Shilla meletakkan kotak hitam itu di atas meja sebelah ranjang tidurnya lalu ia kembali merebahkan tubuhnya sampai akhirnya ia tidak sadar kalau ia tertidur.

❤❤❤

"Non Shilla, den Rio-nya sudah ada di depan."

Shilla menoleh dan menatap seorang wanita yang baru membuka pintu kamarnya itu. Shilla pun tersenyum, dan setelah wanita itu sudah menutup pintunya kembali, Shilla cepat-cepat mengikat rambutnya dan menyibak tasnya. Ia langsung berlari menuju mobil Rio yang terparkir di depan gerbang rumahnya.

"Pagi!" Gadis itu tersenyum ceria di depan kaca samping Rio yang sedang terbuka. Lalu ia berjalan menuju pintu lain disamping Rio dan duduk di dalamnya.

Rio tak berkata apa-apa, ia langsung melajukan mobilnya begitu ia melihat Shilla sudah selesai memasang safety beltnya.

"Hari ini aku ada ulangan harian bahasa Inggris. Kalau kamu ulangannya kapan?" Tanya Shilla dipertengahan jalan karna memang Rio dan Shilla punya jadwal yang berbeda dikarenakan kelas mereka yang terpisah.

"Besok." Jawab Rio singkat.

"Ohh, mau aku kasih tau bocoran ulangannya nanti? Siapa tahu sama.."

Rio menggeleng, "Kamu nggak mau tanya soal semalam?"

Shilla membuka mulutnya karna teringat akan janji semalam yang Rio ingkari itu, "Ah, enggak. Aku tahu kamu pasti bener-bener nggak bisa dateng karna ada yang penting. Ya kan?"

"Hm." Sahut Rio yang semakin singkat sambil mengangguk singkat juga. Pandangan Rio sama sekali tidak teralihkan dari jalanan, sampai Shilla merasa kalau ia hanya pajangan mobil yang bisa diajak berbicara karna Rio tidak pernah menatapnya saat berbicara.

Shilla merogoh tasnya lalu mengeluarkan kotak yang semalam juga ia bawa itu, dan menaruhnya diatas dasbor tepat didepan Rio, "Semoga kamu suka." Tuturnya.

"Apa itu?" Tanya Rio yang masih tak menoleh, apalagi mencoba menyentuh kotak itu.

Shilla mencibir, "Buka sendiri dong."

"Oke, nanti dibuka. Thanks." Shilla semakin menghela nafas panjang saat mendengar sahutan Rio yang hanya begitu saja.

Ia juga sedikit kecewa ketika Rio tidak memberikan apa-apa padanya. Padahal di anniversary mereka yang pertama Rio menyiapkan semuanya begitu romantis dan komplit. Ya lagi-lagi Shilla hanya bisa menelan kekecewaan.

Mobil Rio kini sudah memasuki area sekolah dan berhenti di lahan parkir sekolah. Mereka bersama-sama turun dari mobil dan Shilla langsung menyamakan langkah kaki Rio yang tadinya meninggalkannya duluan.

"Rio." Shilla meraih lengan Rio agar pemuda itu menghentikan langkahnya.

Pemuda itu menoleh dengan tatapan datarnya, bahkan tatapan matanya yang menatap Shilla itu terasa sangat kosong, "Kamu nggak mau kasih aku sesuatu?"

"Oh, pulang sekolah ya. Aku belum sempet beli sesuatu."

Shilla menggigit bibir bawahnya itu sambil mengangguk lalu melepaskan tangannya dari lengan Rio, "Oke."

"Aku duluan." Pemuda itu langsung pergi meninggalkan Shilla yang masih mematung di tempat. Entah kenapa rasanya Shilla ingin menangis detik itu juga. Rio keterlaluan...

Shilla kembali melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam kelas, disana sudah ada Pricilla yang menunggunya di bangkunya.

"Kenapa Shil? Pagi-pagi mukanya udah di tekuk aja."

"Gue kurang tidur kayaknya." Jawab Shilla asal.

Pricilla membulatkan mulutnya, "Pasti karna semalem kalian ngerayain anniv. Ya kan?"

MINEWhere stories live. Discover now