Mine - 1

5K 237 6
                                    

Ps. Jangan lupa buat kasih vommentnya ya.. thankss.

❤❤❤

RAMAINYA kota dengan lalu-lalang mobil yang melintas dan lampu kota malam yang warna-warni itu kini menjadi pemandangan utama di mata bulat gadis itu. Shilla masih menunggu seseorang di sebuah cafe dengan tema rooftop itu, dan duduk sendirian dihadapan meja bundar. Dihadapanya lagi masih ada satu bangku yang kosong dan entah kapan ada penghuninya.

Gadis itu beberapa kali mengecek jam tangannya, sudah lewat tiga puluh menit dari jam yang sudah dijanjikan tapi orang yang ditunggunya itu tak juga datang.

"Permisi Nona, sudah mau pesan sesuatu?" Seorang pelayan lagi-lagi datang menghampirinya, dan Shilla sangat tidak enak jika ia menggeleng untuk kesekian kalinya juga.

Akhirnya Shilla meraih daftar menu yang disodorkan pelayan itu lalu menunjuk ke sebuah minuman berwarna merah muda disana, entah minuman apa, yang jelas Shilla asal memilih.

"Gak sekalian sama makannya?"

Shilla tersenyum ramah sambil menggeleng, "Nanti aja, saya lagi nunggu seseorang. Nanti kalau orangnya sudah datang, baru saya pesan ya mba."

Pelayan itu juga tersenyum ramah, "Baiklah, satu strawberry smoothies. Silahkan ditunggu." Pelayan itu mulai meninggalkan meja Shilla lagi.

Dan lagi-lagi meja itu kembali hening, tak ada yang bicara sampai beberapa menit berlalu lagi dan pesanannya sudah sampai kembali.

"Silahkan dinikmati."

Shilla mendengus, lalu mulai menyeruput minuman yang ia pesan itu. Minuman dingin di malam yang dingin, tidak apa-apa kali ya? Lagipula tak ada yang bisa membuang penatnya selain minuman-minuman dingin.

Gadis itu akhirnya kembali mencoba menghubungi orang yang membuat janji dengannya.

'Halo.'

"Rio, kamu nggak lupa dateng kesini kan? Mau aku pesenin minum dulu?"

Suara diseberang telepon itu sangat berisik dan Shilla samar-samar mendengar sahutan Rio, yang jelas di akhir ia mendengar ucapan, '...Jadi aku gak bisa kesana, sorry.'

Klik. Dan sambungan itu terputus. Bukan terputus dengan sendirinya tapi diputus oleh orang diseberang telepon itu.

Shilla memejamkan matanya sebentar sambil menghela nafasnya yang mulai terasa sesak. Ia akhirnya meletakkan kembali ponselnya ke dalam tasnya lalu memanggil pelayan agar mengantarkan bill-nya.

Setelah mengeluarkan beberapa lembar uang dari tasnya, ia langsung meninggalkan cafe itu. Sesampainya di pinggiran jalan, ia menghentikan sebuah taksi dan langsung masuk ke dalamnya untuk meminta antar pulang ke rumah.

"Makasih pak." Shilla tersenyum ramah sambil beranjak keluar taksi begitu taksi itu berhenti tepat di depan rumahnya.

Gadis itu membuka pagar hitam, lalu melangkah cepat masuk kedalam dan ke kamarnya. Ia menghantamkan tubuhnya ke atas ranjang lalu melepaskan tas kecil yang masih melingkar ditubuhnya.

Namun beberapa menit kemudian ia kembali bangun dan duduk di atas ranjangnya, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tasnya sambil mendengus.

Ia tersenyum miris sambil membuka kotak malang itu, kotak yang akhirnya tidak bisa ia berikan pada seseorang hari ini, "Happy 2nd anniversary Rio, i love you.." gumamnya sendiri.

Tak apalah, ia bisa memberikan hadiah jam tangan itu lain kali saat mereka bertemu. Mungkin Rio benar-benar sangat tidak bisa datang karna ada hal penting yang mendadak yang tidak bisa ditinggal.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang