Part 1

5.6K 280 15
                                    

"aku lelah dengan semua ini, kita akhiri saja Hanna"

"Mian, semoga kau menemukan kebahagiaanmu. Aku mencintaimu"

Sudah 3 hari sejak Yunhyeong memutuskan untuk mengakhiri pertunangannya dengan Lee Hanna seorang pianis terkenal. Dan sudah 3 hari juga ia jalani tanpa gairah hidup. Jika boleh jujur, ia sangat merindukan mantan tunangannya itu. Dan jika saja waktu bisa kembali, Yunhyeong pasti tidak akan mengambil pilihan itu.

Tapi bukankah hidup itu memang penuh pilihan, di satu sisi ia ingin fokus dengan boygrupnya yang akan debut, disisi lain ada tunangannya yang selalu berprasangka buruk. Hingga ia harus memilih menyingkirkan salah satu beban dipundaknya.

Yunhyeong ingin fokus mengejar kariernya, sama seperti Hanna yang sudah lebih dulu menggapai puncak kariernya. Mungkin ia adalah orang yang paling egois sehingga harus mengorbankan perasaan gadis yang benar-benar mencintainya. Tetapi mengingat sifat Hanna yang selalu mengekangnya, dan selalu menuduhnya. Membuat Yunhyeong menjadi muak, hingga puncaknya pada pertengkaran 3 hari yang lalu.

Seandainya saja Hanna bisa lebih mengerti dan percaya kepadanya. Tentu jalan ini tidak akan di pilihnya.

***
3 tahun yang lalu.

Seorang namja berdiri menyaksikan permainan piano yang sedang dimainkan oleh seorang yeoja dipanggung yang terbilang sangat megah.

Ditangannya sudah ada sebuket bunga mawar merah, dan di saku bajunya ada sebuah kotak kecil yang sudah ia persiapkan jauh-jauh hari.

Lama namja itu menunggu, hingga dentingan piano telah berakhir dengan tepukan tangan penonton dan berbagai pujian yang di alamatkan ke yeoja yang sekarang sedang berjalan kearah namja itu.

"Yunhyeong oppa sudah lama menunggu?" namja yang di sapa oleh yeoja itu hanya tersenyum sambil menyerahkan sebuket bunga yang sejak tadi di genggamnya.

Yeoja itu terlihat sangat bahagia atas perlakuan kecil yang diberikan oleh namja yang di panggilnya oppa itu.

"Lee Hanna, kau sangat cantik hari ini. Aku seperti melihat malaikat saat kau sedang berada di atas panggung. Dan kau tahu aku sampai harus menahan rasa cemburuku karena banyak namja lainnya yang juga menatapmu dengan tatapan memuja"

"oppa kau terlalu berlebihan, biar saja mereka menatapku seperti itu. Itu tidak akan berpengaruh bagiku. Karena di sini, dihatiku sudah ada seseorang yaitu Song Hyunhyeong"

Sepasang kekasih itu tampak sangat bahagia, walaupun hubungan mereka baru di mulai sejak 2 bulan yang lalu tidak mengurungkan niat Yunhyeong untuk segera meminta Hanna menjadi tunangannya. Terbukti dengan dipasangkannya cincin dengan ukiran sederhana di jari manis Hanna.

Dan setelah acara pergelaran piano Hanna berakhir, Yunhyeong secara resmi meminta Hanna menjadi tunangannya di depan kedua orangtua Hanna dan kedua orangtuanya.

***
Yunhyeong pov

"yunhyeong ada apa denganmu?, tidak seperti biasanya kau minum soju sebanyak ini" Jinhwan yang sejak tadi memperhatikanku mulai khawatir dengan keadaanku saat ini.

Saat aku sedang mengalami masalah seperti ini, tempat pertama tujuanku adalah apartement yang sekarang di tempati oleh keempat sahabat yang juga anggota boygrup bersama denganku. Mereka adalah Hanbin, Jinhwan, Bobby dan Junhoe.

Setidaknya di sini aku tidak akan merasa kesepian, itu harapanku.
Saat ini kami sedang berkumpul di ruangan yang biasa kami gunakan untuk bersantai. Di depanku ada Junhoe yang sedang asik bermain ps.

Lalu ada Bobby dan Jinhwan yang saat ini menemaniku menghabiskan berbotol-botol soju yang sengaja aku bawa. Dan Hanbin, ia sudah akan bersiap-siap untuk pergi berkencan dengan Jihyee pacar barunya.

"berhentilah Yoyo kau sudah minum terlalu banyak, itu tidak baik untuk kesehatanmu" sekarang Bobby yang mengingatku.

Aku memang belum bercerita kepada sahabat-sahabatku tentang hubunganku yang telah berakhir. Mungkin sekarang saatnya aku bercerita dan melepaskan semuanya.

"aku memutuskan pertunangan kami" jawabku akhirnya dengan suara yang lebih mirip dengan gumaman. Aku menunduk menyembunyikan wajahku. Tidak, lebih tepatnya menyembunyikan airmata yang tanpa permisi sudah menggenangi pelupuk mataku.

"mwo? Maksudmu kau putus dengan Hanna?" bobby memperjelas maksud dari perkataanku tadi. Di depanku aku mendengar Junhoe terbatuk-batuk karena tersedak makanan saat mendengar perkataanku tadi.

"Ne, aku mencintainya tapi aku yang mengakhiri semuanya" jawabku frustasi, aku bisa merasakan bahwa sekarang ke empat sahabatku sedang menatapku seakan tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Di sebelahku Jinhwan Hyung mengusap-usap punggungku yang mulai bergetar karena tangisan yang sudah tidak bisa aku bendung lagi.

"kau bisa menceritakannya nanti saat kau sudah mulai tenang, semua akan baik-baik saja, kami ada disini untuk mendengarkanmu " Kali ini Bobby yang mencoba menenangkanku. Aku beruntung mengenal mereka, Mereka dengan setia menemaniku tanpa memaksaku untuk bercerita. Mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang untukku.

***

Next or not?

Whats Wrong ? || YunhyeongWhere stories live. Discover now