Prolog

425 18 6
                                    



"Jadi..."

"Yeah.."

"Pesawatnya jam berapa?"

"Jam 7 pagi besok.."

"Ini benar-benar malam terakhirmu disini huh?"

"Sepertinya begitu"

"Lalu..setelah ini bagaimana?"

"Apa?"

"Kita"

"Kita kenapa?"

"Ayolah, jangan pura-pura enggak ngerti. Aku tahu kamu tahu persis apa yang aku maksud.."

"Well..."

"Well?"

"Enggak apa-apa.."

"Enggak apa-apa gimana? Kita mau tetap seperti ini atau gimana? Tolong jawab dong..demi Tuhan sebentar lagi kamu sudah mau pergi!"

"Gini, aku enggak ingin membuat semuanya jadi lebih susah OK? Aku tahu perasaan oppa, dan aku yakin oppa juga sudah tahu perasaanku. Tapi masalahnya, kita sudah kehabisan waktu. Aku sudah harus pulang, sementara oppa akan tetap disini. Kita enggak bakalan bisa ketemu lagi. Tidak akan ada "kita" lagi di masa depan.... "

"Please, biar kita tetap seperti ini ya? Oppa akan tetap jadi kakak terbaik yang pernah aku punya, dan biarlah masa-masa yang kita lewati bersama akan jadi kenangan manis buat kita berdua OK?"

"Kakak ya? Ternyata kamu benar-benar enggak ada niatan untuk memberi kesempatan buat kita.. Heran kenapa aku kaget ya? Aku kira kamu setuju bahwa kita benar-benar bisa memiliki sesuatu yang lebih, jadi hal terindah yang pernah kita tahu. Sepertinya aku salah.."

"Oppa.."

"Aku cuma akan bertanya sekali, jadi please jawab yang jujur ok?"

"............."

"Apakah kamu benar-benar yakin kamu enggak akan menyesali keputusanmu ini?"

"Iya.."

"Paling tidak, bisakah aku tahu alasannya?"

"Karena menurutku sebuah hubungan hanya akan dapat terjalin jika ada kebersamaan. Dan jelas-jelas kita tidak akan bisa bersama setelah ini."

"Tapi kan sekarang ada internet, kita dapat mengirim email, atau bahkan chat. Semua orang juga begitu kan?"

"Iya, tapi mau sampai kapan kita begitu? Apa kita akan pacaran online terus selamanya? Realistislah oppa, setelah ini aku tidak akan bisa kembali lagi ke sini. Aku enggak punya uang untuk itu, dan aku lebih tidak mungkin lagi meminta uang pada orangtuaku untuk sekedar kembali ke sini. Biayanya terlalu mahal untuk kami. Aku masih harus menyelesaikan sekolah dan kuliah. Setelah itu barulah aku bisa mulai bekerja untuk mencari uang sendiri. Daripada kita saling mengikat diri dengan komitmen kita untuk waktu yang tidak jelas lamanya, tanpa kepastian, lebih baik kita begini saja ya? Ini pilihan terbaik yang kita punya.."

"Kenapa aku merasa bahwa ini sebenarnya bukanlah hal yang kamu mau?"

"Mungkin, tapi ini pilihanku. Tolong hormati itu oppa."

"Tidak ada lagi yang bisa kukatakan untuk mengubah keputusanmu ya?"

"Maaf.."

"Tidak perlu minta maaf..kita tidak punya kuasa atas hal-hal seperti ini. Huft..Andai aku berasal dari keluarga kaya..aku bisa mengunjungimu kapanpun aku mau.."

Love Will Find YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ