Part 3

1.8K 159 6
                                    


"ow iya apa Hanna nunna akan ikut denganku.?"

pertanyaan Donghyuk di jawab dengan gelengan oleh Hanna,

"Nanti aku ada wawancara, mungkin nanti setelah wawancaranya selesai aku akan mampir kesana." Hanna menjelaskan alasannya kenapa ia tidak bisa ikut. Hanna tidak berbohong, karena sebentar lagi ia memang ada wawancara. Tetapi sulit sekali baginya untuk tidak memikirkan keadaan Yunhyeong. Walaupun bibirnya mengatakan tidak bisa kesana, tetapi hatinya berkata lain. Hanna ingin sekali bertemu lelaki yang selama ini selalu menemani hari-harinya. Ia ingin menyampaikan ribuan maaf kepada mantan tunangannya itu.

Tetapi saat ini yang ia tahu bahwa Yunhyeong sangat membencinya, bisa saja jika ia kesana Yunhyeong tidak mau menemuinya.

"baiklah nunna aku pergi dulu, Hanna nunna fighting" setelah memberikan semangat kepada Hanna, Donghyuk meninggalkan Hanna sendiri diruangan itu. Sekarang tanpa bisa dibendung lagi airmata Hanna mulai jatuh membasahi pipinya.

"Mian oppa..."

***

Sore itu, Hanna merasa gelisah. Wawancara tadi hampir berantakan karena ia tidak konsentrasi. Satu hal yang ingin ia lakukan saat ini adalah pergi kesuatu tempat yang jauh untuk menenangkan dirinya.

Hingga ia putuskan untuk berjalan tanpa tujuan, panggilan dari managernya tidak ia hiraukan. Di fikirannya saat ini hanya ada namja bermarga Song itu.

Ia berjalan cukup lama, dan berhenti di sebuah Cafe yang terlihat tenang dari luar. Hanna memasuki cafe yang hari ini tidak terlalu ramai. Ia memilih duduk di dekat jendela sambil melihat pemandangan diluar cafe yang langsung menyuguhkan indahnya taman buatan yang ditanami bunga-bunga mawar beraneka warna. Hingga tatapannya tertuju pada bunga warna merah yang sudah hampir layu.

"Yoyo oppa, tidak ada sedikitkah waktu untukku? Belakangan ini kau selalu sibuk dengan kegiatan boygrupmu." Hanna menumpahkan kemarahannya pada tunangannya via telepon.

"Mian, tapi saat ini aku harus mengutamakan boygrupku karena sebentar lagi kami akan debut. Aku mohon kau mengerti, nanti setelah semuanya berjalan lancar aku pasti akan selalu ada untukmu seperti yang sudah-sudah" diseberang telepon Yunhyeong berusaha memberikan pengertian kepada tunangannya itu. Ini bukan pertama kalinya Lee Hanna merajuk, ini sudah kesekian kalinya dan selalu saja berakhir dengan permintaan maaf dari Yunhyeong.

"tapi oppa, aku merindukanmu." tangisan Hanna mulai pecah,

"ne aku juga merindukanmu Lee Hanna, maaf untuk kali ini" Yunhyeong mematikan handphonenya sepihak.

Hanna hanya bisa menangis, katakan jika ia memang egois. Ia hanya memikirkan perasaan rindunya saja. Tanpa memikirkan perasaan Yunhyeong, yang justru lebih merindukannya. Ya seharusnya Hanna bisa lebih bersabar dan mendukung karier tunangannya.

"Maaf Nona, anda mau memesan apa?"  tanya salah seorang yeoja yang tanpa Hanna sadari sudah berdiri di sebelahnya. Hanna sedikit terkejut dan menoleh ke yeoja yang tadi bertanya kepadanya.

"ehm... Secangkir coklat panas"

"baiklah, di tunggu sebentar nona" yeoja itu berlalu dari hadapan Hanna.

Tidak beberapa lama yeoja itu kembali datang dengan membawa pesanan Hanna,

"Maaf Nona, apakah kau seorang artis?" tanya yeoja itu tiba-tiba.

"Aku seorang pianis," jawab Hanna seadanya. Ia memang seorang pianis terkenal tetapi tidak seperti kebanyakan artis lainnya yang kemana-kemana mengajak bodyguard. Hanna lebih suka kehidupan layaknya orang-orang biasa, jadi ia lebih suka pergi kemana-mana seorang diri jika managernya atau Yunhyeong tidak bisa menemaninya.

"wah, apakah kau Lee Hanna? Pianis muda berbakat dan juga tunangan dari Yunhyeong oppa?" tanya yeoja itu lagi, kali ini dengan wajah yang berbinar seperti sedang memenangkan undian berhadiah.

"Kau tahu Yunhyeong oppa ?" Hanna yang sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun tiba-tiba tertarik setelah mendengar nama mantan tunangannya di sebut.

"iya aku mengenalnya, ia adalah salah satu pelanggan cafe ini. Yunhyeong oppa sering kemari dengan teman-teman di boygrupnya dan ia juga sering membicarakan nona, ia sangat membanggakanmu sepertinya oppa sangat bahagia menjadi tunangan nona Hanna." ucap yeoja itu seakan tahu betul hubungan Hanna dan Yunhyeong. Tapi mungkin satu hal yang ia belum tahu bahwa pertunangan Yunhyeong dan Hanna sudah berakhir beberapa hari yang lalu.

"tapi sekarang sepertinya sudah tidak lagi, hubungan kami telah berakhir" Hanna memalingkan wajah untuk menutupi kesedihannya, seperti biasa ia tidak ingin orang lain merasa kasihan kepadanya.

"Maaf nona, aku tidak tahu. Sekali lagi maaf" yeoja itu merasa tidak enak setelah mendengar perkataan Hanna, walaupun ia tidak yakin dengan apa yang ia dengar.

"Ne tidak apa-apa, " Hanna tersenyum, ia berusaha mengembalikan moodnya.

"jangan panggil nona panggil saja Hanna, sepertinya kita seumuran"  Mungkin ada baiknya ia mengobrol dengan yeoja ini mengingat ia tidak memiliki teman untuk sekedar mengobrol karena orang yang paling dekat dengannya selama ini hanya manager dan Yunhyeong, orang tuanya terlalu sibuk mengurus perusahan mereka.

Sekarang yeoja itu telah duduk di kursi seberang meja Hanna, sepertinya ia tahu bahwa saat ini Hanna membutuhkan seorang teman.
"Jika kau tidak keberatan, aku akan menemanimu mengobrol" ucap yeoja itu lagi "aku Park Jihyee," yeoja itu mengulurkan tangannya.

Hanna merasa familiar dengan nama itu, ia teringat dengan cerita Jinhwan yang mengatakan bahwa kekasih baru Hanbin bernama Jihyee. Dan kisah pertemuan mereka yang berawal dari secangkir coklat panas.

Hanna menyambut uluran tangan Jihyee, "apakah kau Jihyee kekasihnya Hanbin?"

Wajah Jihyee memerah mendengar pertanyaan Hanna yang lebih mirip tebakan. Jihyee hanya dia dan tersipu mendengar perkataan Hanna

Akhirnya di meja itu dua orang yeoja yang awalnya tidak saling mengenal, terlihat sangat akrab, entah mengapa Hanna merasa dekat dengan Jihyee dan tidak ragu menceritakan semua permasalahan yang menimpanya saat ini. Itu karena Jihyee dengan sabar mendengarkan cerita Hanna dan sesekali memberikan saran. Cukup lama mereka mengobrol, untung saja saat itu cafe tidak begitu ramai jadi Jihyee bisa lebih lama menemani Hanna. Hingga obrolan mereka terhenti karena sebuah pesan masuk di messenger Hanna,

Received : My Love Yoyo

Hanna, bisa menemuiku di tempat biasa ? Aku menunggumu,

Continue..

Whats Wrong ? || YunhyeongOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz