12. Yuki's Squad

797 43 14
                                    

Photo: Kitamura Shun

Haruo tertegun sejenak sambil memandangi laki-laki yang bernama Yuki itu. Dia sama sekali tidak menyangka kalau di dalam hutan ini ternyata ada orang lain selain dirinya dan teman-temannya. Guardian soldier pula.

"Ah, te-terima kasih," Haruo berkata kepada Yuki. "Aku hampir saja mati kalau kau tidak datang tadi."

"Tentu saja kau akan mati terinjak oleh kitsune itu kalau aku tidak datang tadi. Makanya, lain kali kau harus lebih berhati-hati. Apalagi, kau ini penyihir tingkat menengah, kan? Kalau kulihat tadi, gaya bertarungmu masih terlihat seperti seorang penyihir tingkat bawah," kata Yuki sambil tetap tersenyum. "Tapi, tidak apa-apa. Kita, para penyihir, memang diciptakan untuk terus belajar."

Haruo menatap Yuki dengan tatapan aneh. Tahu dari mana dia kalau aku adalah seorang penyihir tingkat menengah? Apa mungkin dia melihat pin berbentuk bintangku? Lagipula... memangnya gaya bertarungku terlihat seperti seorang penyihir tingkat rendah?!

"Apa kau terluka, nona?"

Yuki tersenyum manis pada Naoko yang terlihat terkejut. Naoko buru-buru membalas ucapan Yuki sambil tersenyum malu-malu.

"T-tidak, kok. Sama sekali tidak."

Entah kenapa, tiba-tiba Haruo merasa jengkel.

Haruo kelihatan ingin membalas perkataan Yuki lagi, tapi ucapannya terpotong oleh suara Akari.

"Haru, Naoko! Kalian tidak apa-apa?" Akari berlari mendekati Haruo, diikuti Shun di belakangnya. "Maaf, pandangan kami tertutup asap, sehingga kami tidak bisa melihatmu. Ternyata kau ada di sini. Ngomong-ngomong, siapa yang membuat rubah itu jadi terluka seperti itu?"

"Aku... dan dia," Haruo menunjuk Yuki yang ada di depannya dengan malas.

Akari baru menyadari kehadiran Yuki. Ia memandangi laki-laki berwajah tenang itu dengan terkejut.

"Kau... guardian soldier?"

"Ya. Aku Yuki Verstelle, guardian soldier dari kota Cherrytown. Senang berkenalan denganmu." Yuki mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Akari. Akari buru-buru menjabat tangannya.

"Aku Yamashita Akari. S-senang berkenalan denganmu juga," kata Akari dengan agak gugup. Siapapun juga bisa melihat kalau Yuki adalah seorang laki-laki yang tampan dan mempunyai daya tarik tersendiri.

"Wah, wah. Apa kau menemukan teman baru, Yuki?"

Terdengar sebuah suara jernih dari atas pepohonan sana. Akari, Haruo, Shun, dan Naoko segera menoleh ke atas untuk mencari sumber suara tersebut.

Terlihat seorang perempuan berambut pirang yang sedang duduk di atas ranting pohon. Perempuan itu sangat cantik. Rambutnya panjang dan indah, kulitnya putih bersih. Sorot matanya terlihat tegas, namun juga memancarkan kesombongan. Akari bisa merasakan itu.

Tiba-tiba, seorang perempuan lain melompat turun dari atas pepohonan dan mendarat di sebelah Yuki dengan gerakan yang cantik. Perempuan ini kelihatan energetik, dengan rambut sebahu dan mata bulat yang membuatnya terlihat imut. Postur tubuhnya juga kecil.

"Wah, guardian soldier! Aku kira hanya kelompok kami saja yang ditugaskan untuk berpatroli di sini." Kata perempuan itu dengan nada ceria.

Belum selesai keterkejutan Akari melihat kedua perempuan yang muncul entah darimana itu, tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki di dekatnya.

"Benar. Ternyata, bukan hanya kita yang kurang beruntung..."

Seorang laki-laki muncul dari dalam hutan dan melangkah mendekati Yuki. Laki-laki berambut hitam itu menguap dengan lebar. Sebenarnya laki-laki itu cukup menarik, tapi wajahnya terlihat seperti orang yang sudah mau mati saja.

Guardian SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang