ADSC 7

902 92 0
                                    

Kinal hanya bisa menutup matanya. Ia sangat tak bertenaga.

Mereka semua meninggalkan kinal terikat lemah disana.

Kinal pasrah. Menanti seseorang yang bisa menolongnya.

Tubuhnya benar benar tak bertenaga lagi. Hanya sebuah harap yang kini ia miliki.

Tak mungkin ia menagih janji ve yang akan selalu menjaganya jika saat ini saja ve dirumah tanpa daya melawan suhu tubuhnya yang meninggi.

Tapi tak dapat kinal pungkiri, hanya ve lah yang saat ini dapat membantunya.

Hari kian sore, sebentar lagi matahari akan tenggelam.

Kinal sudah tak kuat, ingin rasanya memejamkan mata untuk selamanya. Tapi matanya hanya ingin terpejam sesaat.

Perlahan ia merasa ada yang sedang berusaha membongkar ikatan pada tubuhnya.

Kinal membuka matanya. Sukses matanya membulat seketika. Ve, dengan tubuh yang lemah berusaha membuka ikatan pada tubuh kinal.

Tangan ve begitu begetar. Kinal tak tau apakah karna menahan sakit, kesal ataukah justru tangis?

Dalam kepedihannya kinal tersenyum. Ve sangat peduli terhadapnya.

Setelah ikatan berhasil terlepas, tubuh tanpa tenaga kinal langsung terjatuh ke bawah.

Kinal sedikit meringis. Tentu, karna sakit barusan tak separah yang ia alami sebelumnya.

Ve gelagapan. Ia berjalan tak beratur ke arah kinal. Sebenarnya ia masih sangat pusing untuk bangkit dari kasur.

Ve mengangkat kepala kinal. Punggul kinal ia sandarkan pada pahanya. Ve memeluk kinal.

Kini air mata ve mengalir. Ia menangis kencang.

"Maafkan aku kinal. Maaf. Aku-aku" Ucap ve terbata bata.

"Aku tak bisa menjagamu" Tangis ve semakin pecah.

"Tak apa. Buktinya kamu ada disini. Kamu telah menjagaku" Balas kinal dengan suara yang parau.

"Kenapa kamu bisa tau aku disini?" Tanya kinal.

"Aku menunggumu pulang. Tapi kamu tak kunjung tiba. Kususul kamu ke sekolah. Dalam perjalanan tadi aku mendengar cerita dari anak kelas lain tentangmu."Terang ve.

"Maaf aku terlambat" Lirih ve.

"Kamu tak pernah terlambat untuk menolongku ve" ucap kinal.

Perlahan mata kinal seakan ingin menutup.

"Kinal! Tolong tetap sadar! Aku akan cari bantuan untuk membawamu ke rumah sakit" Ucap ve khawatir.

Kinal tersenyum dan mengangguk dengan susah payah.

Ve segera meletakkan kepala kinal dan berlari mencari bantuan.

****

Beberapa waktu kemudian..

Ve terlihat mondar mandir di lorong rumah sakit. Wajahnya sangat cemas.

Tak lama, dokter yang menangani kinal pun keluar dari ruangan tempat kinal di tangani.

"Dia tak apa. Hanya perlu istirahat total untuk mempulihkan tenaganya dan menunggu memarnya hilang." Terang dokter.

Ve sedikit bernapas lega..

"Ia sedang dalam masa obat bius. Setidaknya anda, periksalah kesehatan diri anda sendiri. Wajah anda sangat pucat" Terang dokter itu kembali.

Ve menggeleng. Ia tak ingin meninggalkan kinal sendiri lagi.

"Kalian hanya berdua?" Tanya dokter itu.

Ve mengangguk.

"Kami hanya punya satu sama lain" Lirih ve.

"Setidaknya anda harus berpikir. Jika anda terus membiarkan sakit anda, siapa yang akan merawatnya nanti" Ucap dokter tersebut.

"Jika anda takut, saya akan meminta perawat menemaninya sebentar. Anda bisa mengikuti saya untuk melakukan pemeriksaan" Lanjut dokter tersebut.

"Saya tau, anda tak pandai berbohong. Pasien itu bukan dihajar karna kesalahpahaman. Tapi pasien tersebut korban bullying kan?"  ujar dokter tersebut

Ve mengernyitkan dahinya bingung.

"Ikutlah ke ruangan saya. Setelah saya periksa dan beri obat, saya akan beritahu sebuah fakta kepadamu" Ucap dokter.

Ve mengikuti langkah dokter itu menuju ruangannya.

Setelah melakukan pemeriksaan dan meminum obat, akhirnya dokter itu menceritakan sesuatu.

Ve mengepalkan tangannya kuat. Ia sangat kesal.

"Dokter bisa bantu saya?" Tanya ve.

"Apapun saya akan lakukan demi menebus kesalahan tersebut" Jawab dokter tersebut.

"Tolong, datang ke sekolah saat saya dan kinal bisa kembali bersekolah. Ceritakan semuanya. Saya ingin membuat malu kepada siswi yang sudah melakukan hal jahat pada kinal" Terang ve.

"Baiklah dengan senang hati"

Ve tersenyum penuh semangat.

Keadaan berbalik. Terimalah yang memang seharusnya kalian terima.

Tbc

Salam,

NaDhi~❤

Arah Datang Sang Cinta ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin