Blurb

94.5K 5.3K 60
                                    

"Saya akan menerima dan merawat bayi itu, jika dia terlahir dengan normal. Tapi, kalau dia lahir cacat mental seperti Bapak kamu, maka kamu yang harus merawatnya," Ucap nya padaku.

Hatiku sangat teriris mendengar perkataan pria itu. Mengapa mereka selalu membawa Bapak dalam masalah ini? Bapak memang memiliki keterbelakangan mental tapi dia tidak gila.

Aku hanya bisa menerima nasib yang sudah di takdirkan oleh Tuhan untukku.

Aku pun mengangguk sambil menghapus air mata di pipi ku. "Iya, terserah kamu saja." Cuma kalimat itu yang terucap dari bibirku yang terasa kering dan perih.

22- September - 2016

Hello, December!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang