Bab 9 : Hampa (Bagian 2)

3.8K 191 52
                                    

Ketika Kelsey membuka matanya lagi, bukan Connor yang berada di sisinya. Melainkan Jess. Sahabatnya itu sibuk memotong apel.

"Kels? Kau baik-baik saja?" tanya Jess.

Satu anggukan singkat Kelsey berikan.

"Connor sedang mengambil pakaianmu. Dokter berkata kau bisa pulang besok. Kau ingin makan?" tawar Jess.

"Bantu aku untuk duduk," sahut Kelsey.

Jess mengerutkan kening.

"Uh ... kurasa itu bukan ide bagus. Aku takut luka di kepalamu akan kembali mengalirkan darah...."

Kelsey memutar mata, lalu berusaha untuk bangkit sendiri.

"Oh, astaga! Baiklah! Tunggu sebentar!" Jess berseru panik. Ia segera meletakkan pisau dan apel di tangannya, kemudian membantu sahabatnya untuk duduk. Jess mengatur tempat tidur Kelsey sedemikian rupa, hingga gadis itu tidak lagi berbaring.

"Mengapa kau harus selalu keras kepala?" omel Jess seraya menyodorkan apel yang sudah dipotongnya.

Kelsey mengabaikan omelan itu, karena ia justru bertanya, "Bagaimana dengan persiapan pernikahanmu?"

"Demi Tuhan...." Jess mendesah putus asa. "Apa kau pikir aku bisa menyiapkan pesta pernikahan sementara sahabatku terbaring di rumah sakit?"

"Aku baik-baik saja," tukas Kelsey. Ia mulai mengunyah apel-apel di hadapannya. Rasanya segar dan Kelsey merasa tidak sabar untuk segera membersihkan seluruh tubuhnya. Mungkin, ia bisa mandi dalam waktu dekat.

"Kelsey...." Jess berkata pelan, "Aku—"

"Tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja," sela Kelsey.

Jess menarik napas, lalu melanjutkan, "Pria brengsek itu sudah mendekam di balik jeruji. Mungkin ia akan bertemu dengan Elliot Rothe dan membusuk bersama di sana."

Kelsey menyunggingkan senyum, namun tidak mengatakan apa pun.

"Kau tahu, Hunter yang menyelamatkanku saat ... Elliot hampir menyakitiku."

Mendengar itu Kelsey berhenti mengunyah apel di mulutnya. Ia menatap Jess.

"Saat itu aku bertengkar dengan Cam. Aku tidak tahu di mana Cam berada dan aku menunggunya di tangga saat Elliot datang. Untungnya, sebelum terlambat, Hunter menyelamatkanku. Dia bahkan merawatku sebelum Cam pulang. Jika tidak ada Hunter ... aku tidak tahu apa yang akan terjadi...."

Kalimat itu menyakiti Kelsey lebih dalam dari yang diperkirakan. Karena tanpa sadar, Kelsey kembali mengingat malam terkutuk itu.

Malam saat Hunter menolak untuk menolongnya.

"Kelsey...."

"Hentikan, Jess," potong Kelsey tajam. "Kau tidak tahu tentang apa pun."

Jess menggeleng.

"Aku tahu, Kelsey. Aku tahu apa yang kau lakukan saat ini. Kau menghukum Hunter untuk sesuatu yang berada di luar kendalinya...."

Satu senyum ironis tersungging di bibir Kelsey.

"Di luar kendalinya, kau bilang?" balas Kelsey. "Dia bisa menyelamatkanku, namun dia membiarkan pria brengsek itu membawaku pergi! Dia bisa melakukan hal yang dia lakukan padamu, namun dia tidak melakukannya padaku!"

"Dan Hunter sudah menghukum dirinya sendiri selama lima tahun terakhir, Kelsey. Kau tidak perlu melakukan hal itu juga padanya. Jika saja kau tahu apa yang terjadi setelah...." Jess menghentikan ucapannya.

Kelsey menuntut, "Setelah apa?"

"Setelah kau mencoba membunuh dirimu lima tahun yang lalu."

Mematung, Kelsey kehilangan kemampuannya untuk berbicara. Terlebih ketika dilihatnya Jess menangis. Kelsey benci melihat sahabatnya bersedih, dan kini ia telah membuat sahabatnya merasa sedih.

Lost Girl (Lost #2)Where stories live. Discover now