16. Quran

737 22 3
                                    

Cuma ngasih tau di part ini ada 2k word.

[16]






Ila merapihkan pakaiannya terlebih dahulu sebelum memasuki rumah Tantenya Syauqi. Ia mengenakan gamis berwana peach dan jilbab segi empat berwarna senada yang di setiap sisinya ada sedikit motif bunga-bunga terlihat serasi. Zahira memang pintar meminjamkan bajunya yang senyaman ini. Sekarang ia berada di depan gerbang, menunggu kedatangan teman-temannya.

Ila mengeluarkan ponsel dari tas jingjing lalu mengetikan Chat kepada mereka.

Syakila S. Afiqa
Posisi dmn kalian?

Syakila S. Afiqa
Woi panas nih


Zahira Sabqie
Aku lagi otw sama ojol

Zahira Sabqie
Kamu dimnanya?

Syakila S. Afiqa
D depan


Zahira Sabqie
Ok. Diem disitu

Adam Aminullah
Suruh bareng sm gue nggak mau tuda -,-

Adam Aminullah
Sorry Gue agak telat, nyuci motor dulu

Adam Aminullah
Alamat yg lo kirim bener kan La?

Syakila S. Afiqa
Benerlah masa gue boong

Adam Aminullah
Oke thank :*

Syakila S. Afiqa
Jijik siah

Zahira Sabqie
Uhuk

Adam Aminullah
HAHAHAHAHAH

Syakila S. Afiqa
Zah cepetan elah.

Zahira Sabqie
Yaya bentar lg nyampe kok beb.

Bertepatan dengan Ila mematikan data di ponselnya dan kembali menaruh benda pipih itu di tasnya, Zahira datang. ia melambaikan tangan ke Ila, lalu turun dari motor dan membenarkan pakaian serta membayarnya.

Zahira tersenyum lebar, memperlihatkan giginya "Maaf, Assalamualaikum.."

"Wa'alaikumsalam. langsung Masuk yuk?"

Zahira bergeming, matanya menatap para tamu yang sudah datang lalu menatap Ila. "Duh, ini nggak apa-apa nih?"

Mendecakan lidah, Ila mendesah "Kagaklah, ada orangtua gue juga di dalem kok."

Zahira mengigit dalam bibirnya, lalu menatap Ila lagi.

Memutar bola matanya jengah Ila berkata "Kenapa lagi sih, Ra?"

"Gue mau ngobrol, tapi ntar aja lah di dalem."

"Yaudahlah ayo!"

"Eits ntar dulu?" Zahira mencengkram tangan Ila, menghentikan lngkah gadis itu, Zahira tersenyum jahil kearah baju yang Ila kenakan sekarang.

"Apa lagi? Telat malu loh.  Beneran."

"Lo beda banget beb. Cantik." Zahira memberikan senyum termanisnya.

Menghela napas, Ila bersuara "Kan gue pernah bilang, lo bakalan kalah cantik sama gue, kalo gue pake jilbab."

"Pedenya kamu udah ngalahin level pedasnya seblak di kantin kampus ya?"

"Jayus lo kelamaan." Tanpa aba-aba Ila sedikit menarik lengan Zahira, lalu berjalan sesopan mungkin di hadapan tamu yang lain.

Ila tersenyum sopan kepada tamu yang lain yang melihat kedatangannya. Ia celingukan mencari keberadaan Ibu dan Ayahnya, kedua orang tuanya lebih dulu datang. Jadi Ila tidak tahu sekarang mereka ada dimana.

SAHABAT HIJRAHKU [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang