part 1

11.5K 260 9
                                    

"Woi! kalo jalan pake mata dong" Sahut cewek berambut cokelat kehitaman sambil merapikan buku yang dibawanya akibat terjatuh, "Jalan pake kaki kali bukan mata, masih pagi mba udah marah-marah aja. Dasar nenek sihir" Jawab cowok berambut berantakan serta pakaian yang keluar. "Lo gila ya? bukannya minta maaf malah ngatain nenek sihir" ucap cewek itu sembari pergi meninggalkan cowok yang menabraknya.

"lucu juga tuh cewek" gumam cowok itu memperhatikan cewek tersebut dari belakang.

"Argh, gue bete banget deh tadi dilorong sekolah ada cowok acak adul nabrak gue, bukannya dia minta maaf malah ngatain gue nenek sihir" kata Zaza kepada kedua teman kembarnya, Asya dan Nasya. "Siapa za?" tanya Asya penasaran.
"Mana gue tau pokoknya dia super duper acak acakan deh anaknya". "Rangga maksud lo?" jawab Nasya kaget. "Rangga? siapa tuh gue gak kenal" jawab Zaza sekenanya. "Gila lo za temen seangkatan sendiri gak kenal" protes Nasya, "Lo tau sendiri lah nas kalo temen lo ini anti cowok" ucap Asya sambil memainkan pulpennya.
"Gatau ah gue mau tidur, kalo ada guru bangunin ya" seru Zaza melipat tangannya menjadi bantal.

                                     ***
"Eh kapten kita dateng" ucap Abyan bertos ria kepada Rangga
"Ayo woi latian, 2 minggu lagi kita turnamen" Jawab Rangga kepada tim futsalnya
"Yaelah santai kali ga masih lama" ucap Vero sambil memainkan bola dengan tangannya.
"Yee gila ya lo! kita butuh latian banyak skill" balas Varel melempar botol kosong ke Vero
"Kampret lo rel, lempar botol segala"
"Woi apaan sih kalian kayak bocah, udah ayo pemanasan dulu kita" kata Rangga menengahi perdebatan temannya.

Sementara itu dipinggir lapangan banyak siswi histeris melihat Rangga saat mengocek bola. Banyak kata yang dikeluarkan para siswi.

"Yatuhan gue jadi keringetnya Rangga juga gapapa"

"Anjir meleleh gue liat Rangga"

"Pengen gue elapin tuh keringetnya"

"Gila rambutnya terbang-terbang aja ganteng"

Begitu lah beberapa ucapan yang dilontarkan para siswi SMA Kayu Bening.
"Woi ga daritadi gue denger cewek cewek pada ngomongin lo di pinggir lapangan" kata Vero sambil mencoba merebut bola dari Rangga

"Bodoamat" jawab Rangga singkat, dan akhirnya Rangga berhasil memasuki 1 poin kepada timnya.
Siswi semakin berteriak histeris.
"Omg! Rangga keren abis woi" sahut Nasya yang sedari tadi melihat kearah lapangan, "Iya anjir gue gak tahan liat Rangga pengen peluk rasanya" jawab Asya tak mau kalah.
"Apaan sih kalian lebay banget" seru Zaza sewot.
"Itu za lo harus liat nomer punggung 23" kata Asya mencoba mengalihkan pandangan Zaza yang sedari tadi memainkan sedotannya.
"Itu yang namanya Rangga?!" Zaza kaget dan hampir tersedak minumannya.
"Iya za kenapa emangnya?" Tanya Asya bingung.
"Omg guys! dia yang nabrak gue tadi pagi tau ih dia yang daritadi kalian liatin?" sontak Zaza terkejut.
"Hah serius lo za? gila beruntung banget lo ditabrak dia" Jawab Nasya seenaknya,
"Astaga Nasya lo gila apa gimana sih? masa ditabrak seneng?" Zaza mulai habis kesabarannya oleh dua temannya.
"Yaiyalah za, yang nabrak lo cogan sekolah kita" sahut Nasya.
"Terserah lo deh nas" kata Zaza memutar bola matanya.

***
Zaza berlari menuju parkiran untuk menunggu supirnya datang, namun sudah 15 menit supirnya tidak kunjung datang.
"Loh nenek sihir belum pulang?" Zaza mencari sumber suara itu, ternyata ada dibalik tembok ruang musik.

"Lo?! ngapain lo disini?" jawab Zaza ketus kepada cowok yang berdiri didepannya.

"Suka-suka gue dong mau ngapain disini" jawab cowok itu yang ternyata adalah Rangga.

"Ah lo mending pergi deh atau gue panggil satpam kalo lo mau macem-macem sama gue?!" ucap Zaza dengan ancamannya, tapi Rangga justru ketawa mendengar jawaban Zaza. "Satpam? udah pada pulang dari tadi kali".
"Oh" jawab Zaza singkat padat dan jelas, "Yakin nih ngusir gue? gak takut ada penjahat terus lo diculik teru--", "Stop! lo bisa diem gak sih?" Zaza memotong pembicaraan Rangga dan Rangga hanya diam tersenyum licik sambil memasuki ruang Musik.
Sejam kemudian supir Zaza juga tak kunjung datang, Zaza berniat untuk menelfon mamanya namun hp nya lowbat. Zaza memberanikan diri untuk masuk keruang musik dan meminta pinjam hp dari salah satu yang ada didalam ruang musik.
"Eh, hm lo Rangga kan namanya? boleh pinjem hp gak? soalnya hp gue mati" kata Zaza dengan sangat berhati-hati
"Giliran ada maunya aja lo ke sini, nama lo siapa?"
"Zaza".
"nama yang cukup menarik" ucap Rangga dalam hati
"Nih pake aja, balikin ya"

"Iyalah santai aja kali" jawab Zaza jutek.
ketika Zaza menelfon mamanya hanyalah sia-sia karena operator yang menjawab bahwa nomor mamanya tidak aktif.

"Nih makasih ya" kata Zaza penuh kegelisahan

"Kenapa lo? gelisah banget" tanya Rangga penasaran.

"Gapapa"

"Dibalik gapapa ada apa-apa tuh" kata Vero menyauti

"Nyokap gue gak ngangkat telfon gue, gue harus naik kendaraan umum buat pulang tapi gue gak tau rutenya" kata Zaza pasrah

"Gue anter" jawab Rangga
"Widih kapten kita bisa sweet juga ya" ledek Abyan

"Gak usah makasih" jawab Zaza sambil berjalan keluar ruang musik, belum sampai pintu tangan Zaza ditarik oleh Rangga.

"Gue gak bakal nyulik lo, ayo pulang sama gue"
mau tidak mau akhirnya Zaza pulang bersama Rangga karena kalau tidak dia bisa menginap disekolah.

Sesampainya dirumahnya, Zaza berterimakasih kepada Rangga karena sudah mengantarnya pulang sampai rumah
"Hm makasih ya ga"
"Iya sama-sama, lain kali jangan galak jadi cewe kalo lo lembut gini kan keliatan cantiknya"
"Najis lo lebay, udah ah gue mau masuk"
"Yaudah salam buat bokap nyokap lo"
Zaza hanya tersenyum simpul sambil menutup pintu gerbang rumahnya.

an Abnormal Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang