part 18

14.1K 486 35
                                    

*

Dengan malas Keana terbangun dari tidurnya yang nyaman Karena semalam ia sangat lelah karena menghadiri pesta yang diadakan Adam yang senenarnya tidak berguna baginya karena disana terdapat sekumpulan orang orang bodoh yang hanya memamerkan apa yang di kenakan mereka yang malah mereka terlihat bangga, ia menyipitkan penglihatannya saat matahari dengan beraninya mengarah langsung padanya karena tirai tirai itu telah terbuka, kemudian Keana teringat jika semalam ia berada di depan pintu namun mengapa ia sekarang berada di tempat tidur.

Tampaknya Keana mengetahui siapa yang membawanya ke atas ranjang. Yeah sudah pasti Adam seperti kebiasaanya.

Membuka matanya, Keana mengitarkan pandangannya sampai ahirnya menemukan Adam yang sedang mengamatinya sedari tadi sambil duduk di sofa panjang dengan menyilangkan kedua kakinya.

Merasa terjebak Keana bangkit dari tidurnya duduk di tepi ranjang dan membelakangi Adam, dan Keana mendapati tubuhnya hanya menggunakan dres berwarna biru tua dengan tali kecil berada di kedua bahunya, Keana pun mengetahui jika yang menggantikannya adalah Adam.

'Brengsek' maki Keana dalam hati kepada Adam, memikirkan apa saja yang dilakukan Adam terhadap dirinya saat ia tak sadarkan diri, Keana tertawa hambar saat ia mengingat kembali kedatangan wanita cantik yang bergelayut manja kepada Adam, membuat daftar kebencian Keana makin banyak kepada iblis tampan di belakangnya.

Merasa di perhatikan oleh Adam dari belakang tubuhnya, membuat Keana merasa tak nyaman dan membuat Keana ingin melarikan diri agar pria di belakangnya berhenti menatapnya.

Menguatkan diri Keana mencoba bangkit dan pergi ke kamar mandi, namun keinginannya terhenti saat suara bariton Adam melarangnya untuk kemana mana.

"Aku akan melemparkanmu keluar jika kau beranjak dari tempat tidurmu selangkah saja.!" Adam melepaskan tautan kakinya dan memajukan tubuhnya .

"Ohhh mugkin kau lupa jika aku selalu berusaha untuk menghabisi hidupku, karena aku membenci berada di dekatmu !!"

"Silahkan tuan, silahkan saja kau melemparku keluar atau kemanapun karena aku sudah menunggu kematianku.!" Keana terengah engah menyelesaikan perkataannya sambil menatap benci Adam sambil menarik nafas panjang, sedangkan Adam hanya memasang wajah datarnya.

"Dan sebaiknya ku harap ini terahir kalinya kau menggantikan pakaianku, karena aku bukanlah boneka sialanmu.!!" Tambah keana pelan penuh kesakitan dan arti dalam perkataanya.

"Aku membenci saat kau menyentuhku!"

Adam yang sedari tadi hanya diam mendengarkan apa yang Keana katakan sambil menggosokkan kedua telapak tangannya.

"Jangan membuang nafasmu hanya untuk mengeluarkan kata kata yang tidak berguna sama sekali untukku .!" Adam beranjak dari fase ternyamannya yang tadi sembari menatap seorang putri cantik yang sedang tertidur dengan nyaman.

"Kau tau Keana jika suaramu itu terlalu indah jika kau buang hanya untuk mengeluarkan kata kata kasar kepadaku.!"

"Lepas!!" Kata Keana saat tangan Adam mencengkram tangan Keana hingga terasa Kebas, kemudian membawa Keana yang bertelanjang kaki ke lantai bawah yang telah ada beberapa pelayan menata makanan di atas meja, kemudian menunduk saat melihat kami datang kemudian pergi keluar setelah melakukan tugasnya.

Adam mendudukan Keana ke kursi dan Adam duduk di kursi samping Keana, tak ingin berjauhan dari wanita itu. Namun bukan Keana namanya jika langsung tunduk padanya, Keana beranjak dari kursi sambil memijat mijat lengannya, namun sebelum Keana melangkah, Adam kembali merengkuh pinggang Keana dan menariknya duduk kembali lalu mendekatkan wajahnya di telinga Keana sambil menghembuskan nafas hangat yang menusuk Keana sampai kealiran darah .

Keana DenayaWhere stories live. Discover now