Epilog

6.1K 400 140
                                    

•••

2 tahun kemudian...

Pagi yang cerah. Hyejin tengah berdandan di depan cermin, memakai baju putih dan rok hitam di atas lutut. Tak lupa ia mengoleskan liptint di bibirnya, hingga memunculkan warna pink di bibirnya. Setelah merasa sudah rapi dan siap, Hyejin segera beranjak keluar dari kamarnya.

"Kau sudah siap?" tanya ayahnya ketika melihat Hyejin menuruni tangga.

Hyejin mengangguk tersenyum. "Ayo, kita pergi sekarang."

Hyejin baru saja pulang dari Negeri Sakura. Jepang. Ya, negara itu menjadi target untuk Hyejin menuntut ilmu kedokteran lebih jauh setelah Hyejin lulus di bangku SMA dan mendapatkan beasiswa. Hyejin memang bertekad menjadi dokter sejak kecil.

Hari ini Hyejin berniat mengunjungi pemakaman dimana terdapat makam Taehyung di sana. Sudah lama dia tidak mengunjungi makam Taehyung karena keberadaannya sekarang sudah beralih ke negara Jepang. Tentu saja Hyejin rindu untuk berkunjung ke pemakaman. Karena itu Hyejin meminta ayahnya untuk mengantarnya ke pemakaman hari ini.

👉👉👉👉

Sesampainya di pemakaman, Hyejin pun melangkah menuju tempat sahabatnya itu dimakamkan. Hyejin berdiri di samping makam Taehyung. Perlahan Hyejin mulai berduduk simpuh untuk mendekatkan dirinya dengan makam Taehyung.

"Hai," katanya. "Lama kita tidak berjumpa."

Hyejin tersenyum tipis. "Aku sangat merindukanmu, jadi aku datang ke sini."

Hyejin meletakkan karangan bunga yang dibawanya di atas makan Taehyung.
"Jika diingat-ingat, dua tahun yang lalu adalah tahun dimana kita terakhir kali bertemu..."

"... tidak kusangka sudah dua tahun aku tidak melihatmu. Tidak ada yang memanggilku dengan sebutan 'nenek sihir' lagi." Hyejin terkekeh.

"Setiap kali aku melihat sebuah jendela, aku selalu mengingatmu. Bagaimana kau selalu memasuki kamarku melalui jendela. Itu sangat konyol!" Hyejin terkekeh pelan.

"Aku merindukanmu, Taehyung. Aku rindu bagaimana kita tertawa bersama, melakukan hal-hal yang konyol, bahkan aku rindu saat kita bertengkar hanya karena masalah kecil..."

"... aku rindu dimana kau selalu menjahili aku. Aku sangat merindukan saat kau mencoba menghiburku."

Hyejin menghela napasnya. "Saat yang paling menyakitkan adalah ketika di hari ulang tahunku, aku mengalami semi-coma. Dan di hari itu juga kau mendonorkan jantungmu untukku." Hyejin tersenyum miris.

"Aku kesal. Karena kau mengatakan bahwa kau yang membuatku mengalami semi-coma. Kau tidak berbuat kesalahan, tapi seakan-akan kau melakukan kesalahan."

Entah sejak kapan air mata Hyejin terus membasahi pipinya. Mengingat kejadian itu membuat Hyejin semakin rindu pada Taehyung. Bagaimana sikap baik dari sosok Taehyung selalu membuatnya rindu pada Taehyung. Tapi apa boleh buat, Taehyung justru tidak akan pernah kembali lagi.

"Aku cengeng sekali ya?" Hyejin terkekeh sembari mengelap air mata di pipinya.

Hyejin terdiam sesaat.

"Ah iya, kau pernah mengatakan bahwa suatu saat nanti aku akan menjadi seorang gadis yang bahagia."

"Kau tahu? Itu benar-benar terjadi di hidupku."

Stay With You [BTS FF] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang