Bab 1 : Tertahan

4K 221 16
                                    

"Kelsey!" seru Jess penuh suka cita. "Bagaimana kau bisa ada di sini?"

Kelsey tersenyum lebar. Menerima pelukan sahabatnya dengan hati yang merasa tenang, meski hanya untuk sesaat.

Menginjakkan kaki lagi di kota Holy-sebuah kota kecil yang menjadi bagian dari South Carolina-bukan suatu hal yang mudah bagi Kelsey. Gadis itu bahkan tidak ingat sudah berapa kali ia berpikir untuk memutar balik arah mobilnya. Pulang ke apartemen sederhana yang ia tinggali selama lima tahun terakhir di pusat kota New York. Kembali bersembunyi dan tetap menghilang dari kehidupan orang-orang yang berada di kota Holy-orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya, memaksanya untuk pergi, juga membuatnya tersesat. Kehilangan arah, tak lagi memiliki tujuan.

Namun Kelsey tidak bisa melakukannya. Tidak ketika satu-satunya orang paling berharga yang tersisa dalam hidupnya akan bertunangan. Kelsey tidak akan merusak kebahagiaan Jess hanya karena rasa takutnya.

"Aku tidak mungkin melewatkan pesta pertunangan sahabatku!" balas Kelsey. "Oh, astaga, Jess.... Aku sangat merindukanmu!"

Jess tertawa, terlihat sangat bahagia dengan kedatangan Kelsey.

"Kau tahu aku sangat membenci kejutan, namun kau bisa memberiku kejutan seperti ini sebanyak mungkin!"

Menggeleng, Kelsey membalas, "Jangan terbiasa. Aku tidak akan menambah 'menyetir selama empatbelas jam' ke dalam hobi baruku."

Senyum bahagia sama sekali tidak menghilang dari wajah Jess.

"Berapa lama kau akan berada di sini?" tanya Jess. "Apa kau akan menemui-"

"Berikan sahabatmu ini waktu untuk beristirahat. Malam ini, aku hanya akan minum dan berdansa. Setelah itu ... aku akan memikirkannya."

Jawaban Kelsey itu sangat dimengerti oleh Jess. Kedatangannya saja sudah merupakan suatu pengorbanan tersendiri. Jess tidak akan menambah beban Kelsey dengan menanyakan hal itu.

"Ah, ada seseorang yang harus kuperkenalkan padamu. Ayo!" seru Jess dengan nada cerianya.

Kelsey membiarkan Jess menarik tangannya, berjalan melewati kerumunan orang yang bergerak mengikuti musik dan baru berhenti di hadapan dua orang pria bertubuh tinggi. Salah satunya adalah Cameron Alston, tunangan Jess. Kelsey mengenalnya karena dulu mereka berada di tahun yang sama saat sekolah.

"Halo, Kelsey. Senang melihatmu bisa bergabung bersama kami," sapa Cam hangat.

Kelsey memberikan senyumnya. Senyum yang sangat sering ia ulas tanpa ia benar-benar merasakannya. Senyum yang ia tampilkan agar orang-orang di sekitarnya tidak menyadari betapa kelam hatinya, betapa dalam lukanya.

"Halo juga, Cam. Aku akan benar-benar senang jika kau menjaga sahabatku. Jika kau membuatnya menangis satu kali saja...."

Cam tertawa, sementara Jess memeluk bahu Kelsey. Lalu mata biru Kelsey beralih pada pria yang berdiri diam di sisi Cam. Pria itu lebih besar dari Cam, meski tidak sebesar para binaragawan. Tubuhnya terlihat sangat kekar. Sesuai dengan tingginya. Tidak berlebihan. Proporsional. Kelsey menebak pekerjaannya pasti berhubungan dengan kegiatan fisik.

"Oh, Kels, dia adalah Hunter Barthram. Sahabat sekaligus pemilik apartemen tempat Cam tinggal," ucap Jess.

Kelsey mengerjap. Pria itu masih tidak bergerak. Hanya tatapan matanya yang lurus pada Kelsey yang membuat Kelsey tahu bahwa pria itu pun mendengar ucapan Jess.

Lost Girl (Lost #2)Where stories live. Discover now