8. Jilbab

773 22 4
                                    


[8]


Adam Aminullah
La maafin gue yang kemarin yah? Gue hilaf. Beneran


Ila membuka chat tersebut di tengah ia membuat laporan yang menumpuk, lalu membalasnya singkat.


Syakila S. Afiqa
Gue masih sakit hati.

Adam Aminullah
Jgn gitu dong, gue udah mutusin Devi, gue udah tobat sekarang.

Syakila S. Afiqa
Tambah lagi populasi org bego

Adam Aminullah
Maksud lo?

Syakila S. Afiqa
Lo mutusin dia biar bisa baikan sama gue? Nggak ada niatan buat memperbaiki hubungan kalian, seolah olah kalo lo putusin dia, sifat brengsek lo jd ilang, gitu?


Adam Aminullah
Astaga, ya nggak lah La, nggak gitu, gue cuma mau tobat aja, mau insyaf beneran. Udah nggak akan mainan cewek lagi.


Syakila S. Afiqa
Trs apa hubungannya dengan gue?


Adam Aminullah
Ya lo tinggal maafin gue aja, dan kembali lagi ke gc, masa grup isinya gue sam Zahira doang. Berasa japri tahu nggak?


Syakila S. Afiqa
Gue mikir dulu deh


Adam Aminullah
Yassalaaamm.. yaudah jgn lama-lama ya? Kita rinduuuu :*

Syakila S. Afiqa

Jijik beneran


Itu adalah chat terakhir yang Ila kirim, ia menon-aktif kan ponselnya dan sudah bersiap di depan laptop dan buku yang berserahkah di kasurnya, Ila memutar bola matanya jengah dan membuang nafasnya kasar, tugas skripsinya benar benar membuatnya lelah, tapi mau tidak mau ia harus menyelesaikannya dan untuk malam ini ia berniat untuk begadang semalaman demi wisuda! Dan.. Nikah? Entahlah.

***


Suara sepatu yang mendekati dapur terasa asing di telinga Tania dan Sopyan langkahnya begitu kalem tidak terburu buru seperti biasanya, ia mencari asal suara itu, betapa terkejutnya dua pasang mata itu menatap anak putrinya yang terlihat beda, Ila memakai jilbab!

"Ila bukan?" ucap Tania terperangah.

"Bidadarinya Ayah mau ke kampus atau mau ke Syurga." ini kata Ayahnya, sang ibu langsung tersenyum menggoda anaknya.

"Yeh, Ayah pikir Ila mau mati apa? Biasa aja kali lihatinnya." Kata Ila, padahal perubahannya tidak terlalu drastis, Ila masih mengenakan sepatu converse celana jeans hitam, jaket levis berwarna biru tua, dan jilbab segi empat berwarna senada dengan celananya, jilbabnya ia ikat ke belakang, sungguh perpaduan yang aneh.

"Nah.. gitu dong, sayang. Pake jilbab, kan Ayah seneng lihatnya, apalagi kalo punya suami, harus lebih melindungi diri lagi ya, bila perlu pake rok jangan pake celana."

Mulai lagi deh ila memutar bola matanya jengah lalu tersenyum terpaksa menatap ayahnya "iya Ayah.." Ila menarik kursi dan duduk di samping ibunya, lalu melepas ikatan jilbabnya dan juga penitinya. "sebenarnya Ila cuma nyoba doang, hehe.."

Ayah dan ibunya saling berpandangan dan mengangkat bahunya bersama-sama.

"Udah ah, ayo makan, rugi banget kayanya muji gitu doang juga." kata Ila sambil memotong apel untuk menu sarapannya pagi ini. 

***

REVISI✔

SAHABAT HIJRAHKU [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang