Feel Hard (Bagian 6)

285 27 3
                                    

@Paris,2 hari sebelumnya...

"Aku akan menetap di Seoul"

Wanita paruh baya itu melotot. Dari ekspresinya,nyata terlihat bahwa dia tidak sependapat dengan putranya itu.

"Tapi,bagaimana dengan perusahaan? Bukankah appamu akan mewariskannya padamu,Joonmyun-a?"Tanya sang ibu dengan kening mengerut. Joonmyun terkekeh pelan,lalu tersenyum.

"Bukankah kata eomma,aku adalah seorang lelaki yang hebat? Jadi,kupikir walau harus meninggalkan perusahaan dan memilih bekerja di Seoul,aku tetap bisa membuatmu bangga,eomma"

Sang ibu tersenyum,mengangguk kemudian mendekap erat putranya itu "makan yang banyak,kemudian datanglah bersama gadis baik yang kau cintai itu,arrayo?"

Joonmyun mengangguk dalam dekapan ibunya. Menumpahkan semua perasaan sayang pada sosok yang tengah mendekapnya dengan sayang itu. "Ne, algeseumnida eomma"

.

.

.

"Jadi...,oppa akan pergi?"

Joonmyun tersentak mendengar suara itu. Park Chorong,gadis itu menatapnya sekilas sebelum kemudian menunduk. Joonmyun tahu betul kebiasaan itu,juga beberapa kebiasaan lain Chorong meski gadis yang kini mulai mengusapi matanya itu hanyalah saudara seayah dengannya.

Joonmyun tersenyum,lalu mendekap tubuh ringkih itu dengan lembut "kau menangis,Chorong-a? Eoh?"

Gadis bernama Chorong itu menggeleng dalam dekapan Joonmyun "ani. Aku sedang flu"

"Haha"

"Jangan tertawa!"

"Baiklah"

Joonmyun tak lagi mengatakan apapun,hanya mengelusi surai panjang gadis itu dengan lembut. Selain itu,melempar tanya pada Park Chorong ketika dia sedang menangis hanya akan membuat perut Joonmyun merasakan sakit akibat tinju yang dilayangkan adik tirinya itu. Dia tak pernah lupa untuk mengingatkan dirinya betapa menyeramkan rasa sakit oleh pukulan gadis tersebut.

Chorong perlahan melepas dekapan sang kakak tiri dengan lembut,menatapnya dengan mata yang masih berkaca sebelum berkata, "kkayo. Kau pasti ingin segera menemui gadis Seoul itu,bukan?"

"Namanya Seo Joo Hyun,Chorong-a"

"Memangnya aku peduli?!" Chorong menggerutu. Pandangannya mengarah pada mat Joonmyun lalu kemudian gadis itu mende "Dwaeso,kkayo (Terserah, pergilah)"

"Kau mengusirku? Wah,sepertinya aku terlalu percaya diri barusan. Aku pikir kau akan menahanku"

"Konyol! Maldo Andwae! (tidak mungkin!) Aku dan Chanyeol tidak akan seperti itu padamu!"

Joonmyun tak menanggapi ucapan Chorong. Dia tahu,adik tirinya itu sesungguhnya bukan seseorang yang jahat. Dia hanya kesulitan mengekspresikan apa yang dia rasakan dengan baik. Kurang lebih... Sama seperti dirinya

Joonmyun tersenyum kemudian menepuk pucuk kepala Chorong dengan lembut lantas berbalik dan mulai beranjak dari sana. Namun,sebelum benar-benar pergi Joonmyun berhenti lalu menengok "bon voyage*" lalu dia berlalu. Kali ini Chorong bahkan mulai kehilangan punggung itu

Chorong mendesis "pabo! Dengan uangmu itu kau bahkan bisa mengunjungiku di Paris sebulan sekali!"

Jadi... Untuk apa mengucapkan kata perpisahan? Ah tidak,apa makna dibalik kata itu?

Bon voyage---goodbye

*

"Kau terkejut aku mengetahuinya,bukan?"

Feel Hard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang