Part 1

3.6K 181 31
                                    

Author's POV

Park Chanyeol, atau yang lebih akrab disapa Chanyeol adalah satu-satunya dari sekian banyaknya murid yang paling ditakuti di sekolahnya.

Park Chanyeol, ayahnya adalah seorang pemilik sekolah Kirin Art School. Ya, itu adalah sekolah yang ditempati Chanyeol. Tahu bahwa ia adalah anak dari pemilik sekolahan itu, ia bersikap semaunya. Ia tak segan-segan meminta ayahnya untuk mengeluarkan murid-murid yang menurutnya menyebalkan, tidak peduli itu hobaenya atau teman sekelasnya sendiri. Dan jika tidak dituruti oleh ayahnya, ia akan memberi ancaman kepada ayahnya bahwa ia akan mogok sekolah.

Ya, Park Chanyeol adalah penguasa sekolah Kirin Art School.

Kirin Art School

Brumm! Bruum!

Suara motor besar Chanyeol memenuhi halaman sekolah. Murid-murid yang lain tampak sedang memperhatikan Chanyeol dari jarak jauh.

Chanyeol memarkirkan motornya asal, dibukanya helm yang ia gunakan dengan gaya kerennya yang membuat hampir semua siswi yang menyaksikan itu menjerit tertahan.

"Demi apapun, dia tampan sekali"

"Kurasa aku mimisan"

"Sayang sih, dia galak"

Ya kira-kira begitulah bisikan-bisikan setiap pagi para siswi yang melihat Chanyeol.

Chanyeol mengacak-acak rambutnya asal, namun itu sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya.

"Jangan tutup gerbangnya!!" Teriak seorang yeoja sambil berlari dengan menggantungkan tangannya membentuk angka lima.

"Hosh-- hosh-- te-terima kasih pak!" Yeoja itu membukkan tubuhnya berterima kasih.

"Ini kesempatan terakhirmu nona Jiyeon!" Jawab Pak Kim yang bertugas menjaga gerbang sekolah.

Jiyeon hanya menyengir memasang wajah tidak bersalah.

Tanpa Jiyeon sadari, orang yang ia takuti, menatapnya tidak suka.

"Yaampun, pagi-pagi sudah bermandi keringat seperti ini" Gumam Jiyeon sambil menyeka keringatnya yang jatuh dari pelipisnya.

Tap

Tap

Tap

Chanyeol melangkah santai lalu menghadang Jiyeon.

Stop.

Jiyeon menghentikan tubuhnya saat seseorang berhenti di hadapannya. Tingginya saat ini hanya sedada orang tersebut sehingga ia tidak melihat siapa yang menghentikan langkahnya itu.

"Kau berkeringat!"

Deg!

Su-suara ini, a-aku kenal suara ini.
Batin Jiyeon.

Jiyeon mengangkat kepalanya takut-takut sambil mengeratkan pegangannya kepada tas ranselnya.

"Su-sunbae?" Kata Jiyeon terbata-bata dan suaranya yang kelewat pelan.

Namun Chanyeol masih bisa membaca gerakan bibirnya. Ia mengangkat sebelah alisnya sambil mengamati tampilan Jiyeon dari atas sampai bawah.

Kerumanan siswi yang sedari tadi memang belum bubar, mendadak menjadi tegang saat melihat Jiyeon yang di hadang oleh Chanyeol.

Truth Or Dare ❀Where stories live. Discover now