episod #3

28K 211 3
                                    

"Hallo sayang" ucapnya.

"ayah" jawabku dengan terkejut.

"Bukan hanya ayah tapi..." jawabnya dengan tersenyum

"Ibu dan nenek juga" sahut mereka.

"Kalian kok bisa ??????" tanyaku dengan sangat bingung.

"Ini kejutan nak ibu dan ayah barumu yang merencanakannya" jawab nenek dengan pelan.

"Bagaimana kalau kita masuk dulu sayang, ibu akan menjelaskan semuanya di dalam oke" ucapnya dengan lembut.

Akhirnya kami semua pun masuk kedalam tapi, aku masih sangat bingung bagaimana ibu dan ayah bisa berada disini bukankah mereka sudah kembali ke jakarta, apakah mereka ketinggalan bis.

Kami semua pun duduk dan ibu memulai pembicaraan untuk menjelaskan kenapa ia dan ayah bisa berada disini lagi.

"Nak sebenarnya kemarin ibu tidak ke terminal, kemarin ibu hanya jalan jalan saja bersama ayahmu" ucapnya dengan pelan.

"Bagaimana bisa bu, lalu apa tujuan ibu sebenarnya di balik semua ini" jawabku dengan sedikit masih bingung.

Sebelum ibu menjawab aku melihat jam terlebih dahulu, aku lihat jam sudah pukul 6:30 itulah saatnya aku berangkat sekolah.

"Ibu aku harus sekolah" ucapku

"Tunggu nak, kau tidak perlu sekolah disini lagi, karena ibu sudah mengurus semua surat surat kepindahan sekolahmu" jawabnya dengan terburu buru.

"Maksud ibu apa, lalu aku akan dipindahkan kemana" tanyaku dengan perasaan semakin bingung.

"Iya nak ibu dan ayahmu sudah putuskan kau akan ikut bersama kami ke jakarta dan kau akan sekolah di sana" ucapnya dengan pelan.

"A....ap...a" jawabku dengan terkejut dan terbata bata.

"Iya sayang ibu sengaja pura pura akan kembali ke jakarta padahal ibu jalan jalan dan mengurus surat surat kepindahan kamu sayang" ucapnya dengan lembut.

"Lalu ibu dan ayah semalam tidur dimana" tanyaku dengan pelan.

"Ibu dan ayahmu tidur disini mereka pulang saat kau sudah tertidur dan pagi pagi sekali mereka langsung bangun dan berada di luar rumah" jawab nenekku.

"Iya sayang itu semua ibu lakukan demi kamu agar kita bisa bersama sama menempuh kehidupan yang baru di jakarta" sahut ibuku dengan pelan.

"Makasih ya ibu dan ayah jadi, sekarang aku akan Sekolah di jakarta dan akan hidup bersama kalian disana" tanyaku dengan senang.

"Iya, ibu dan ayah juga sudah memutuskan bahwa ibu akan segera berhenti bekerja agar ibu bisa mengurus kamu di jakarta dan ayahmu yang bekerja" jawab ibuku.

"Makasih ibu, aku sangat senang mendengar itu akhirnya impianku menjadi kenyataan" ucapku dengan sangat bahagia

"Yasudah gladys sayang, apa kamu gak mau membereskan barang barangmu yang akan dibawa ke jakarta" tanya nenekku.

"Siap nek" jawabku sambil berlari menuju kamarku untuk merapihkan semua pakaian dan barang barangku yang akan di bawa ke jakarta.

Semua persiapanku telah selesai aku sudah siap ke jakarta bersama ayah dan ibuku, akhirnya aku, ibu dan ayah pun pamitan dengan nenek dan kakek setelah berpamitan aku pun mengucapkan terima kasih kepada nenekku karena ia sudah mengurusku dengan baik selama bertahun tahun.

"Makasih ya nenek, kakek kalian sudah mengurusku dengan baik selama ini, aku sangat senang punya kakek dan nenek seperti kalian" ucapku sambik memeluk mereka.

"Iya cucuku sayang nenek juga sayang padamu" jawab nenekku.

"Kakek juga sangat sayang padamu gladys sayang" sahut kakek.

Akhirnya aku, ibu dan ayah berangkat ke terminal dan menaiki bis menuju jakarta sepanjang perjalanan aku tak henti hentinya tersenyum dan melihat semua pemandangan di perjalanan aku tidak pernah sebahagia ini sebelumnya, tidak terasa kami pun tiba di jakarta dan langsung pergi menuju ke rumah ibu dan ayahku.

Kami pun sampai dirumah aku memang asing disana baik dengan rumahnya,masyarakatnya,dan situasi disana tapi itu tidak masalah selama aku bisa hidup bersama ibukku lalu, kami pun ber istirahat.

Keesokan harinya aku bangun lalu, aku melihat ke sekitar ternyata ibukku masih tertidur lalu, aku mendengar suara percakapan dari ruang tamu aku pun penasaran dan langsung menuju sumber suara dan ternyata itu ayah yang sedang bertelponan dengan seseorang semula aku tidak ingin menguping tapi tiba tiba ayah berkata.

"Iya, saya sedang dalam posisi susah nih anaknya ikut ke jakarta" ucap ayahku.

"Iya saya akan kasih pelajaran buat anak itu" ucap ayah kedua kalinya sambil menelpon.

"Ayah, apa maksudmu berbicara seperti itu" teriakku.

Ayah pun terkejut melihatku dan langsung menjatuhkan telpon yang sedang iya genggam ditangannya.

"Gladys, kurang ajar ya kamu, sedang apa kamu disitu, kamu nguping kan" ucapnya dengan tegas.

Lalu dia menghampiriku dan langsung menjambak/menarik rambutku dengan kuat.

"Ah... Lepaskan aku ayah Sakit" teriakku.

"Tidak ini hukuman untukmu, dasar anak tidak tahu diri" ucap ayahku sambil terus menarik kuat rambutku.

Tapi tiba tiba terdengar suara pintu terbuka sepertinya pintu kamar berarti itu tandanya ibu sudah bangun, aku pun langsung berteriak.

"Ibu tolong aku, Ibu...... Ibu!!!!!!!!" teriakku dengan sangat keras.

Tunggu updetan selanjutnya ya guyssss "thank's"

Ayah TirikuWhere stories live. Discover now