2. Frian Alandra Sagara

22.7K 2K 31
                                    


Love you to death...

###

Part 2

Frian Alandra Sagara

###

Kepalan tangan kanan Fiona memukul setir mobil dengan keras demi meluapkan emosi yang bergemuruh di dada. Perjalanan dari rumah sampai kantor, ternyata tidak berhasil menghilangkan rasa kesalnya pada kata-kata Alra yang memang selalu menyakitkan.

"Apa dia bilang? Tidak pantas? Wanita murahan?" gerutu Fiona dengan tawa hambar, menertawakan dirinya sendiri. "Tanpa kau mengatakannyapun aku sudah tahu kalau Frian hanya bermain-main saat itu. Kau bahkan tidak lebih baik dari diriku. Jika saja kau bukan anak pemilik NOSCA, tidak ada yang bisa kau banggakan dari dirimu selain sifat manjamu itu. Jika aku ..." Suara Fiona tertahan di dalam tenggorokan.

"Jika saja ... " Air mata yang tiba-tiba keluar dari sudut mata, membuat Fiona tidak bisa mengeluarkan suara. Merasa seperti ada gumpalan di tenggorokan dan menyakitinya.

Jika saja mamanya bukan orang yang melahirkannya. Jika saja ayahnya masih hidup, ia tidak perlu hidup seperti ini. Namun, itu hanyalah sebuah kata JIKA yang ada di harapannya yang ia tahu tidak akan pernah terkabul. Karena ia tidak bisa merubah darah yang sudah mengalir di nadinya dan masa lalu yang sudah terjadi. Fakta itu selalu ada dan tak terelakkan.

Satu-satunya alasan ia bertahan di rumah yang sudah seperti neraka adalah karena hanya keberadaannyalah yang mampu mengusik kehidupan wanita yang sudah melahirkannya itu.

Setelah merasa cukup puas meluapkan emosi dengan air mata. Fiona segera menghapus air matanya sambil mengaca di cermin kecil yang ada di dashboard dan ,emperbaiki riasannya. Setelah merasa tidak ada yang janggal dari penampilannya. Ia mengambil kunci mobil yang masih menggantung dan beranjak keluar.

Terperanjat kaget ketika ia baru saja menutup pintu mobil, dan menemukan Frian yang bersandar di pintu depan mobil pria itu yang kebetulan parkir tepat di sebelah mobil miliknya.

"Apa yang kau lakukan di sini?!" gertak Fiona ketus setelah keterkejutannya berangsur mereda. Tetapi masih kesal karena sepertinya Frian mengawasinya diam-diam sejak tadi. Membuatnya tanpa malu-malu menatap curiga pada pria itu.

"Apa seperti ini caramu menyapa atasan, Fiona?" Frian balik bertanya dengan nada dingin dan tatapan mencemoohnya. Tak meninggalkan seringai khas pria itu yang selalu berhasil membuat Fiona semakin dongkol.

Fiona terdiam. Sejenak matanya mengamati pria itu sebelum mengembuskan napas dengan berat, berusaha tidak terpancing dengan cemoohan Frian. Sudah cukup bagi Fiona ocehan Alra membuat suasana hatinya pagi-pagi begini menjadi buruk. Ia tak butuh perusak suasana hati yang lain untuk memperkeruh hatinya yang sudah mulai sedikit tenang. Tak butuh tatapan dan ucapan Frian yang selalu menyebalkan dan mengusiknya.

"Selamat pagi, Pak Frian!" sapa Fiona dengan senyum dan sopan santun yang sangat jelas terlihat dipaksakan. Kemudian berbalik dan melangkah pergi tanpa menoleh pada Frian untuk kedua kali.

"Apa kau tidak bisa pergi ke kantor tanpa membawa masalahmu dengan saudara tirimu?" Pertanyaan Frian tepat mengena pada sasarannya. Dan memang, pria itu sudah terbiasa dengan mudah membaca raut wajah Fiona dengan baik.

Kenyataan bahwa Frian hampir selalu tidak sengaja melihat perlakukan buruk yang diterima Fiona dari saudara tiri dan mama kandungnya, sudah sangat jelas memberitahunya hubungan buruk di antara mereka.

Fiona menahan napas sejenak mendengar pertanyaan Frian. Sudah pasti Frian melihatnya sejak tadi ketika ia masih di dalam mobil. Fiona juga yakin pria itu mengamati tangisannya dalam diam hanya untuk mencari bahan mengusik dirinya.

Love You to Death... ( F.Alandra Sagara) Terbit di Google Play Book & KubacaWhere stories live. Discover now