Prolog

998 77 3
                                    


"Loe yakin?" tanya Rangga pada Rizky yang sudah setengah naik pada tembok.

"Banyak bacot loe. Udah jangan nanya terus gue bosen jawabnya" bentak Rizky merasa terganggu karena temannya mencoba menghentikan aksinya memanjat tembok.

"Terserah loe deh. Jangan bawa-bawa nama gue kalo loe kena hukum. Gue tinggal, Bye!" kesal Rangga kemudian meninggalkan Rizky yang masih asyik mencari celah karena di atas tembok yang penuh dengan serpihan kaca yang menancap.

"Gimana cara nya gue manjatin nih tembok kalo kaya gini. Bisa-bisa gue masuk UGD dan gak bisa jalan selama satu tahun. Lagi pula niat banget sih tuh kepala sekolah pake acara kaya gini lagi. Ban**at!" Rizky menggerutu karena tidak menemui celah satu pun untuk lewat.

Seperti biasa pada waktu KBM sedang berlangsung, laki-laki itu akan pulang lebih dulu dengan beralasan bosan. Kemarin dia bisa lolos kabur lewat gerbang belakang sekolah tapi karena kemarin ada siswa yang tertangkap membolos akhirnya penjagaan di perketat alhasil kini Rizky harus mencari jalan lain dan tembok di samping sekolah nya menjadi sasaran.

"Loe itu punya otak nggak?" celetuk seseorang di belakang Rizky.

Rizky yang tertangkap basah pun terkejut,seketika tubuh yang melambai di atas tembok harus terjatuh mencium tanah hingga berbunyi berdebum.

"Aww.. " Rintih laki-laki itu sambil memegangi lututnya.

"Loe ngapain disini?" tanya Rizky kesal.

"KBM tengah berjalan tapi loe ada disini. Kalo bukan karena Bu Siska nyuruh gue nyariin loe, Males banget" ketus Kirana.

"Dasar brondong jagung" ejek Rizky mengomentari cara bicara Kirana.

"Percuma loe sekolah kalo mulut sama otak loe gak bisa dijaga dan berjalan. Punya mulut kok kayak cewe, terus punya otak gak di pake.  Ada pintu atau gerbang buat jalan keluar dan masuk bukan nya tembok. Bego!" Ucap Kirana lagi-lagi dengan ketus sambil berlalu meninggalkan Rizky.

Rizky yang melihat KM di kelasnya ingin pergi tiba-tiba tangan nya terulur ke depan menarik tangan Kirana hingga tubuh gadis tersebut jatuh di atas tubuh Rizky.

"Jaga bibir loe jangan sampe loe aduin gue ke kepala sekolah.  Kalo sampe bocor tahu akibatnya atau loe lebih suka gue yang kunci bibir loe" ucap Rizky dengan senyum sinis terpasang di bibirnya.

"Terserah loe. Lepasin gue" sentak Kirana sambil berdiri dan merapihkan seragam nya.

Kirana kemudian pergi meninggalkan Rizky yang masih terduduk di atas tanah.

"Loe gak akan tahu apa yang bisa gue lakuin sama loe" gumam Rizky menatap kepergian Kirana yang semakin menjauh.

✏✏✏

"Gue makin benci sama dia" geram Rizky.

"Udahlah Ky. Lagi pula dia kan cewek"

"Tapi dia juga penyebab kepala sekolah ngehukum gue. Coba loe bayangin gue di suruh bersihin semua toilet yang ada di sekolah ini"

"Salah loe juga kan?"

Rizky kesal dengan temannya. Bukan menghilangkan rasa bete nya ini malah bertambah berkali-kali lipat. Memang seperti itu jika sudah berhadapan dengan Rangga.

"Tapi gue aneh juga yah. Loe bilang kan loe sempet ngancem dia tapi kenapa gak berpengaruh? " tanya Rangga pada Rizky yang di balas dengan mengangkat bahu olehnya.

Rizky masih asyik memakan baso yang sudah dia pesan di kantin sekolahnya. Perutnya keroncongan seusai dia membersihkan semua toilet yang jumlah nya bukan main.

Rizky beranggapan semua kesialannya bermula dari Kirana. Jika bukan KM nya yang songong itu tidak melaporkan aksi kaburnya pada kepala sekolah mungkin dia tidak akan pernah kena hukuman.

Rasa kebenciannya kian bertambah. Setiap kali dia kena hukuman pasti orang yang menjadi dalangnya adalah Kirana. KM sok bijak itu berusaha untuk mengeluarkan nya dari sekolah itulah asumsi Rizky tentang Kirana. Tapi bukan Rizky namanya jika tidak bisa membuat perempuan bertekuk lutut padanya. Diam-diam dalam benak Rizky menanamkan bahwa dia harus membuat gadis itu bertekuk lutut padanya.

"Gak akan berpengaruh karena dia belum merasakannya"

***

A/N: Ketemu lagi dalam cerita terbaru aku.. Semoga ada yang minat baca yah..

Please, tinggalkan Vote & Komentarnya..

Mau liat antusias kalian sama cerita ini kalo respon nya baik aku akan lanjut...

Ayo tekan bintang dan kolom komentarnya...

Ketua MuridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang