17 - First Time

37.7K 1.2K 103
                                    

WARNING!

Sexual content! gak suka, jangan baca!


Gyuri melumat bibir Jimin perlahan, matanya terpejam seraya kedua tangannya mencengkeram erat bagian depan kaos Jimin. Untuk beberapa saat Jimin tidak membalas ciuman Gyuri, Jimin sedang mempelajari situasi apa yang sedang terjadi malam itu. Menyadari Gyuri yang terus melumat bibirnya tanpa ada tanda-tanda untuk berhenti, Jimin mulai membalas setiap lumatan Gyuri.

Jimin melakukannya lebih dalam. Membelas bibir Gyuri yang mulai bengkak dengan lidahnya, mengajak lidah Gyuri untuk bertarung. Semakin lama semakin dalam dan dalam. Keduanya ingin memberitahu perasaan masing-masing lewat setiap sentuhan.

Suara decakan terdengar dari kedua bibir mereka yang saling bertautan. Kini kedua tangan Gyuri sudah terkalung sempurna di leher Jimin, tidak membiarkan Jimin untuk menjauh sedikitpun. Tidak untuk kali ini, Gyuri benar-benar merasa dirinya sedang dirasuki.

Ah tidak, mungkin ini memang yang selalu Gyuri inginkan.

Terutama setiap kali Gyuri mendengar Jimin sedang bermain dengan para mainannya. Gyuri tidak mau berbohong, dia merasa sedih sekaligus marah setiap kali membayangkan bagaimana bibir Jimin menyusuri setiap inci tubuh para mainannya. Bagaimana Jimin bertukar nafas bersama para maiannya, dan betapa beruntungnya para mainan jalang itu karena mendapat perlakuan seperti itu oleh Jimin.

Jimin melepas ciuman mereka, Jimin yang sedang berada tepat di atas Gyuri dengan kedua tangan di kanan-kiri Gyuri sebagai tumpuannya. Jimin menatap Gyuri dengan tatapan tak mengerti, seakan bertanya-tanya apa benar orang yang sedang bersamanya adalah Gyuri.

Gyuri membalas tatapan Jimin dengan begitu tajam dan menantang. Dan untuk pertama kalinya Gyuri menyesal karena sudah memberi ijin pada Jimin untuk bermain dengan para maianannya. Mereka lebih dulu melakukannya dengan Jimin. Mereka bisa melihat Jimin yang terengah namun tetap mnegatur nafasnya dengan begitu baik, menatap dengan tatapan yang tajam, dan peluh yang mulai membasahi wajah dan rambutnya.

Sial!

Kenapa Gyuri baru bisa melihatnya sekarang?

"Kau tidak ingin tidur?" suara Jimin sedikit serak dan begitu rendah. Gyuri menggeleng sebagai jawaban. Otaknya tidak mampu memberi perintah untuk menggerakkan bibirnya.

"Gyu..."

"Lakukan saja..." Jimin mengerutkan keningnya mendengar apa yang baru saja Gyuri katakan.

Rasanya semua syaraf Jimin kaku, sebagian dari dirinya merasa hal ini tidak benar. Tidak seharusnya Jimin melakukan ini dengan Gyuri –mesipun dia sangat menginginkannya. Tapi Jimin merasa Juniornya semakin keras di bawah sana, terutama ketika Gyuri mulai kembali menciumnya. Bahkan untuk kali ini ciuman Gyuri beralih sampai ke dagu Jimin. Membuat Jimin bisa merasakan apa yang selama ini dia inginkan.

Ya, Jimin menginginkannya.

Setiap sentuhan Gyuri terasa begitu memabukkan, begitu berbeda. Ada perasaan yang menginginkannya lebih. Menginginkan Gyuri untuk tidak berhenti melakukannya. Tapi bagaimana ini? Jimin masih ragu.

Hujan semakin deras di luar sana, suaranya membuat malam itu terasa sedikit mencekam namun juga memberi jaminan kenyamanan jika kalian memilih untuk tidur.

"Jim?" Jimin baru sadar bahwa Gyuri sudah melepas ciumannya. Jimin mnunduk untuk melihat Gyuri yang merebahkan diri di bawahnya, Gyuri menatapnya dengan penuh tanda tanya. Jimin menelan ludahnya, melihat Gyuri yang terlihat begitu pasrah di bawahnya membuatnya ingin melakukan hal lebih pada Gyuri. Kemudian dia mengingat bahwa dia sudah cukup lama tidak melakukan sex, semakin membuat sisi liarnya semakin kuat.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang