06

19.4K 1.3K 50
                                    

***

Sebuah tangan keluar dari dalam selimut berwarna biru langit, merayap-rayap pada meja kecil di samping ranjangnya. Setelah berhasil meraih benda yang membangunkan nya dengan cepat tangan itu menekan tombol mati pada Alarmnya.

Yoo Se Na beranjak dari ranjang nya, masih pukul 05.00 pagi, ia berjalan dengan langkah gontai karena sebagian nyawanya masih di ranjang, Se Na pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap.

Setelah selesai mengikat rambut nya, dan keluar dari kamar. Ia melangkah dengan sangat hati-hati agar tidak meninggalkan suara yang akan membangunkan kedua orang tuanya.

Yoo Shi Jin keluar dari kamarnya tepat saat Se Na menutup pintu apartemen. Yoo Shi Jin hanya mengehela nafas kasar dengan tingkah Yoo Se Na.

Se Na menaiki bus umum karena tidak ada bus sekolah di pagi buta. Di dalam bus masih sangat kosong, bisa di hitung dengan jari penghuni bus saat ini, dua orang ahjussi ber jas, seorang ahjumma tua dan Yoo Se Na.

***

"Kau sudah bangun?"

Yoo Shi Jin tersenyum saat Kang Mo Yeon menghampirinya di dapur, ia mengecup pipi istri nya itu.

"Good Morning.." ucap nya di tambah senyuman mematikan andalannya.

"Mwo-e?" Kang Mo Yeon tersenyum.

"Apa aku tidak boleh romantis pada istriku sendiri?"

"Aissh Jinjja, apa kau sudah membangunkan Se Na?"

"Dia sudah pergi.."

"Mwo?"

"Dia pergi pagi buta sekali dia pasti menghindari kita"

"Ahh aku tidak mengerti dengan jalan pikiran anak itu"

"Aku rasa, semalam aku memarahinya terlalu keras, dia pasti terluka"

"Gwaenchanha sekali-kali kita harus memperlakukan nya dengan keras"

"Kang Mo Yeon.."

"Hmmm"

"Apa kita benar-benar terlalu sibuk?"

Kang Mo Yeon menatap Yoo Shi Jin yang kali ini berbicara sangat serius.

***


Se Na sudah sampai di sekolah namun gerbang sekolah masih terkunci.

"Wahh aku benar-benar datang kepagian, sekarang kau jadi anak teladan Yoo Se Na.." Se Na memuji dirinya sendiri.

Se Na memegang perutnya yang sedang paduan suara, ia ingat kemarin malam dia tidak melanjutkan makan nya dan hari ini dia pergi sebelum sarapan.

"Ahh pantas saja cacing-cacing ku kelaparan, sabar ya eomma akan mencari makanan" ucap nya sembari mengelus perutnya yang semakin perih.

Akhirnya ia mencari mini market di sekitar sekolah. Se Na hanya mengambil ramen ia takut uang nya sisa kemarin tidak cukup jika di belikan makanan yang lebih mahal, hari ini ia tidak dapat jatah karena pergi tanpa berpamitan.

Di depan kaca besar mini market Se Na memandang kosong ke luar jendela sambil mengaduk-ngaduk ramen nya. Setelah sadar dari lamunan nya dia segera duduk di tempat yang di sedikan mini market. Se Na makan dengan lahapnya, entah mengapa dia berpendapat bahwa ramen kali ini sangat enak, sampai ia makan terburu-buru.

"Kau sedang apa?"

Mendengar pertanyaan itu Se Na terkejut dan membuatnya tersedak. Seorang Namja menadahkan sebotol air mineral tanpa pikir panjang Se Na segera mengambilnya.

Descendants Of The Sun (FF) PART IWhere stories live. Discover now