Bab 8 : Dongeng (Bagian 2)

1.8K 166 11
                                    

"Berhenti mengunyah dan bantu aku, Connor," ucap Kelsey.

Connor menelan pie rasa apel di mulutnya, lalu membalas, "Aku tidak tahu masakanmu selezat ini, Kels. Apa ini yang kau lakukan selama lima tahun menghilang? Memasak tanpa henti?"

Kelsey terdiam sesaat. Apa ia harus menceritakan hal itu pada adiknya? Mengingat hubungan mereka yang kini semakin baik, Kelsey rasa tidak masalah menceritakan tentang hal-hal yang ia lakukan selama pelariannya.

"Aku pergi ke New York," jelas Kelsey. "Di sana aku bertemu dengan seorang gadis; Valerie. Ia memberiku pekerjaan di restoran sepupunya. Pada awalnya aku hanya menjadi pelayan biasa. Namun karena aku tidak kuliah, selain membaca novel aku pun belajar memasak. Dua tahun kemudian aku menjadi salah satu koki di restoran itu."

Connor memberikan satu senyum untuk kakaknya yang semakin terbuka. Mereka benar-benar berusaha untuk mengisi setiap kekosongan karena perpisahan itu. Dan Connor tidak bisa meminta hal yang lebih hebat lagi.

"Cepat panggil Jess dan Cam. Mereka pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk makan gratis. Kau tahu Jess sangat tidak berbakat dalam bidang memasak," ucap Kelsey ringan.

Menggeleng, Connor membalas, "Apa kau lupa? Jess dan Cam pergi untuk mengurus pernikahan mereka."

Benar, Kelsey melupakan kenyataan bahwa sahabatnya akan menikah dalam waktu kurang dari satu bulan. Jess dan Cam sepakat untuk melangsungkan pernikahan mereka dengan sederhana, hanya mengundang orang-orang terdekat. Namun mereka tetap harus mempersiapkan segalanya.

"Aku benar-benar sahabat yang buruk," gumam Kelsey.

"Kau sedang bahagia bersama Hunter, aku yakin Jess mengerti," sahut Connor. "Sama seperti aku yang mengerti. Meski Hunter sudah memonopoli waktumu dengan semena-mena. Omong-omong tentang Hunter, di mana dia saat ini?"

Kelsey tertawa.

"Kau sangat berlebihan, Connor Eiren," balas Kelsey. "Hunter sedang pergi bersama Elec, membeli perangkat audio atau semacamnya. Ia akan kembali sebentar lagi. Ah ya, bagaimana jika kau mengundang Alicia? Makanan ini terlalu banyak untuk kita bertiga."

"Uh ... kau yakin?" tanya Connor.

Kelsey berhenti menata meja, lalu menatap adiknya dengan satu tangan di pinggang.

"Jemput gadismu itu. Rumahnya tidak jauh dari sini, bukan?"

Connor masih terlihat ragu, maka Kelsey menariknya berdiri.

"Cepat pergi. Atau kau tidak akan mendapat pie lagi," ancam Kelsey.

Memutar mata, Connor meraih kunci mobil dan segera melangkah pergi.

Begitu pintu tertutup, Kelsey memutar lagu. Sambil bersenandung, Kelsey kembali sibuk memindahkan masakannya ke atas meja makan. Suara pintu yang terbuka membuat Kelsey tersenyum. Hunter pasti sudah pulang.

"Hunter, makanan sudah siap!" seru Kelsey. "Kita hanya perlu menunggu—"

"Halo, Kelsey...."

PRANG!!!

Piring yang digenggam Kelsey meluncur turun dan pecah berhamburan ketika menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya membeku. Teror membungkusnya tanpa ampun.

"Mengapa kau memasang wajah seperti itu?" tanya Robert seraya membenarkan letak kacamatanya. "Aku datang untuk menepati janjiku."

Kelsey mengambil satu langkah mundur, membuat bibir Robert tertarik membentuk senyum licik.

"Kau tidak perlu khawatir. Rasanya tidak akan sesakit saat itu. Karena aku akan memastikan ... kau menikmatinya."

Lost Girl (Lost #2)Where stories live. Discover now