11. Be Strong (Take Heart)

15K 1.6K 25
                                    

Love you to death...

###

Part 11

Be Strong (Take Heart)

###

Fiona merasa canggung dengan keseluruhan tampilan dirinya untuk menghadiri pesta perayaan perusahaan SAGARA GROUP yg ke 43. Bagaimanapun, Ini semua bukanlah dirinya. Gaun sutra hijau zamrud yg sangat melekat di setiap lekuk tubuhnya sampai di paha, lalu berjumbai dengan sangat anggun ke bawah dengan belahan di samping yg memamerkan kulit kakinya yg putih mulus.

Ia merasa sangat beruntung gaunnya ini tidak terlalu terbuka dan sependek seperti beberapa pilihan Frian yg telah ia tolak mentah-mentah karna membuatnya terlihat murahan memamerkan hampir seluruh bagian tubuhnya yg menurut pendapat Frian gaun itu malah menunjukkan kecantikan yg bla bla bla...

Walaupun gaun yg di pakainya saat ini menunjukkan sebagian kulit punggungnya yg terbuka, setidaknya gaun ini masih terlihat sopan dan panjang bagi dirinya untuk menemui calon mertuanya.

Dan dengan model rambut tatanan hairstyles profesional yg memamerkan anting rubi di telinganya, kalung dan gelangnya yg tampak berkilauan di leher dan pergelangan tangannya. Membuat Fiona semakin tidak mengenali dirinya saat Fiona menatap bayangan dirinya di cermin. Bayangan itu bukanlah dirinya, bayangan itu adalah wanita milik seorang Frian Sagara.

'Ya, inilah diriku. Wanita milik seorang billionaire muda dan sukses, Frian Alandra Sagara.'

"Apa kita terlambat?" Tanya Fiona ketika mereka baru saja keluar dari SUV hitam Frian yg baru saja di parkir di basement gedung tempat pesta itu di rayakan.

Frian melirik jam tangannya yg menunjukkan pkl 08.05 PM

"Hanya terlambat lima menit." Jawab Frian ringan. Lalu meraih pergelangan tangan kanan Fiona dan mengaitkannya di lengan kirinya. Namun Fiona menarik tangannya kembali sebelum Frian sempat menurunkan tangannya sendiri.

"Semua orang akan memperhatikan kita." Kata Fiona malu.

"Ya, mereka punya mata." Jawab Frian ringan dan kembali meraih tangan Fiona untuk di kaitkan di lengan kirinya kembali dan tentunya dengan sedikit pemaksaan. Membuat Fiona menyerah.

Saat menunggu lift, tiba-tiba terdengar dering ponsel dari dalam dompet mewah yg di pegang Fiona. Wajahnya sedikit membeku saat melihat caller id yg tertulis di layar ponselnya yg berkelap kelip meminta respon si pemilik. Ia melirik sejenak wajah Frian yg tampak acuh dengan siapa ia akan bicara, sebelum menjawab panggilan itu.

"Hallo..."

"Hai,Fiona." Sapa suara maskulin milik Brian yg ada di seberang. "Apa kau sudah berangkat?"

"Ee...iya. Aku...aku sedang menunggu lift untuk naik ke atas." Jawab Fiona dengan kecanggungan yg berusaha di sembunyikannya dari nada suaranya.

"Benarkah? Aku berniat menjemputmu, tapi sepertinya tidak perlu." Terdengar nada kecewa milik Brian yg selalu membuat hatinya merasa bersalah. Ia benci membuat Brian kecewa, tapi ia harus menahan perasaan itu karna bagaimanapun pilihannya saat ini akan membuat lelaki itu lebih kecewa daripada ini nantinya.

"Maaf. Aku tidak tahu kau akan menjemputku." Jawab Fiona dengan hati yg perlahan mulai di kokohkannya dari perasaan bersalah yg mengusiknya setiap ia berbicara dengan Brian semenjak ia menetapkan pilihannya.

"Apa kau pergi dengan temanmu?"

'Tidak, aku pergi dengan kekasihku.' Jawab Fiona dalam hati. Ia masih tidak sampai hati untuk memberitahu Brian lewat telfon. Dan sepertinya ia harus segera memberitahu Brian tentang pilihannya. "Iya. Aku pergi dengan seseorang."

Love You to Death... ( F.Alandra Sagara) Terbit di Google Play Book & KubacaWhere stories live. Discover now