'2

4.4K 408 41
                                    

Mark Pov

Aku tidak menyangka bahwa Bambam akan berbicara begitu pada ku, seharusnya aku senang kan bahwa Bambam akan menjauhi aku. Tapi entah kenapa hati ku rasa nya tidak ikhlas menerima bahwa Bambam akan pergi dari ku.

Apa selama ini aku terlalu kasar dengan nya, apa sikap ku keterlaluan selama ini, tanya ku dalam hati pada diri ku sendiri. Ayolah Mark tindakan mu sudah benar aku tidak suka dengan parasit, lagipula memang dia pantas di perlukan seperti itu, jadi bukan salahku, yakin ku dalam hati.

L Pov

Bambam hari ini di antar oleh Tabi Hyung ke sekolahya, sedangkan Taetae sudah di jemput oleh kekasih tercintanya, siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook.

"Hyung, terima kasih sudah mengantar ku kesekolah? Hyung hati hati di jalan menuju kampus?" tidak lupa dia memeluk Tabi dan mencium pipi Hyung nya itu.

"Iya Bammie, kalau begitu Hyung berangkat?" Tabi juga ikut mencium pipi Bambam dan bergegas meninggalkan sekolah Bambam.

Tapi di lain pihak teman teman sekolah Bambam sangat heboh dan banyak pula yeoja atau namja berstatus uke berteriak layak nya fans yang sedang menonton konser boyband BIGBANG. Mereka terpesona dengan namja yang mengantar Bambam, banyak pertanyaan ada di pikiran mereka.

Tapi tanpa disadari bahwa ada satu namja tampan yang melihat itu, dada nya terasa sangat sakit melihat kedekatan Bambam dengan pria itu.

Bam Pov

Hari ini aku diantar oleh Tabi Hyung buat kesekolah. Karena Hyung ku Taetae sudah di jemput oleh sahabat jahat ku Jungkook. Kalian tahu kenapa aku bilang dia jahat, iya karena alesannya dia meninggalkan ku sendirian di rumah, kan padahal dia bawa mobil.

Walaupun mobil nya muat dua orang saja sih. Tapi masak dia tega meninggalkan uke imut seperti ku sih. Untung ada Tabi Hyung yang baik, jadi dia yang mengantar ku. Dan aku menyesal sangat menyesal menyuruh Tabi Hyung mengantar ku kesekolah.

Kalian tahu yeoja dan namja uke di sini sampai ileran melihat wajah Tabi Hyung ku, ku akui pesona Tabi Hyung tidak bisa di bantahkan.

Dia sangat keren dan mata tajam seolah-olah membunuh, bahkan namja normal bisa jadi belok karena na menatap dia 3 detik. Aku berjalan memasuki koridor sekolah dan bisa aku liat yeoja dan namja yang melihat Tabi Hyung kini menegajar ku dan memberi ku banyak pertanyaan.

Cih aku malas dengan kelakuan mereka , aku mah bisa nya hanya cuek tak mau ambil pusing menjawab semua pertanyaan mereka. Karena itu tak penting sama sekali. Entah perasaan ku saja atau apa, kurasa kan ada yang terus memandang ku.

Bukan nya ke gr'an iya tapi memang aku sangat sensitif masalah pandangan orang pada ku. Ku edarkan mata ku mencari cari sumber nya, aku pun mendapatkan nya ternyata yang menatap ku adalah Mark sunbae. Shit kalau tahu dia aku tidak akan mencari tahu siapa yang terus melihatku.

Tak lama mata kami akhir nya bertemu dia terus menatapku dengan pandangan yang sulit diartikan. Tidak lama setelah itu kulihat dia di panggil oleh teman nya, Jaebum Sunbae kalau tidak salah namanya.

Boleh jujur aku masih sangat mencintainya, walaupun dia membuat ku kecewa. Bohong kalau aku bilang akan melupakannya. Karena kenyataannya rasa buat Mark masih ada. Lamunan ku hilang setelah ada suara yang memanggil ku, kulihat ternyata itu Jeon sialan keparat Jungkook, mau apa lagi dia. Sebaiknya aku pura pura tak dengar saja.

"Bambam." aku terus berjalan tanpa peduli panggilan Jeon sialan itu.

"Bam, kau pura pura tak mendengar ku kan?" dia langsung menarik pergelangan tangan ku dan membuat aku berhenti di tempat.

"Apa peduli ku, memang nya kita mengenal," kata ku sadis.

"Bam jangan seperti, aku minta maaf karena tadi, kau tahu kan aku sudah janji dengan Taetae bahwa aku akan menyemput nya, dan kau tahu sendiri mobil ku hanya muat untuk dua orang." jelas dia panjang lebar.

"Aku tak peduli, sudah iya aku mau ke kelas."

"Bam, tunggu jangan tinggal kan aku disini." teriak dia aku tetap nggak peduli.

L Pov

Bambam mulai memasuki ruang kelas nya dan jangan lupa kan Jungkook yang masih memohon mohon maaf kepada sahabat nya itu. Segala macam rayuan di lakukan olehnya agar membuat Bambam luluh. Tapi bukan Jungkook nama nya jika tak bisa membuat sahabat nya itu memaafkan nya.

Mark terus saja melamun di kelas nya, dan membuat teman nya merasa aneh dengan tingkah Mark tersebut. Tak pelak Jimin akhirnya bertanya apa yang terjadi dengan teman nya itu.

"Hyung,"

"Hmm."

"Apa terjadi sesuatu, ada apa dengan wajah suram mu itu?"

"Tidak ada Jimin, aku hanya binggung."

"Binggung kenapa."

"Tadi aku melihat Bambam di antar oleh seseorang dan itu membuat ku kesal!"

Tanpa di sadari seringai muncul di wajah Jimin, Jimin sebenarnya tahu siapa laki laki itu, secara dia kan sahabat nya Taehyung dari kecil, jadi dia tahu siapa itu. Jimin pun memulai aksinya.

"Woy Jimin?! jawab aku bukan nya malah melamun."

"Kau ini niat tidak mendengar cerita ku?" iya Mark memang tidak pernah tertutup dengan sahabat sahabatnya, jika ada yang menganggu pikiran nya pasti langsung di ceritakan pada sahabat nya.

"Aishh maaf Hyung, aku hanya sekedar menebak apa yang aku pikirkan sekarang, itu benar atau tidak nya."

"Apa yang kau maksud pendek!"

"Kurang ajar kau Hyung, aku tidak pendek  hanya kurang tinggi."

"Aishh bodoh itu sama saja, dan cepat katakan apa pendapat mu?"

"Isshh, iya Hyung itu nama nya cemburu dan Hyung mencintai Bambam tapi Hyung tidak mau mengakui perasaan Hyung pada nya."

" lAPA! Aku cemburu! Aku mencintai Bambam? Itu tidak mungkin?!"

"Ahh aku capek menjelaskan, Hyung sudah dewasa dan Hyung yang lebih tahu perasaan Hyung, aku cuman menjelaskan saja!"

Setelah pembicaran tersebut. Mark terus memikirkan perkataan Jimin. Setelah nya guru pun masuk dan mengajar. Tapi selama mata pelajaran Mark tidak konsen, Mark terus saja memikir kan apa yang di ucapkan Jimin.

Apa benar seorang Mark Tuan mencintai Kim Bambam. Dia sangat ragu tentang fakta itu. Mark masih terus memikir kan apa yang di bilang oleh Jimin. Tapi iya masih ragu dengan perasaan nya. Secara kan Mark selalu nolak Bambam.


Pikiran dan hati Mark tak pernah singkron dengan masalah ini. Apalagi selama ini Mark tidak pernah merasakan perasaan seperti ini. Walaupun saat ini dia masih banyak memiliki kekasih tak ada satu pun yang bisa membuat Mark seperti yang, seperti dilakukan Bambam.

Ketika pacar nya jalan atau pergi dengan namja lain dia tak pernah peduli. Tapi setelah melihat Bambam dengan namja lain hati nya terasa terbakar. Apalagi Bambam sangat mesra dengan namja itu. Pikiran Mark kacau dan terus uring uring. Padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi tapi dia tak menghiraukan nya.


Bersambung...

MARKBAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang