"Hadiah nya apa?" Mark terlihat berpikir.

"Bagaimana kalau akan ku belikan mobil sport baru dan aku akam membantumu mendapat kan Irene sebagai kekasihmu yang ke 12." seringai itu muncul di wajah Jaebum.

"Aku sih setuju!! Lalu bagaimaa dengan Taehyung, dia pasti akan marah besar kalau tahu adiknya di jadikan permainan?!"

"Tidak akan Hyung, dan jangan sampai ada yang tahu, bagaimana mana?"

"Baik aku setuju."

Di lain tempat, lebih tepat nya di depan pintu masuk markas mereka, ada seorang yang mendengar pembicaran mereka. Tanpa di sadari air mata mengalir begitu saja di wajah nya membasahi pipi gembil nya. Namja itu adalah Bambam. Bambam amat sangat kecewa dengan ucapan Mark, dia merasa sangat hancur.

"Hyung apakah aku serendah itu di mata mu, apa benar kau hanya menganggapku taruhan. Tidak ada kah rasa sedikit mu untuk ku." lirih Bambam di tengah tangisan nya.

Bambam pergi dari tempat itu dengan perasaan yang tidak bisa di jelasakan. Bambam pada akhir nya pergi untuk membolos dari sekolah guna menenangkan diri.

Bambam tidak habis pikir dengan ucapan Mark. Bambam terus menerus menangis hingga tidak terasa waktu berlalu. Setelah di rasa cukup tenang, akhir nya Bambam memilih pergi dari tempat nya menangis.

Bam Pov

Aku pulang dengan perasaan yang kacau, sampai di rumah aku segera membersihkan diri dan lalu bergegas tidur. Aku tidak pedulikan Hyung  Hyung ku berteriak memanggil ku untuk makan malam.

"Hyung jika memang itu keputusan mu, aku akan menyerah Hyung untuk medapatkan mu. Aku tahu cinta mu tidak akan pernah bisa aku gapai."

"Aku lelah Hyung, sekarang hati ku sudah lelah kaki ku tidak bisa berlari lagi Hyung. Akhir nya batasan ku untuk mengejar mu sudah habis Hyung, Hyung maaf aku mencintai mu dan selamat tinggal." Tak lupa ku memberi semangat pada diri ku sendiri. Bambam kau harus kuat.

L Pov

Bambam akhir nya terlelap, setelah meyakinkan pada diri nya sendiri bahwa dia bisa melupakan Mark. Di lain tempat, di ruang makan keluarga Kim ada dua namja berbeda karakter. Yang satu memiliki wajah tegas dan yang satu memilik wajah imut. Mereka adalah Hyung Hyung dari Bambam.

Hyung tertua bernama Kim Seung Hyun aka TOP tapi lebih sering di panggil dengan nama Tabi Hyung oleh kedua adik nya. Tabi anak pertama dari keluarga Kim dia memiliki wajah yang sangat tampan dan nyaris sempurna, mata tajam dengan garis rahang yang tegas.

Tabi sekolah di YG Universitas Seoul, mengambil juruasan seni, dan jangan lupakan bahwa dia seorang model papan atas. Dan anak kedua dari keluarga Kim lebih tepat nya sih kakak kedua Bambam. Yaitu Kim Taehyung uke super duper manis milik Jeon Jungkook.

Taehyung memiliki rambut merah dan kulit yg sangat eksotic dan jangan lupa kan bibir merah yang menggoda bagi semua seme di sekolah nya. Taehyung dan Seung Hyun tengah binggung dengan sikap Bambam. Bagaimana tidak binggung, sampai rumah tidak bilang apa apa dan langsung pergi ke kamar.

Apalagi Bambam tidak mau menjawab pertanyaan Hyung nya. Tak pelak sikap Bambam jadi tanda tanya besar kedua Hyung nya. "Tabi Hyung,"

"Apa Taehyung."

"Begini Hyung, apa kau tak heran dengan sikap Bambam?"

"Benar juga, dia telihat murung apalagi di panggil tak menyahut, kira kira apa yang terjadi iya, Taehyung?"

"Yakk Hyung! Kalau aku tahu aku tak akan bertanya pada mu, aish kau ini Hyung!!"

"Maafkan Tae aku lupa, tapi sudah biarkan seperti itu, kurasa dia lelah, besok saja kita tanya kan. Mari sekarang kita makan malam, lagian Eomma dan Appa sedang tugas di Thailand mereka tak akan ikut makan malam."

"Baiklah Hyung."

Suasana di ruang makan keluarga Kim menjadi hening yang ada hanya ada perdebatan antara sendok dan garpu.

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

🔹

Hari ini Bambam terlihat lebih baik dari kemaren, dia sudah berjanji pada diri nya sendri tidak akan terpuruk terlalu lama. Dia juga tak mau membuat Hyung Hyung nya khawatir dengan sikap nya. Dia yakin Hyung nya pasti heran melihat sikap Bambam kemarin. Dia harus meminta maaf pada kedua Hyung nya itu.

Keluarga Kim duduk di kursi yang sering mereka tempati, sambil menunggu pelayan menyiapkan sarapan, Taehyung membuka pembicaran. "Bam, ada apa dengan mu kemarin, kau tahu aku dan Tabi sangat heran melihat sikap mu?"

"Maaf aku Taetae Hyung, Bammie hanya lelah kemarin dan badan Bammie rasa nya tidak enak, kepala Bammie tiba tiba pusing kemarin."

"Jadi maaf atas sikap Bambam yang kemarin?" jawab Bambam dengan sedikit kebohongan.

"Bam kau sakit? Kenapa tidak bilang pada kami?!"

"Maaf Hyung Bambam hanya tidak mau merepotkan Hyung."

"Tapi Bam, kau ka.. " ucapan Taehyung di potong oleh Tabi.

"Sudahlah Taehyung, jangan marahi Bambam, sebaiknya kita sarapan dan berangkat kesekolah?!" kata Tabi cepat.

"Baiklah Hyung,"

Bam Pov

Aku memasuki koridor sekolah dan dapat kulihat ada namja yang aku hindari sedang menuju ke arah ku, shit apalagi mau nya. "Hay Bam," sapa dia pada ku, aku tersenyum miris, apa ini semua hanya salah satu dari rencananya.

"Hay juga Mark Sunbae," jawb ku dingin, bisa kulihat dia menyeritkan alisnya.

"Kau tidak mau menyatakan cinta lagi pada ku Bam? Kalau sekarang pasti ak.."

"Tidak Sunbae, aku tidak akan pernah menyatakan cinta lagi pada mu." tanpa pikir panjang langsung saja ku ptong ucapan nya .

"Maksud mu?!" dia terlihat binggung dengan sikapku.

"MAKSUD KU, AKU TIDAK AKAN PERNAH LAGI MENGEJAR CINTA MU DAN AKU SUDAH LELAH, MULAI SEKARANG AKU TIDAK AKAN MENGANGGU MU LAGI, JADI SEKARANG PERGI DARI HADAPAN KU SUNBAE!!" kata ku tegas.

Tapi tak ada jawaban dari nya, masih kurasakan dia shock. Belum lagi wajah blanknya itu, aku tahu mungkin dia sedang mencerna apa yang baru saja aku ucapkan.

Hingga aku memutusakn untuk berbicara lagi. "KALAU SUNBAE TIDAK MAU PERGI, BIAR AKU YANG PERGI DAN SELAMAT TINGGAL SUNBAE!!" setelah aku mengatakan itu aku langsung meninggalkan Mark dengan hati teriris.

L Pov

Tanpa Bambam sadari Mark tengah memegang dada nya yang sesak, dia tidak tahu perasaan apa ini, yang di rasakan hanya sakit dan tidak rela dengan keputusan Bambam.

"Ba..m..ba..m," lirih nya sambil bergetar.

Bersambung...
Ini req dari Vanillallicious

MARKBAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang