16 - Pertunangan

28.5K 625 0
                                    

Keyla's POV

Tak bisa kupercaya. Hari ini ternyata akan datang pada akhirnya. Saling menyematkan cincin dan diberi tepuk tangan juga para saksi yang melihat 'hari jadi' aku terikat sebagai tunangan Elang Firmansyah.

Kedengaran nya sih konyol. Tapi entah kenapa , Mama menyusun semua ini sesuai dengan janjinya. Meriah dan mewah. Sungguh... Seperti acara pernikahan saja.

"Selamat mate." Ku lihat Gio menghampiri kami dengan masam.

"Kenapa lo? Kayaknya gak terima banget gue tunangan sama Elf."

Sebelumnya aku sempat ingin bertanya perihal mengapa Gio menekuk wajahnya , seperti nya Elang lebih dulu sadar dariku.

"Gue sakit hati." Gio melirik kami dengan sinis. "Gue lebih banyak punya pacar daripada elo , tapi anehnya kenapa lo dulu yang bisa berdiri disini , bukannya gue?"

Aku mengernyitkan dahi bingung , sedangkan Elang kini tertawa. Menepuk bahu Gio dengan senyuman dan kirlatan mata menggoda. "Nasib lo mbloo..."

"Sialan!" Gio mencebik kesal , kembali Elang tertawa. Aku menatapi mereka bergantian sejenak dan melemparkan tawaan kecil mencoba memahami.

"Best friend gue!!!" Teriakkan cempreng Anggi menginterupsi kami bertiga.

Anggi dengan gaun malam ungu muda yang begitu indah datang mendekat dengan melebarkan tangan diikuti Kak Ilham dan lelaki asing—entah siapa namanya—mengekor dibelakang.

"Congratulation!!!" Anggi memelukku erat. Sangat erat. Menampilkan senyuman secercah matahari nya yang hangat dan bersinar silau kearah kami.

"Semoga lo berdua langgeng sampe nikah , amin!"

"Amin!" Aku dan Elang menyahut bersamaan yang membuat kami berdua saling melirik dan kemudian jatuh tertawa bersama.

Kak Ilham mendekat saat tawa kami berhenti. Memberikan senyuman menawan dengan bunga Lili putih kesukaanku. "Selamat Keyla ,"

"Makasih." Aku menerima bunga itu dengan senyuman merekah.

"Akhirnya jadi juga lo bro ," Kak Ilham menyahut pada Elang dengan kekehan kemudian. "Walau baru tunangan doang ..."

"Keyla lulus kita nikah kok. Tunggu aja kabar baiknya , 3 bulan lagi." Elang menyeringai yang langsung dibalas senyum kecut Kak Ilham.

Kak Ilham ini lebih tua 2 tahun sama Elang , ngomong-ngomong. Kalian bisa bayangkan bagaimana jika teman mu yang lebih muda menikah terlebih dahulu. Tentu orang itu akan iri dan Kak Ilham termasuk salah satu dari orang itu.

"Lihat aja ya entar , gue bakal tarik Mona ke pelaminan nyusul lo berdua."

"Kelamaan. Embat aja salah satu perawat di rumah sakit lo!"

Kak Ilham melotot membuat kami langsung tergelak. Kelakuan Kak Ilham akhirnya padam saat Elang mengalah dan meminta maaf.

Mereka sangat lucu.

"Keyla .."

Aku tersadar dan menoleh. Lelaki asing yang tadi berjalan sejajar dengan Kak Ilham kini mendekatiku. "Ya?"

"Selamat ya ," dia menjulurkan tangan tersenyum. "Lo pasti gak kenal gue , gue Alex. Temen Gio , Elang , Ilham sama Anggi juga ,"

Mataku melirik orang-orang yang disebutkan , dan sekali lagi melirik Elang. Kekasihku itu tersenyum , mengedikkan bahunya memandang uluran tangan Alex.

Salah tingkah aku menerima uluran tangan itu. "Thanks." Kataku tulus.

Alex menganggukkan kepalanya , tersenyum manis.

When there [is] Hope (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang