11

18.9K 1.1K 42
                                    

~happy reading~


Pria bermata bulat itu tak pernah melepas pandangannya dari wanita mungil yang saat ini sudah sah sebagai istrinya. Wanita mungil itu berjalan kesana kemari dengan kaki mungilnya , membuat pria bermarga Park itu mendengus sebal.
"Yak ! Tidak ada judul buku atau apapun yang menceritakan tentang sepasang pengantin baru menjalani malam pertama dengan sang suami yang terus berdiam diri memperhatikan istrinya bergerak kesana kemari hanya untuk memajang gambar pria lain !"

Wanita mungil itu tidak menjawab , atau mungkin ia lebih memilih untuk menulikan pendengarannya saat ini.
"Park Baekhyun , kau tidak mendengarku ?" Masih belum ada jawaban , mungkin wajah Jongin masih saja menjadi rasa di hatinya.

"Park Baekhyun"

"WAE ?!! Aku masih sangat sangat kesal padamu Park Chanyeol"

Flashback.

"Kau pria jahat ! Tega sekali kau meninggalkanku kemarin dan datang saat ini. Kau tega membiarkanku memilih kartu undangan seorang diri , mencoba gaunku sendiri , bahkan memilih cincin pernikahan seorang diri. Dimana ponselmu Park Chanyeol ?!! Kau mengingkari janjimu untuk kembali seminggu sebelum hari pernikahan kita. Kau juga memutus alat komunikasimu"

Emosi yang meluap-luap kini keluar begitu saja bagai asap yang mengepul melalui cerobong asap kereta uap. Baekhyun semakin muak saja saat pria tinggi di hadapannya hanya memandang datar wajahnya dengan kedua tangannya yang melipat bertengger di hadapan dada bidangnya.

Baekhyun membuang nafasnya kasar , percuma saja ia membuang tenaga berharganya hanya untuk mengomel percuma seperti yang di lakukannya tadi. Baekhyun memilih melangkahkan kakinya menjauhi Chanyeol. Ia Juga merasakan jemari besar yang menahan lengan mungilnya.

"Aku akan mengantarmu pulang"

Oh tidak Park Chanyeol , bukan kalimat itu yang di butuhkan oleh calon istri mungilmu. Melainkan rentetan kalimat penjelas serta permohonan maaf atas semua hal yang kau lakukan padanya.
Dengan sekali hentakkan Baekhyun menepis jemari besar yang menahan lengannya. "Tidak !!"

Baekhyun kembali melangkahkan kaki mungilnya , ia hapus sisa air mata bodohnya yang dengan dungunya menetes begitu saja hanya karena pria bejat seperti  Chanyeol. Namun langkah kaki mungil itu berjalan cepat mengikuti kaki jenjang yang menarik tubuhnya untuk ikut.

Ya , Park Chanyeol menarik paksa lengan Baekhyun untuk ikut bersamanya. Bahkan teriakan dan amukan Baekhyun pun tidak di hiraukan oleh Chanyeol.

Brukk..

Baekhyun memegang pergelangan tangannya saat Chanyeol berhasil memasukan dirinya ke dalam mobil hitamnya. Ia hanya diam tidak berkutik saat Chanyeol mengemudikan mobilnya entah kemana Baekhyun tidak peduli. Setitik air kini menjadi ribuan dengan terdengarnya suara tabrakan antara air hujan dengan kap mobil hitam Chanyeol. Sepertinya , langit pun memiliki perasaan yang sama dengan Baekhyun.

Menahan tangis adalah hal yang sulit dan Baekhyun tidak bisa menahan itu , air mata itu mendesak keluar bersamaan dengan gigitan kuat pada bibir ranumnya. Jemari mungilnya mengepal kuat.

"Menangislah.."

Suara bariton itu terdengar begitu mengejek. Baekhyun mengerti dan tahu pasti jika Chanyeol membenci wanita cengeng. Baekhyun diam membeku saat merasakan dekapan yang hangat merasuk merekat tulang tubuhnya. Dekapan yang hangat serta kerinduan yang besar menyelimutinya. Isak tangis Baekhyun semakin pecah saat Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya. Dengan kepalan jemari mungilnya bergerak memukul punggung gagah Chanyeol.

CHILDISH (CHANBAEK GS) Where stories live. Discover now