zwölf

503 103 14
                                    

Jam istirahat...

"Heh,"panggil seseorang.

Luda diam saja.

Tiba-tiba, ada yang mengambil tempat pensil milik Luda.

"TEMPAT PENSIL GUE!"teriak Luda.

Namun malang, tempat pensil milik Luda menghilang entah kemana.

"BANGSAT!"

Luda kemudian menghampiri seseorang yang mengambil tempat pensil miliknya, yang ternyata orang itu adalah Junhoe.

"June! Mana tempat pensil gue?!"tanya Luda.

"Lah, mana gue tau,"kata Junhoe masa bodo, lalu ia malah pergi ke kantin bersama teman-temannya.

"Ah anjir! Pada bangsat semua!"teriak Luda.

Ia tetapi berusaha membiarkan tempat pensilnya hilang. Ia mencoba tenang, dan ia pun pergi ke masjid sekolah untuk melaksanakan ibadah, karena saat ini sudah memasuki waktu untuk sholat dzuhur.

"Sholat dulu biar hati tenang,"gumam Luda.

Selesai sholat, ia kembali ke kelasnya. Ia pun bertemu dengan Wonwoo.

"Luda, hai,"sapa Wonwoo.

Luda tidak memperdulikan Wonwoo dan terus berjalan ke kelasnya.

"Lo kenapa?"tanya Wonwoo.

"Gapapa,"jawab Luda.

Wonwoo baru menyadari kalau Luda diam-diam menangis.

"Bohong. Lo nangis,"kata Wonwoo.

Dengan cepat, Luda menghapus air matanya dan bertingkah seolah ia tidak ada masalah apapun.

"Engga, ga nangis,"bantah Luda.

Wonwoo menatap Luda dengan bingung, namun tak berapa lama, ia mengerti apa yang dirasakan Luda.

"Ikut gue sebentar,"kata Wonwoo sambil mengajak Luda ke suatu tempat.

"Mau kemana sih?"tanya Luda. Wonwoo tidak menjawab dan tetap menarik tangan Luda.

Ternyata, Wonwoo mengajak Luda menuju ke gudang sekolah.

"Mau ngapain sih Won?! Jangan aneh-aneh deh!"teriak Luda.

"Ssttt. Diem,"ucap Wonwoo.

Luda pun terdiam.

"Gue tadi tau, lo abis nangis kan? Tapi lo bikin seakan ga terjadi apapun,"kata Wonwoo.

Luda tertunduk.

"I-iya...,"

"Ceritain ke gue, apa masalahnya. Lo diganggu June lagi?"tanya Wonwoo.

"Iya... tadi tempat pensil gue diambil, diumpetin. Gue akuin, gue lebay. Tapi seenggaknya dia gaboleh asal ambil gitu,"ujar Luda.

"Hm, terus? Kenapa lagi?"tanya Wonwoo lagi.

"Abis itu gue sholat, gue nenangin diri. Tapi percuma, gue gabisa berhenti nangis...,"ujar Luda.

"Dan gue kangen nyokap gue,"

"Nyokap lo kemana?"dengan bodohnya, Wonwoo malah menanyakan itu.

"Dia udah tenang disana,"jawab Luda, lalu ia menangis lagi.

Tangisnya pecah. Ia benar-benar merindukan ibunya.

Wonwoo kaget dan sangat merasa bersalah. Ia tidak bisa berbuat apapun selain...

Memeluknya disaat ia sedang sedih.

"Maaf, Lud. Gue gatau. Udah, lo jangan nangis lagi. Gue tau rasanya ditinggal nyokap tuh kayak gimana. Maafin gue ya...,"ucap Wonwoo terus meminta maaf sambil memeluknya dengan erat.

Luda melepas pelukannya.

"Iya, ga apa-apa Won. Lo juga belom tau dan ga sengaja ngucapin itu kan?"kata Luda.

"Tapi gue malah bikin lo nangis...,"

"Gapapa, gue gamau nahan kesedihan terus, mendingan gue keluarin semuanya dengan tangisan,"ujar Luda.

"Maaf ya... jangan nangis lagi...,"

"Iya, gapapa kok. Ini udah ga nangis lagi,"kata Luda.

Wonwoo tersenyum.

×××

Luda masih mengingat saat ia menangis dan dipeluk Wonwoo.

"Dia sama bokap gue adalah laki-laki yang pernah meluk gue,"gumam Luda.

Entah mengapa, kali ini Luda ikut tersenyum. Biasanya ia selalu mengabaikan semua perlakuan Wonwoo.

"Eh, Luda. Apaansi, senyum-senyum gitu,"kata Luda pada dirinya sendiri.

"Dih, gila tuh anak senyum-senyum sendiri abis nangis,"bisik Bobby pada Yunhyeong dan Chanwoo.

Luda tidak peduli. Yang pasti, ia dapat tersenyum kembali, bukan?

.
.

Luda seperti biasa berjalan pulang ke rumahnya. Saat ia berjalan keluar gerbang sekolah...

Ada Wonwoo disana, merentangkan dan membuka tangannya.

"Ngapain lo rentangin tangan gitu? Lagi baris-berbaris?"tanya Luda.

"Wkwkwk. Gamau peluk?"kata Wonwoo.

Luda tercengang.

Ini orang ngapain sih, di depan umum ngajakin pelukan segala?

"Ga, makasih,"kata Luda menolak. Ia pun tetap pergi keluar gerbang sekolah.

"Eh, tunggu. Kenapa kemaren lo mau, sekarang lo gamau?"tanya Wonwoo.

"Ya mikir dong lo. Ini di tempat umum, di depan temen-temen. Gue gamau kalo sampe mereka tau kalo gue punya temen cowok. Ngerti ga?"bisik Luda.

Oh, maksudku, ia berbisik sambil jinjit. Ya, tau sendiri alasannya apa.

"Oh iya, lupa,"kata Wonwoo. "Berarti kalo di tempat sepi mau dong ya?"

Luda kaget, lalu ia kesal sambil memukuli bahu Wonwoo.

"Ih, Wonwoo! Pikiran lo tuh kemana-mana ya!"kata Luda, lalu ia pergi keluar sekolah dengan kesal.

"Wkwkwk. Luda tuh lucu ya kalo kesel gitu,"gumam Wonwoo.

"Eh iya. Lud, tunggu! Mau pulang bareng ga?!"

×××

Do votes and comments please!

-Rany-

Your Shield ; wonwoo, luda ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang