Feel Hard (Bagian 5)

268 28 3
                                    

(SMA Gyeonggi, 7 tahun lalu...)

"Ya! Aku menyukai Luhan sunbae! Salahkah?!"

Luhan tak sengaja melewati kelas 1-A dan mendengarnya. Mendengar suara beberapa orang---sepertinya mereka semua perempuan---yang mana diantaranya menyebut namanya didalam ucapannya. Entah siapa.

Rasa penasaran yang menggelitiki Luhanlah yang kemudian membuat langkah kakinya berhenti sejenak. Tubuhnya bergerak mundur dan berhenti tepat didepan jendela kelas tersebut. Benar saja,sesuai dugaannya,mereka semua adalah siswi.

Manik kecokelatannya terus mengamati mereka,telinganya menangkap jelas setiap kata yang diucapkan

"Jadi benarkan,selama ini? Ah...,kau menganggap kami apa sehingga menyembunyikannya rapat-rapat,Joohyun-a"

Gadis yang dipanggil Joohyun itu hanya menunduk,bahkan ketika beberapa teman menyikutnya,menggodainya.

Tetapi,mata kecokelatan itu teralih pada satu sosok yang tak ikut tertawa bersama. Sosok yang terlihat fokus pada sebuah buku sketsa. Entahlah,akan tetapi... Dibandingkan mengindakan gadis bernama Joohyun,yang secara nyata mengakui rasa sukanya itu,mata dan segenap perhatiannya terarah padanya. Gadis dengan bando putih,dengan tag-name yang tak mampu dibacanya dalam jaraknya yang sekarang antara dirinya dengan gadis itu.

.

.

.

Bayangan masa lalu itu yang kemudian mengiringi Luhan sepanjang namja itu berlari di trotoar jalan. Beberapa orang nyaris bertubrukan dengannya. Namja itu seperti tak lagi bisa memikirkan apapun,selain potongan kisah masa lalu dan Seo Joo Hyun yang entah berada dimana.

'Kau dimana?'

Luhan berlari,terus berlari hingga matanya menangkap sosok itu. Sosok yang dia cari... Ada disana.

Tetapi...

Siapa sosok lain yang ikut tertangkap oleh mata cokelatnya itu?

"Seohyun-a... Bogoshipo"

"Eoh"

Percakapan singkat keduanya,memberi gambaran yang---mungkin--cukup jelas seperti apa hubungan Seo Joo Hyun dan namja yang memeluknya disana. Luhan mengerti... Bahwa... Keadaan dan Seo Joo Hyun takkan lagi sama.

Mata Seohyun melebar begitu menangkap sosok Luhan,yang masih terengah-engah.

*

"Eoh? Luhan sunbae?! Apa yang sedang kau...." Eunji baru akan melanjutkan ucapannya ketika dia menyadari tatapan sang senior yang sama sekali tidak mengarah padanya,tetapi pada sosok yang sedang duduk di kursi yang terletak pada bagian pojok kelas. Sosok yang Eunji tahu siapa

Eunji tersenyum "namanya Seo Joo Hyun"

"M-mwo?!" Luhan panik tiba-tiba,menoleh cepat pada Eunji. Luhan tertangkap basah oleh juniornya itu

"Gadis itu... Seo Joo Hyun"ujarnya

Mata kecokelatan Luhan memperhatikan lagi sosok yang kemudian diketahuinya bernama Seo Joo Hyun itu. Kali ini sambil menggumamkan namanya "Seo Joo hyun..."

"Kau menyukainya,bukan?!"

"M-mwo?!"

"Sunbaenim! Ayolah,gelagatmu itu-HMP!"

Luhan dengan cepat menutup mulut gadis itu dengan tangan besarnya,sebelum kemudian menarik gadis itu menjauhi kelas 1-A. Barulah dia menarik tangannya yang menutupi mulut gadis itu

"Ah,yak! Sunbae! Ada apa denganmu,eoh?!"

"Tolong hentikan mulut besarmu itu,Eunji-a!"

"Wae?! Kau..."

Eunji baru akan melanjutkan ucapannya ketika manik legamnya menangkap sosok Ahn Joo Hyun dengan tangannya yang menepuk pelan pundak Luhan,membuat namja itu menoleh

Luhan tertegun mendapati sosok Joo Hyun yang kini berdiri dihadapannya dengan kotak kecil berwarna pink yang dihiasi pita. Bibir namja itu bergerak "i-ini..?"

Dilihatnya wajah gadis yang telah bersemu itu menyodorkan kota kecil berpita padanya "untukmu,sunbae..."

Luhan terkesiap,dan keadaan seketika berubah gaduh. Manik kecokelatan itu teralih pada sosok Seo Joo Hyun,yang masih berdiam ditempat. Dialah satu-satunya siswi yang tidak memekik heboh,tidak ikut menampakkan emosi dengan pemandangan itu.

Dan Luhan jadi mengerti... Reaksi itu. Bahwa, Seo Joo Hyun,tidak menaruh rasa padanya. Seo Joo Hyun tidak menyukainya seperti para gadis yang menyukainya itu.

"Gomawo... Joo Hyun-a" Dan Luhan menerima kotak persegi itu dengan sebuah senyum tipis,meski hatinya tak pernah beralih dari Seo Joo Hyun sampai dengan saat itu.

Keadaan mendadak ramai, dengan siulan dan tepukan tangan. Dan diantara keadaan yang makin gaduh,ada Eunji yang tiba-tiba berubah sendu ketika matanya menatap sang sepupu,Seo Joo Hyun

'Seo Eonni..,kenapa kau diam saja?'

.

.

.

Eunji menegak habis minumannya. Pikirannya kini disibukkan dengan mengingat masa lalu. Mengingat begitu seringnya sang sepupu mengalah pada semua hal. Bahkan,tak jarang mengorbankan perasaannya sendiri jika itu diperlukan.

'Sampai kapan kau terus begitu,seohyun eonni?'

*

"L-luhan...sshi?" Seohyun mendadak menyebut nama lelaki itu dengan terbata,seolah ada bagian dirinya yang tak menginginkan Luhan segera beranjak dari hadapannya meskipun ada Joonmyun yang mendekapnya.

***

Feel Hard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang