Chapter 4

163 4 0
                                    


Aku berharap, benar-benar tidak bertemu denganmu. Kecuali takdir yang membuatnya seperti itu. Aku bisa apa.

Risa mengayuh sepedanya perlahan, pagi ini seperti pagi-pagi yang sebelumnya. Tidak ada yang istimewa. Ke sekolah melewati gang-gang sempit yang biasa dilaluinya. Rambutnya sesekali terbang menutupi wajah, ia mengayuh sepedanya sehingga dua satu pulau terlampaui. (Plis Thor!)

Dari earphone yang terpasang ke aplikasi Itunes terdengar lagu lawas kesukaannya. PADI.

Dalam benakku lama tertanam sejuta bayangan dirimu

Redup terasa cahaya hati mengingat apa yang telah engkau berikan
Waktu berjalan lambat mengiring dalam titian takdir hidupku

Cukup sudah aku tertahan dalam persimpangan masa silamku
Coba 'tuk melawan getir yang terus kukecap meresap ke dalam relung sukmaku

Coba 'tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu mengalir mengisi laju darahku
Semua tak sama.. Tak pernah sama

Apa yang kusentuh, apa yang kukecup sehangat pelukmu..

Ada sesak yang terasa, sejuta beban di pundaknya membuatnya menghela nafas lalu menggelengkan kepala. Menghirup udara dalam, seolah pagi ini stok udara semakin menipis. Di persimpangan yang membukit, kayuhannya semakin cepat dan dengan segera ia melepas kayuhan dari pedalnya, berteriak. "AAAhh... "

Jalanan yang menurun membuatnya menghempaskan sesak dan membuang semua pikiran Risa tentang banyak hal. Di ujung jalan sudah tampak sekolahnya, ia melambatkan kayuhannya kembali. Tersenyum pada beberapa kenalan yang lewat. Menyandarkan sepeda pada salah satu sisi sekolah.

Disana udah ada Aldi yang menunggunya. "Ris, "

"Hm.."

"Ris, "

"Hm.." Risa melepaskan Earphone dan menyimpannya ke laci tasnya.

"Ris.."

"Hm.." (gtu aja terus thor sampe kiamat kubro) Hihihi.

Risa menoleh, mendatarkan raut mukanya. Seolah sudah paham maksudnya si Aldi.

"Ris, "

Merogoh sesuatu dari kantong roknya dan memberikannya ke tangan Aldi. "Lain kali tuh jangan minta jajan lagi sama aku. Kita gak kenal yah!" Ia berlalu. Kejadian Aldi yang terlalu lancang memberikan nomor kontaknya ke siapapun, menurutnya salah. Entahlah, mengapa sampai saat ini ia masih sebal sama Aldi. Sebenarnya bukan sebal karena memang bukan Aldi yang salah. Hanya saja, Risa yang merasa belum siap untuk berhubungan kembali dengan Ariel suatu saat nanti.

Yah, Ariel King.

Ariel Kingkong. Ariel Keriting. Ariel jelek. Ariel Hantu. Ariel Bodoh.

Namun, entah dosa apa yang dilakukan dan kesialan apa yang menimpanya. Karena Ariel benar-benar berada di depan Risa sekarang. 

Mengejar MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang