Chap 01

119K 1.5K 9
                                    

"Lima jam, cyiiin. Kaki gue sampe gemetaran. Udah syukur masih bisa jalan kekamar mandi...hahaha!" ucap seorang wanita didepan cermin westafel.

"Hahaha...lo ngeluh atau seneng sih? Ga jelas banget!" balas wanita lain disebelahnya.

Dan mereka berdua tertawa bahagia tanpa tahu jika seseorang dibalik pintu salah satu bilik toilet sedang memaki mereka didalam hatinya. Perempuan itu segera menuntaskan kegiatannya dan keluar dengan membanting pintu toilet yang tidak bersalah. Sontak membuat keduanya terlonjak kaget.

Suara hentakan heels sepatu menggema diseluruh sudut toilet. Wanita yang baru membanting pintu tadi melenggang santai ketengah-tengah para wanita murahan yang barusan membanggakan hubungan seksnya. Kedua wanita murahan itu begitu kaget dan otomatis bergeser membiarkan si pembanting pintu menguasai tempat mereka. Ketiganya hanya terdiam dengan suara air keran sebagai musik latar.

Wanita pembanting pintu menyelesaikan ritualnya mencuci tangan dan mengambil selembar tisu. Masih mengeringkan tangan dia mengalihkan atensinya ke dua wanita yang masih terdiam ditempatnya.

"Lima jam yang kau banggakan itu, membuat aku harus lembur malam ini karena pria yang kau tiduri tadi malam tidak sempat mengecek laporan keuangan yang aku berikan, jadi...karena kau...siapa namamu?"

"Li...Lita..., Bu"

"Lita. Aku akan memotong gajimu bulan depan karena kau pulang sebelum waktunya." lanjutnya datar namun mematikan.

Seketika wajah wanita itu memucat dan menggelengkan kepalanya.

"Tapi, Bu. Pak Reza yang mengajak saya makan siang..."

"Dan tidak kembali untuk absen. Itu adalah tanggung jawabmu Nona Lita!"

"Bu Indi, saya mohon jangan potong gaji saya. Saya mohon, Bu!"

Tanpa kedua wanita itu sadari, wanita pembanting pintu yang sebenarnya adalah Indira menyeringai dibalik rambutnya. Dengan anggun dia membetulkan letak kacamatanya.

"Baiklah, kali ini kau kumaafkan. Jika aku mendengar kau menerima ajakan keluar kantor lagi dijam kerja, walaupun itu dari CEO kita. Maka aku tidak akan segan-segan menghukummu. Mengerti...itu juga berlaku untuk teman disebelahmu."

"Baik, Bu. Terima kasih" jawab wanita itu kompak tanpa tahu maksud terselubung Indi.

Satu kecoa dan calon kecoa sudah diinjak. Semua yang mendekatimu akan langsung aku injak, Reza sayang. Kau hanya milikku



Sex God...I Will Kill YouWhere stories live. Discover now