'4

3.4K 327 35
                                    

Normal pov

Hari ini semua murid tampak senang , bagaimana tidak sekolah tidak belajar selama satu minggu, di karenakan ulang tahun sekolah mereka.

Para murid bersuka cita dan bersemangat ke sekolah. Di sekolah hanya akan di adakan lomba lomba serta acara lainnya. Dan puncaknya akan di adakan pementasan musik di aula sekolah mereka.

Tentu saja itu di gunakan sangat baik oleh Mark cs untuk melancarkan rencana untuk mendapatkan Bambam. Kalian tahu bahkan mereka membuat group dengan judul 'Perjuangan Mengejar Cinta Bambam.' asseekk.

Tadi pagi Mark cs pergi kerumah Bambam, dan jangan salah paham Mark, dia tahu rumah Bambam karena Jimin. Provesi Mark berubah menjadi penguntit. Hari pertama menguntit Mark cs.

"Jimin! Apa kita tidak masalah menjadi penguntit seperti ini, bahkan ini sudah sampai di sekolah Park Jimin,"

"Ini wajib Hyung, agar kita tahu apa yang di lakukan Bambam dan Hyung dengan mudah tahu semua keinginan Bambam." jelas Jimin pada Mark

"Loh, bukankah itu stalker jadinya bukan penguntit saja Jimin." tanya Mark.

"Berarti kita punya 2 provesi sekarang."

"Ingat ini demi Bambam dan kau Hyung jangan banyak mengeluh. Ini tidak seberapa, ini belum apa apa di bandingkan perjuangan Bambam pada Hyung dulu." Seketika itu Mark diam dn termenung mendengar ucapan Jimin, iya semua itu benar adanya.

Mark Pov

Ini benar benar gila aku menjadi penguntit, tapi tidak apa yang di katakan Jimin tadi semua benar, demi Bambam dan demi cinta sejati. Mark kau harus kuat, ingat Mark faitting yakin ku pada diri sendri.

Aku, Jaebum dan Jimin memulai aksi ku mengikuti Bambam. Dapat ku lihat di depan sana ada Bambam dan teman temannya. Mereka sedang menyaksikan pertandingan sepak bola persahabatan antar kelas untuk perayaan hut sekolah kami.

Aku terus memperhatikannya, hingga tidak sengaja pandangan kami bertemu, aku langsung tersenyum padanya dan kalian tahu dia mengacuhkan aku. Sungguh sakit rasanya, beginikah rasanya di tolak.

"Kau lihat Jimin, Bambam mengacuhkan ku? Sakit Jimin. Beginikah rasanya di tolak itu, semenyakit kan ini?" kata ku memelas.

"Aish Hyung tidak usah jadi lebay, kaya apa aja jijik aku melihat muka Hyung yang kaya gitu." jawab Jimin.

"Sialan kau bantet, berani nya kau pada ku, aku lebih tua dari mu!" maki ku padanya

"Kau memang lebih tua Hyung, tapi lihat pikiran kami lebih dewasa dari pada kau Hyung, baru di tolak segitu sudah merengek." kata Jaebum menimpali.

"Itu benar Hyung." sekarang giliran Jimin yang bekomentar.

"Terserah kalian saja lah, aku malas." mereka berdua menyeringai dan kami segera melanjutkan aksi kami menguntit Bambam.

Bam Pov

Sumpah dari tadi pagi sewaktu aku berangkat sekolah badan ku tiba tiba merinding, kalian tahu seperti ada yang mengikuti ku dari tadi. Aku sempat tidak yakin sih aku anggap itu hanya firasat saja, tapi kenyataannya aku merasa tidak nyaman, dan kurasa kan hawanya makin kuat saat aku tiba di sekolah.

Sibuk dengan lamunan ku, tidak sadar aku sudah ada di tempat pertandingan sepak bola. Disana sudah ada Hyung ku, dan beberapa teman ku, kenapa Hyung ku di sini tentu saja karena kekasih tercintanya Jungkook ikut lomba.

Aku segera mencari tempat duduk di dekat mereka agar lebih jelas buat menonton pertandingan nya. Dapat kurasa kan bahwa dari tadi ada yang memperhatikan ku, kualih kan pandangan ku ke semua arah dengan ragu.

Bisa ku lihat Mark Sunbae sudah memperhatikan ku, ketika pandangan kami bertemu segera saja ku acuhkan, karena aku merasa sangat gugup.

Tapi selang beberapa lama aku kembali melihatnya kulihat raut wajah Mark Sunbae tampak kecewa. Ada apa dengan nya. Kenapa dia berwajah seperti itu. Apa karena ku acuhkan maka nya wajah nya suram begitu tanya ku dalam hati.

Tapi ayolah Bam kau pikir kau siapa Mark sunbae sampai kecewa pada mu, sadar lah Bam, kau tidak ada artinya buat Mark Sunbae. Kembali pikiran ku berkecamuk, hingga aku tidak sadar bahwa Hyung ku mengajak aku berbicara.

"Woi Bam?! Kenapa kau melamun, sudah 3 x aku memanggil mu, kau tidak menjawab?" tanya Taetae Hyung pada ku.

"Tidak Hyung, maaf aku tak apa apa." kata ku, agar Taetae Hyung tak khawatir pada ku.

"Kau jangan boong Bam, aku Hyung mu setidaknya aku mengerti tentang mu walaupun sedikt." ucap Taetae Hyung pada ku.

"Maaf Hyung, aku tidak maksud berbohong Hyung, aku benar benar baik saja." kata ku penuh keyakinan.

"Aku tahu pasti ini masalah Mark Hyung kan? Makanya kau seperti ini?" tanya Taehyung Hyung pada ku, dan dapat kurasakan tubuh ku menengang seketika.

"Bam, jika kau memang mencintai dia, jika dia memang akan menjadi milik mu, dia pasti akan datang pada mu tanpa kau kejar," katanya lagi.

"Hyung benar." jawab ku lirih dan segera aku memeluk tubuh Taehyung Hyung ku.

"Terima kasih Hyung." kata ku lagi, tentu saja dia membalas pelukan ku dengan erat.

Tiba tiba aku merasakan aura neraka datang di belakang ku lebih tepatnya kearah Taetae Hyung. Kutoleh kan pandangan ku, pada Taehyung Hyung, bisa ku lihat wajahnya tiba tiba datar dan secepatna aku melihat arah pandang Taehyung Hyung.

Ternyata di belakang ku sudah ada seme super duper posesif dan pencemburu tingkat akut. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook. "KIM TAEHYUNG!" ucap Jungkook tegas dan dingin.

"SUDAH KU KATA KAN PADA MU JANGAN PERNAH BIAR KAN ORANG LAIN MEMELUKMU SEKALI PUN ITU ADIK MU KIM TAEHYUNG, AKU TIDAK SUKA MILIKKU DI SENTUH, TERMASUK SAHABAT KU SENDIRI!"

Jungkook berkata penuh penekanan, kalau sudah begini aku juga ngeri liat Jungkook marah.Tapi aku benar-benar tidak sadar bahwa Jungkook sudah ada di belangkang ku. Aku bisa melihat semua orang menatap kami iba, aish lebih tepatnya menatap Hyung ku karena memilik seme yang pencemburu.

"Jungkook, Bambam itu adik ku tidak seharusnya kau cemburu padanya?" kata Hyung ku, aku hanya bisa mendengar perdebatan mereka berdua.

"Kau tidak dengar Taehyung, aku tidak peduli Bambam adik mu apalagi dia sahabat ku juga."

"Pokoknya aku tetap tidak akan membiarkan kau di sentuh sedikit pun Taehyung!" kata Jungkook tegas.

"Kim Taehyung ikut aku!" tanpa menunggu jawaban dari Taehyung Hyung. Jungkook sudah menyeret Hyung ku pergi.

Aku hanya mampu berdoa agar Hyung ku bisa bersekolah dengan benar besok dan ku harap Hyung ku bisa berjalan seperti biasa. Kalian tahu Jungkook tidak akan segan segan menghukum Hyung ku. Biarkan Jungkook dan Taehyung sibuk dengan dunianya. Kita kembali pada Mark dahulu.

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

Normal Pov

Bel sudah menunjukan waktu pulang, walaupun tidak ada kegiatan belajar, bel sekolah tetap berbunyi yang menandakan murid murid boleh pulang, dan itu pun belaku pada Bambam dan Mark.

Tidak deh pada Bambam aja, karena Mark akan menguntit Bambam tentunya. Mark merasa heran kenapa Bambam tidak langsung pulang, kenapa dia malah pergi sendiri.

Mark terus mengikuti Bambam, kemana pun dan apa pun benda yang Bambam liat dan membuatnya tertarik Mark akan langsung membelinya dengan black card limitid yang dia miliki.

Bersambung..
09/05/19

MARKBAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang