2. Rachel; Cinta Yang Salah

147K 8.7K 856
                                    

ku cinta pada mu namun kau milik sahabatku

dilema hatiku

andai ku bisa berkata sejujurnya

Cinta dan Rahasia - Yura Yunita ft Glenn Fredly


2. Rachel; Cinta yang Salah

Rachel memejamkan matanya menikmati pelukan erat pada pinggangnya tersebut. Hidungnya semakin melesak untuk membaui aroma maskulin yang keluar dari laki-laki yang sedang memeluk erat tubuhnya.

Rasanya seperti Rachel bisa hidup hanya dengan pelukan laki-laki itu saja.

Rachel kemudian merasakan laki-laki itu menciumi pelipisnya. "You smell sweet, sweeter than candy," bisik laki-laki itu di telinga Rachel membuat jantung gadis itu memompa darah lebih cepat.

Bibirnya tersenyum. Oh, betapa dirinya ingin kebahagiaan ini sedikit lebih lama ia rasakan.

Detik berikutnya Rachel merasakan laki-laki itu mengelus pelan rahangnya. Rachel sempat melihat bibir menggoda laki-laki itu menyunDaisygkan senyum miring sebelum akhirnya menyatukan bibir mereka dalam pagutan manis.

Rachel meremas jaket yang dikenakannya sebagai bukti dirinya begitu menikmati lumatan di bibirnya saat ini. Tetapi kenikmatan itu harus berhenti karena sebuah dering telpon.

Rachel bisa mendengar laki-laki itu menggeram sambil menarik ponselnya dari saku celana. "Halo!" bentak laki-laki itu kepada si pemanggil.

Rachel terkekeh pelan. Tangannya terulur untuk bermain di dada laki-laki itu.

Tidak, lelaki itu tentunya tidak bertelanjang dada. Tetapi sejujurnya Rachel lebih suka kalau laki-laki di depannya ini bertelanjang dada, sih.

"Ya!" sahut laki-laki itu untuk terakhir kalinya sebelum menutup sambungan telpon.

"Gue harus cabut, latihannya udah mau mulai." Laki-laki itu pun bangkit dari posisinya. Dia mengelap bibirnya dengan telapak tangan, takut-takut kalau ada jejak lipstik Rachel menempel di sana.

"Gue lagi pake LA Splash yang bahkan ngehapusnya harus pake waterproof make up remover, nggak bakal nempel," kata Rachel memberi tau laki-laki itu kalau pekerjaannya barusan hanyalah perbuatan sia-sia.

Laki-laki itu pun nyengir. "Bagus deh, soalnya gue lebih suka bibir lo yang nempel di bibir gue daripada lipstick lo."

Satu pukulan ringan mendarat di dada laki-laki itu. Tentu saja dari Rachel. "Ewh, geli tau nggak?"

Laki-laki itu memeletkan lidahnya. Kemudian tangannya menggapai puncak kepala Rachel dan mengusapnya pelan. "I love you,Cel," ucapnya lembut.

Rachel kembali merasakan jantungnya dipompa lebih cepat. Dia yakin pipinya memerah sekarang. Rachel pun menyunggingkan senyuman. "Love you more." More than you could ever imagine, Bry.

Setelah itu laki-laki itu pergi meninggalkan Rachel setelah mengecup sekilas bibirnya dan meremas pinggangnya dengan perasaan berbunga yang beriringan dengan rasa bersalah.

***

Seorang gadis manis berwajah setengah bule memasuki ruangan tempat Rachel duduk dengan wajah tidak enak. Dengan segera dia menghampiri Rachel yang kini tengah tersenyum kepadanya.

"Oh my God, Acel! Maaf ya gue telat, jalanan macet parah." Gadis itu berucap sambil duduk di samping Rachel yang kerap dipanggil Acel oleh orang terdekatnya.

Knock Me OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang