Tujuh

655 65 5
                                    


Kyuhyun memutar kursinya sambil menatap heran ke arah Kris. Ada yang aneh dengan pria itu. Dia terlihat... terlalu bahagia? Atau ini hanya perasaan Kyuhyun saja? Memang benar, detektif muda itu baru saja memecahkan kasus yang cukup membingungkan dan menemukan pelakunya semudah menemukan apel hijau ditumpukkan apel merah, tetapi, Kyuhyun yakin bukan hal itulah yang membuat junior-nya bahagia.

Ah! Kyuhyun ingat. Kris tiba-tiba berubah ketika dia kembali dari Aobe High School setelah mengambil laporannya yang tertinggal di kelas 2-A. Lalu? Apa yang terjadi di sekolah itu ketika Kris datang ke sana? Dengan tiba-tiba dia langsung mengerjakan semua laporan seperti orang kesetanan, sekarang sudah pukul tujuh belas lewat tiga menit dan dari tadi siang Kris belum makan sesuap pun. Aneh!

"Kau terlihat bahagia," Kyuhyun mendorong kursinya dengan kaki mendekati meja Kris. "Kau mau kencan?"

"Apa? Tidak mungkin! Hahaha!" Jawaban Kris yang terlalu berlebihan membuat Kyuhyun yakin dengan pertanyaannya dan pria itu memincingkan mata curiga.

"Dengan siapa kau akan berkencan?"

"Aku tidak berkencan dengan siapa pun. Sungguh!"

"Kau kerja gila-gilaan, kau bahkan melupakan makan siang, dan tadi kau bilang kau tidak boleh kerja lembur hari ini, kau ingin pulang jam enam sore kan?"

"Aku memang bilang ingin pulang jam enam sore, tapi aku tidak bilang ingin berkencan," Kris terlihat gugup dan mulai mencari-cari alasan. "Aku ada janji dengan Jessica nanti malam."

"Sungguh?"

"Iya. Ah! Menyingkirlah dariku," Kris mendorong roda kursi Kyuhyun membuat rodannya terputar dan mendorongnya menjauh. "Aku harus menyelesaikan laporan ini sekarang atau Jessica akan mengamuk jika aku terlambat dan hey! Kau tidak punya kerjaan? Kalau begitu bantulah aku."

Kyuhyun membuang muka. "Begini-begini, aku orang sibuk."

Kris menatap jengkel senior-nya. Ah! Menyebalkan! Kalau tidak mau membantu, setidaknya tidak perlu berkomentar. Apa tadi katanya? Kencan? Astaga! Kata itu tiba-tiba membuat Kris malu setengah mati dan tentu saja diikuti dengan perasaan senang. Kencan, ya? Hm... memikirkannya saja membuat pipi pria itu sedikit merona.

Astaga! Apa yang dia pikirkan? Kris menggeleng-gelengkan kepala, menghalau pikiran aneh yang sekarang mulai menyerang otaknya. Ini bukan kencan! Bukan, okey! Ini hanya balasan rasa terima kasih. Lagi pula, orang gila mana yang kencan membawa adik sepupunya? Ya, dia, Kris Wu.

Kris ingin melanjutkan kembali pekerjaannya, namun sebuah getaran membuatnya menoleh ke arah ponselnya. Ada satu pesan masuk.

From : Jessica

Oppa, aku ingin memberi tahu dari tadi, tetapi aku lupa. Yoona tidak bisa datang ke acara festival malam ini. Dia demam.

To : Jessica

Benarkah? Sayang sekali. Baiklah kalau begitu. Katakan padanya semoga cepat sembuh.

From : Jessica

Jadi, acara malam ini batal? Padahal aku ingin sekali datang.

To : Jessica

Jika kau ingin datang, baiklah kita datang berdua saja.

From : Jessica

In a DreamOn viuen les histories. Descobreix ara