What Happened Before

367 23 0
                                    

Selama nyaris dua tahun bekerja di Howl Club, Seb tidak pernah di panggil oleh Manager. Semuanya berawal dari penyerangan seorang pria kurus aneh yang di cegat beberapa pemuda pembuat keributan di gang sebelah klub. Seb sebenarnya tidak berniat untuk terlibat, tapi tetap saja ia tidak suka ada pengeroyokan tidak adil seperti itu terjadi didekatnya terlebih lagi di sebelah klub tempat ia bekerja.

Ia hanya memberikan beberapa ancaman agar mereka segera menyingkir, tapi berakhir dengan pemuda-pemuda itu menyerangnya dengan pistol tangan yang diam-diam mereka simpan di balik saku jaket kulit. Sebelum sempat menekan pelatuk Seb segera memberi pembelaan diri dan berhasil mengambil pistol-pistol mereka. Toh mereka juga mabuk. Tidaklah sulit mengambil pistol dari tangan orang-orang mabuk, kecuali jika mereka menarik pelatuk. Peluru akan berpencar seperti kembang api kesegala arah dan itu bukanlah hal yang menyenangkan untuk di hadapi.

Mereka langsung berlarian pergi seperti tikus setelah mainan mereka di rebut, meninggalkan pria kurus itu sendirian. Si pria kurus itu terus menatap Seb dengan pandangan aneh dan Seb langsung menyuruhnya untuk segera menyingkir dari sini sebelum para tikus itu memutuskan untuk kembali dan memulai masalah baru.

Tapi itu terjadi dua hari yang lalu, Manager baru memanggilnya hari ini.
Seb mendengar suara Manager untuk masuk keruangannya dan ia masuk.

Disana ada Manager dan si pria kurus yang ia tolong. Seb langsung mengangguk kepada Manager tanpa menatap si pria kurus itu kembali. Manager tersenyum kepada Seb, padahal ia bukanlah pria yang mudah dibuat senang. Paling terakhir ia melihat Manager tersenyum hanya pada saat mencoba merayu si bartender paruh waktu yang sekarang adalah pacarnya. Seb langsung menggelengkan kepalanya dalam hati, merasa aneh.

Manager memperkenalkan si pria kurus yang bernama Franz, yang ternyata bekerja dengan seseorang yang 'penting' dan sangat berterima kasih karena ditolong olehnya. Setelah Franz menceritakan hal ini kepada bosnya, ternyata 'orang penting' itu tertarik untuk menawarkan Seb pekerjaan dan bertemu langsung. Selama menceritakan itu wajah Manager berseri-seri, sepertinya ia mendapat keuntungan tersendiri atas hal ini.

Sebenarnya Seb ingin menolak, tapi melihat wajah Manager yang sepertinya tidak mau mendengar kata tidak akhirnya Seb setuju untuk bertemu dengan 'orang penting' itu besok. Manager terlihat sangat puas dan menepuk bahu Seb bangga. Padahal, Seb juga masih belum tentu akan menerima pekerjaan itu secara pasti setelah pertemuan besok. Hari itu Manager langsung memberi Seb izin untuk pulang duluan.

Ia hanya cukup berjalan kaki selama lima belas menit, apartemennya tidak jauh. Hanya tempat sempit dengan tetangga sebelah kanan yang terus bertengkar dengan istrinya dan tetangga sebelah kiri yang selalu menyetel musik pesta sepanjang malam. Hal paling menyenangkan dilihat dari apartemen Seb hanyalah satu pot kaktus yang ia letakkan dibawah jendela dapurnya. Meski tidak indah pada awalnya dan tak membutuhkan perawatan khusus, kaktus itu berbunga. Seakan-akan memberi tahu Seb bahwa sesuatu yang terlihat tidak indah, kuat dan tak tersentuh dapat terlihat cantik nantinya.

Malam itu Seb membuat sereal dan menyalakan tv. Ia menonton dokumeter tentang spesies penguin hingga suara tv sayup-sayup tak terdengar lagi dan ia tertidur di sofa. Meninggalkan setengah sereal di mangkuknya yang tidak sempat dihabiskan.

Saat Seb keluar dari gedung apartemennya, sebuah mobil hitam menunggunya. Pria kurus itu tesenyum kearahnya dan membukakan pintu. Seb masuk tanpa berbicara apapun. Hanya ada dia, si pria kurus dan supir didalam mobil itu. Selama beberapa menit suasana masih sunyi tanpa ada pembicaraan dan lagu yang keluar dari speaker radio mobil hingga akhirnya si pria kurus berdehem.
"Aku Franz." katanya. Seb menatapnya sebentar dan mengangguk.
Lima menit kemudian si pria kurus kembali memulai pembicaraan.
"Aku suka tattoo mu." katanya lagi, sambil mengamati seni di lengan Seb. "Aku ingin membuat tattoo tapi banyak yang bilang aku tidak cocok. Menurutmu bagaimana? Aku ingin membuat tattoo yang keren di lenganku juga... Mungkin simbol bajak laut."

HYPNOTICWhere stories live. Discover now