Chapter 1

78.8K 1.3K 42
                                    

Dor dor dor ....
Bunyi suara tembakan itu menggema ditelinga Ezel..

Air bening itu melintas di pipinya melihat orang tuanya terbujur kaku dihadapan nya.

"Ibu....Ayah..." teriak Ezel histeris mata nya tergenang air bening,hidupnya terasa rapuh

"AHHHHHHH..." teriak Ezel. terbangun didalam mimpinya,
keringat nya memenuhi dahinya nafas nya tersengal-sengal.Lagi-lagi dia bermimpi tentang kepahitan hidupnya meski sudah berjalan lima tahun lalu disaat Ezel berusia empat belas tahun namun Ezel masih menyimpan perih dihatinya sampai saat ini.

Brak brak .... suara ketukan pintu sangat keras.Ezel dengan hati-hati melangkahkan kakinya menuju pintu.

'Siapa yang datang sepagi ini?'

Ezel meraih handle pintu,matanya membulat lebar menatap lima orang bertubuh besar dihadapan nya.Ezel seketika mundur ketika lima orang bertubuh besar itu maju.Tangan dan kaki Ezel bergetar,takut.Namun dia berusaha tidak menujukkan ketakutan nya.

"AHHHH..." Jerit Ezel ketika tangan besar menjambak rambut nya dan menariknya masuk kedalam rumah lalu mencampakan Ezel kelantai.

"Sudah satu tahun aku mencari mu akhir nya aku mendapatkan mu,kau mempermainkan kami," pria kekar itu menghantam nya,Ezel hanya bisa merintih kesakitan ketika pria itu menendang tubuh nya.

"Dengar kau harus membayar hutang-hutang orang tuamu!!"

Ezel menatap tajam pria yang membiarkan kakinya diatas tubuh nya dan sedikit menekan nya membuat sekujur tubuh Ezel,merasakan tulang nya terasa remuk.Air bening menetes di ujung matanya,menahan rasa sakit diseluruh badannya."Aku tidak ada urusan nya dengan hutang-hutang itu!!" jerit Ezel membuat rahang pria itu mengeras,terlihat jelas jika dia tak senang atas perlawanan Ezel.

Plaakkk.. tamparan keras dipipi Ezel membuat telinganya berdengung bahkan menjerit pun sulit untuknya,darah segar mengalir dari ujung bibirnya,penglihatan nya sedikit berkurang namun Ezel tidak ingin terlihat lemah dihadapan mereka,Ezel tetap mengangkat suduh bibir nya mengejek pria dihadapannya.

"Dengar,aku beri waktu seminggu," pria bertubuh besar itu menarik rambut Ezel lalu menghempaskan nya dengan kasar dan meninggalkan nya terkulai dilantai.

Lima belas menit Ezel berusaha untuk berdiri namun tubuhnya terasa sakit untuk digerak kan.Sedari tadi Ezel hanya bisa meringis dilantai,Ezel menarik kedua sudut bibirnya dan mentertawakan hidupnya.

"HAZELLLL.." seketika pekikan wanita panik melihat Ezel terkulai dilantai dan membantu Ezel berdiri menuju kursi.

"Zel Ada apa dengan mu?" tanya Deena sehabat Ezel.

"Aku tidak apa-apa Dee,tadi rentenir itu datang lagi untuk menagih hutang," jawab Ezel lemah "ssshhh.." desis Ezel ketika menyentuh sudut bibirnya yang berdarah dan tubuh nya masih terasa sakit ketika tubuhnya dihempaskan perlahan ke kursi.

"Bagaimana bisa mereka menemukanmu?" tanya Deena heran,Ezel menatap sendu Deena dan mengalihkan lagi pandangan nya kedepan dan mengedikan bahunya sebagai jawaban dari pertanyaan Deena.

Pikiran nya menerawang akan nasib nya,sudah lima tahun ini Ezel tersiksa dari kejaran rentenir semenjak orang tua nya meninggal dan meskipun Ezel berhasil bersembunyi dan melarikan diri dari rentenir itu.Tetap saja mereka akan menemukan Ezel,sudah satu tahun yang lalu ketika Ezel pindah kekontrakan ini hidupnya terasa damai tanpa gangguan mereka,namun mereka selalu menemukan nya.

Dave & HazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang