepengetahuan gadis disampingnya.

"Hanbin tambah ganteng kan?" Suhyun kembali bercakap

"He'em." Jawab Hayi membuat Suhyun menyengir mengerti.

Lee Hi || 1scollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang