"Tidak bisa, Jungkook-ah!" ujarnya dengan wajah kesakitan.

"Aku harus bagaimana?" tanyanya panik

"Cepat cari bantuan. Cari orang di sekitar sini!"

Jungkook mengangguk tegas lalu dengan segera berlari mencari orang-orang yang bisa membantunya mengeluarkan kakaknya dari sana. Ia menatap kesana kemari hingga pada akhirnya ia melihat seorang lelaki tua di sana.

"Ahjussi!" ujarnya membuat lelaki itu sedikit terkejut.

Jungkook menarik napas perlahan, "Tolong bantu aku mengeluarkan kakakku, kakinya terjepit"

"Dimana, nak?"

Jungkook berbalik lalu menunjuk mobil taksi yang ada di sana.

"Baiklah," ujar lelaki tua itu dan mereka mulai melangkah, namun belum sempat untuk mengambil langkah ketiga.


DUUAARRR


Suara ledakan terdengar, Jungkook mematung di tempatnya. Menatap sang merah menjilat apapun yang ada di sana. Airmatanya menetes dengan kesakitan yang menghantam relungnya, sangat tidak mungkin jika kakaknya selamat dengan kondisi mobil hancur akibat ledakan tadi ditambah api yang mengobar dengan ganasnya.

"EOMMAAA.... APPAAAA!!" mata Jungkook beralih pada gadis yang mematung tak jauh dari sana, gadis itu menangis tersedu dengan kesakitan yang sama dengan yang lelaki itu rasakan.

"Gadis itu... dia-"


__Enigma__

Mata itu memandang tajam pada cermin toilet, lebih tepatnya ia memandang dirinya sendiri.

"Seharusnya aku lebih cepat. Jika saja aku lebih cepat, semuanya pasti akan terungkap. Jawaban dari apa yang terjadi empat tahun lalu," gumamnya dalam hati dengan kesal. Ia menghela napas pelan.

Sedetik kemudian ia menundukkan kepalanya menatap tangan yang dipenuhi cairan liquid merah dan dengan cepat ia membuka kran westafel membersihkannya. Ada banyak pertanyaan yang masih menjanggal dan belum menemukan titik temu dan itu membuatnya semakin penasaran dengan apa yang terjadi.

Empat tahun lalu. Ia ingin meyakini apa yang ia lihat saat itu dan lagi-lagi hanya satu jawabannya. Gadis itu, JUNG YEIN. Gadis yang selamat bersamanya saat kecelakaan yang terjadi.

Suara aliran air terhenti, Jungkook kembali memandang dirinya, "Aku sudah menunggu saat ini tiba, saat gadis itu mulai terancam kembali dan aku harus memastikannya dengan mata kepalaku sendiri tentang apa yang aku lihat saat itu."

.

.

Jungkook melangkah mendekati pintu perawatan gadis itu dan setelahnya ia membukanya perlahan. Jung Yein, gadis itu nampak masih terbaring dengan perban terlilit di kepalanya. Langkah Jungkook semakin dekat dengan Yein dan berakhir terduduk di samping gadis itu.

Matanya menyusuri Yein selama beberapa menit dan setelahnya ia berfokus pada wajah gadis itu. Lalu dengan tiba-tiba Jungkook mendekatkan wajahnya pada wajah Yein, masih memandang gadis itu lekat.

"Kau benar-benar sangat cantik," tangan Jungkook terangkat mengelus pipi gadis itu, "Tidak salah jantungku berdebar untukmu," Jungkook terkekeh pelan, "Sayang sekali... Jika ini terus saja terjadi padamu, kau mungkin akan mati dan itu berarti... semua pertanyaanku tak akan pernah terjawab. Jadi, aku akan melindungimu sampai jawabanku yang kuinginkan ada di tanganku. Jika apa yang ku lihat hari itu benar... Jangan salahkan bahwa aku akan membiarkanmu... mati begitu saja."

Enigma ✅Where stories live. Discover now