Feel Hard (Bagian 8)

193 13 2
                                    

"L-luhan...sshi ?"

Joonmyun ikut terkejut, membuat tubuh Seohyun benar-benar terlepas dari dekapannya. Lelaki itu mengikuti arah pandang sang tunangan.

"A-a... aku..." Pandangan Seo Joo hyun membuatnya tak lagi mampu berpikir. Alasan apa yang mungkin dia kemukakan dihadapan gadis itu?

Kemudian diantara jeda waktu untuk memikirkan alasan itulah, sosok lain tertangkap matanya. Sosok yang membuatnya bertanya "Ah... Kau sedang bersama temanmu rupanya, Joohyun-sshi?"

Yang ditanya kembali tertegun. Bibir Seohyun memperlihatkan celah. Ada sesuatu yang ingin dikatakannya. Sesuatu yang entah apa, yang tertahan di tenggorokannya. Rasa tercekat mendadak menyerangnya ketika...

Joonmyun mendadak membungkuk, setelah itu berkata "Aku Kim Joonmyun..." Dia menjeda, lalu tersenyum "Tunangan Seohyun"

Detik itu juga, Luhan dihantam rasa penyesalan secara beruntun. Penyesalan yang benar-benar menyesakkan.

*

"Apa katamu?! Si donatur misterius itu ada di Seoul?! Di Myeongdong? Wooaa!!!"

Baru semenit yang lalu ditinggal pergi senior dan juga sepupunya, Eunji dibuat kaget dengan kabar yang didengarnya dari rekan dalam komunitas fotorgrafer yang menaunginya. Mendadak, rasa penasaran selama beberapa bulan terakhir ini kembali dia rasakan. Bahkan kali ini, lebih terasa. Rasa yang besar itu bercampur dengan sebuah perasaan yang menyenangkan hatinya.

Namun, rupanya akibat reaksi berlebihan itu, beberapa pengunjung kini memandang kearahnya. Bahkan, beberapa menunjukkan ekspresi kurang berkenan dengan reaksi Eunji yang dinilai salah tempat itu. Tetapi, rupanya tak dipedulikannya tatapan-tatapan tadi. Dia terlalu menikmati perasaan tersebut, sehingga bergegas pergi.

Dia baru akan melangkah ketika sebuah pesan muncul di kotak masuknya. Pesan dari rekan yang tadi menelponnya. Dibukanya pesan tersebut, dan sebuah nomor tertera di antara deretan isi pesan. Nomor ponsel milik sang donatur.

"Aigo... Saesang, gomapseumnida~~ (Tuhan, terima kasih)"

Dan sekali lagi, gadis itu mengundang tatapan tajam dari beberapa pelanggan disana, yang lagi lagi tidak diindahkan. Mengetahui sang donatur berada di Myeongdong rasanya cukup untuk membuat Eunji melupakan apapun,paling tidak untuk saat itu.

*

"Lalu... Seohyun adalah junior seperti apa dimatamu?"

...  Dan untuk kesekian kali, ada kekecewaan yang diciptakan namja tersebut dihati Seo Joo Hyun. Akan tetapi, kali ini dia menyadarinya. Dia tahu bahwa itu juga bukan sesuatu yang ingin dia katakan.

'kau melakukannya lagi, Luhan! Sial! '

.

.

.

@Paris, waktu setempat

Chorong mengerti pada saat itu juga, dia harus berhenti untuk mulai membahas Jung Sooyeon atau Seo Joo Hyun. Karena dua-duanya akan mengarahkan Chanyeol pada kenangan lama yang tidak ingin dia gali kembali...

"Berikan juga kesempatan untuk dirimu sendiri,Yeol-ah... Nikmati hidupmu dengan membahagiakan dirimu juga, meski itu hanya sekali"

*

Dari Fadila Setsuji atau Akiphylia

Sedikit menuliskan catatan kecil (yang biasanya jarang saya lakukan, akibat suka terburu-buru karena kuota). Ketika menulis dan memutuskan untuk--keukeh--memposting bagian ini, secara tiba-tiba saya jadi merasa menjadi penulis paling ceroboh serta kurang yang pernah ada dalam dunia fanfiksi. Bagian ini membuat saya sadar dengan kesalahan fatal saya akan setting tempat dari fiksi ini. Tentang London... Saya seharusnya lebih cepat sadar dengan kesalahan saya ini. Yang saya pikirkan ketika menciptakan karakter Joonmyun dan tokoh lain yang berhubungan dengan keluarga Joonmyun adalah sebuah Negara bagian dari benua Eropa yang dikenal sebagai destinasi yang romantis--Paris-- tetapi saya justru menuliskan tempatnya adalah London. Sungguh, ini seperti sebuah kecerobohan yang benar-benar parah yang pernah saya ciptakan dalam fanfiksi yang saya tulis.

Untuk itu, untuk semua yang sudah berkenan membaca fiksi saya ini, tak lupa saya ucapkan terima kasih, sekaligus maaf yang sedalam-dalamnya untuk kesalahan saya--yang sudah saya jelaskan diatas-- (_ _)#DeepBOW Mudah-mudahan tidak mengurangi minat kalian untuk tetap menanti para tokoh yang memulai cerita mereka dengan perasaan pada satu dan lainnya, yang beragam. :)
dan untuk kesalahan fatal ini, saya--penulis--akan berusaha untuk lebih berhati-hati serta memikirkan cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut :)

Feel Hard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang