"Serius, Nad."
"Itu aku tinggalkan di meja ruang tamu,"
"Ok, terima kasih!" seru Kira segera berlari lagi menuju ruang tamu, tetapi Nadine langsung menahan tangannya.
"Whoa, jangan buru-buru. Berikan dulu uangnya padaku. Dua. Kali. Lipat." Nadine menaik turunkan sebelah alisnya.
"Apa?!"
"Kau yang bilang begitu saat aku akan pergi, dan mengirim pesan juga padaku. Perlu aku menunjukannya padamu?" Nadine menyeringai.
"Ugh, baiklah aku akan membayarnya." ucap Kira kesal sambil merogoh salah satu saku hotpantsnya. "Ini." ia memberikan uangnya dan tentu saja diterima Nadine dengan senang hati.
"Terima kasih adikku sayang," ucap Nadine dengan tampang sok imut. Ia menoyor kepala Kira dan berlari pergi ke kamarnya.
"NADIIIIIINE!"
Nadine tertawa keras begitu menutup pintu kamarnya. Ia berhasil membuat adiknya kesal ditambah uang sakunya yang kini bertambah banyak.
Selanjutnya ia segera masuk ke dalam kamar mandi. Menanggalkan pakaiannya, dan membersihkan diri.
Setelah beres dengan urusan kamar mandinya, Nadine langsung memakai piyama tidurnya. Rambut basahnya masih terbungkus oleh handuk kecil, ia berniat untuk mengeringkannya, tetapi matanya menangkap ponsel yang bergetar di atas kasur. Membuat dirinya teringat sesuatu.
Balas komentar Calum.
Nadine langsung mengambil ponsel itu dan duduk di atas kasur. Membuka akun instagram dan muncullah beberapa notifikasi baru. Tetapi yang menarik perhatiannya adalah nama calumhood dan kalimat yang ia tulis di salah satu vidio Nadine.
'You have an amazing voice, I love it!😍'
Nadine kembali gemetar, senang, salah tingkah, dan malu dalam waktu bersamaan. Ia bingung harus membalas apa.
Setelah berpikir puluhan kali dan mengigiti ujung kukunya, akhirnya Nadine memutuskan untuk membalas komentar Calum itu walaupun dengan tangan yang masih berkeringat dan nafas yang ia tahan.
***
Calum baru saja pulang dari Starbuck bersama teman-temannya. Saat ini ia sedang merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang selalu menemaninya tidur. Hari ini cukup melelahkan karena jadwal latihan yang padat.
Calum berusaha meraih ponselnya yang ada di nakas samping tempat tidurnya, bermaksud untuk mendengarkan lagu yang bisa menenangkan pikirannya.
Ding!
Notifikasi instagram. Lagi. Calum sudah biasa dengan semua itu, dan sekarang ia malas membukanya. Tetapi saat Calum melihat nama nadinenelson terpampang jelas di layar ponselnya, justru ia ingin cepat membukanya. Calum penasaran dengan gadis berambut hitam dengan suara lembutnya itu.
Omong-omong rambut hitam, Calum jadi ingat saat ia dua kali ditabrak oleh gadis yang sama di Starbuck tadi. Gadis itupun memiliki rambut hitam, tetapi Calum tidak melihat begitu jelas melihat wajahnya, karena pencahayaan yang kurang dan kacamata hitam yang ia pakai. Apa itu Nadine?
Tetapi Calum sempat melihat cup Starbuck yang dipegang gadis itu bertuliskan 'Kira' yang besar kemungkinan adalah namanya. Lagipula Calum ada-ada saja, memangnya gadis pemilik rambut hitam itu hanya Nadine saja?
nadinenelson mentioned you in a comment : oh my voice isn't amazing at all, but thank you i guess:) @calumhood
Calum bingung. Penggemar-penggemar yang sebelumnya pernah ia beri komentar walaupun sekedar kata 'Hai!' tanpa menambahkan emoji apapun, selalu membalasnya dengan kalimat panjang, huruf kapital, juga puluhan emoji menangis dan sejenisnya.
Tapi penggemarnya yang satu ini memberi respon yang berbeda. Ia hanya membalasnya singkat, hanya menambahkan satu emoji smile, bahkan ia tidak ingin mengakui keindahan suaranya sendiri yang Calum puji.
Sebenarnya Nadine Nelson itu penggemarnya atau bukan? Kalau dipikir-pikir ia sama sekali tidak mem-follow atau berkomentar dan spam like di semua postingan Calum. Yang Nadine lakukan hanya menyukai foto lama Calum. Foto yang ia posting 57 minggu lalu. Jadi Nadine Nelson itu hanya men-stalk nya? Seorang stalker? Ah, Calum semakin penasaran dengan gadis ini.
Calum lantas membuka akun Nadine dan membuka beberapa foto dan vidionya. Calum ikut tersenyum ketika melihat foto Nadine yang sedang tersenyum manis memamerkan cupcake cokelat di tangannya. Calum tak menyadari setiap foto Nadine yang ia buka membuatnya tersenyum. Sampai keinginannya untuk mendengarkan lagu terlupakan seketika.
Calum membulatkan matanya saat melihat foto Nadine bersama seorang gadis pirang memakai seragam Norwest Christian College.
"Dia satu sekolah denganku?!"
TO BE CONTINUED ...
YOU ARE READING
Strings
Fanfiction"I always play the strings, so I don't have to play the girl's heart." Calum Hood fanfiction, written in Bahasa Copyright © 2016 by Lutvi A
Chapter 4
Start from the beginning
